Senin, 24 Februari 2020

Analisis Sesaran Batas Proporsional Dan Maksimum Sambungan Geser Ganda Batang Kayu Dengan Paku Majemuk Berpelat Sisi Baja Akibat Beban Uni-Aksial Tekan

ABSTRAK


Sambungan tarik ialah salah satu titik terlemah pada bangunan struktural. Penelitian ini mencoba memperhatikan dan menganalisis sesaran pada batas proporsional dan maksimum dari sambungan geser ganda batang kayu dengan paku berpelat sisi baja untuk tujuh jenis kayu tropis Indonesia akhir beban uni-aksial tekan.



Rataan kadar air batang kayu untuk sambungan paku sangat beragam dari paling rendah kayu Kempas dan tertinggi Borneo super. Sedangkan rataan berat jenis (BJ), kerapatan (?), beban ijin tekan sejajar (Ftk//) dan tarik sejajar serat kayu (Ftr//) terendah kayu Meranti merah dan tertinggi dari Bangkirai.


<


p style=”text-align: justify”>Terdapat kecenderungan lazim bahwa Ftk// dan Ftr// berbanding lurus dengan BJ atau ? kayu tersebut. Sebaran rataan Ftr// batang-batang kayu tersebut sekitar 1,5-2,0 kali lebih besar dari Ftk//nya. Rataan Z meningkat dengan bertambahnya BJ kayu baik pada batas proporsional maupun maksimum.


Rataan biasa Z pada batas proporsional dan maksimum masing-masing yaitu 3,8 kN dan 2,3 kN. Sesaran batas proporsional berkisar dari 1,12 mm (Bangkirai)-1,46 mm (Punak) atau lebih rendah dari sesaran yang ditetapkan oleh DNI (1961), yaitu sebesar 1,50 mm.


Sesaran batas maksimum terjadi pada kisaran 2,93 mm (Kapur)-3,36 mm (Borneo super) atau lebih rendah dari sesaran yang ditetapkan Bleron dan Duchanois (2006), adalah 5,0 mm


Untuk mengunduh full papernya, klik download



Sumber we.com


EmoticonEmoticon