ABSTRAK
As’at Pujianto, Anzila NA, Martyana DC, dan Hendra
Akhir-simpulan ini beton makin sering mendapatkan kritik, alasannya adalah emisi gas rumah kaca (karbon dioksida) yang dihasilkan pada proses bikinan semen. Dengan usulantersebut dikembangkan bahan pengikat beton baru yang biasa disebut selaku beton geopolimer. Bahan dasar utama yang diperlukan untuk pengerjaan beton geopolimer ini ialah materi-bahan yang banyak mengandung bagian-bagian silika, alumina dan kapur. Bahan tersebut tidak dapat mengikat jadi perlu ditambah air dan materi kimia lain yang mampu mengikat ialah natrium hidroksida dan sodium silikat. Oksida silika pada bahan tersebut akan bereaksi secara kimia dan menciptakan ikatan polimer yang berpengaruh. Salah satu materi yang banyak mengandung bagian silika dan alumina yaitu Bubuk Lumpur Lapindo, sedangkan unsur kapur mampu disertakan dari kapur padam. Tujuan dari penelitian ini adalah memilih proporsi optimum dari kombinasi perbandingan alkali aktifator, mengkaji imbas penambahan kombinasi kapur padam terhadap kuat tekan beton, dan mengkaji imbas umur pemanasan tehadap berpengaruh tekan. Pembuatan beton geopolimer dengan menggunakan silinder berdiameter 7,5 cm dan tinggi 15 cm. Metode perawatan beton geopolimer yang dipakai yaitu dengan sistem pemanasan menggunakan oven. Hasil observasi memberikan bahwa kuat tekan optimum sebesar 0,899 MPa dihasilkan pada perbandingan natrium hidroksida : natrium silikat sebesar 30,7 : 69,3. Penambahan kapur menciptakan kuat tekan yang lebih tinggi jikalau dibandingkan dengan beton geopolimer wajar . Semakin banyak kapur yang ditambahkan pada beton geopolimer berbahan dasar lumpur lapindo makin besar juga berpengaruh tekan yang dihasilkan. Kuat tekan maksimum sebesar 10,324 MPa didapat dengan penambahan kapur 30%. Jika usang pemanasan ditambah, maka didapat kuat tekan optimum sebesar 24,93 MPa pada pemanasan selama 3 hari.
Baca File Lengkap : Kuat Tekan Beton Geopolimer dengan Bahan Utama Bubuk Lumpur Lapindo dan Kapur.pdf
Sumber we.com
EmoticonEmoticon