Source: labtech.my.id Penting untuk dikenang agar tidak melakukan akselerasi berlebihan, pengereman secara tiba-tiba, maupun membelokkan setir secara tajam. Benny Kurniajaya tak bisa melewatkan hujan wilayah DKI Jakarta di suatu malam pada Desember 2013. Pasalnya, guyuran air hujan yang begitu deras membuat Chairman PT Jakarta International Machinery Centre Perkasa (Jimac Perkasa) itu terpaksa pulang lebih larut dibanding lazimnya . ”Saya [dengan sopir] terpaksa berhenti sekitar 2 hingga 3 jam di Gunung Sahari dan sekitar Mangga Dua, Jakarta Pusat. Sampai jam 12 malam gres mampu pulang,” katanya, baru-gres ini. Jutaan liter hujan yang turun berakhir menjadi genangan air alias banjir. Seperti kebanyakan genangan di ruas jalan raya pasti akan menggangu kelangsungan lalu lintas kendaraan. Pedal gas lazimnya diinjak lebih sedikit semoga kecepatan berkurang. Banyak hal yang harus diwaspadai dikala berkendara di tengah cuaca hujan, pertama-tama yakni kontrol emosi. Kondisi macet, berdasarkan Benny, sangat mudah memancing rasa kesal. Secara langsung ia menyarankan, jikalau memungkinkan beraktivitas dengan sumbangan sopir seharusnya kerjakan itu. ”Kami menyarankan [jika memang bisa] janganlah kendarai kendaraan beroda empat sendiri, pakailah sopir. Agar dikala macet tidak cepat bosan. Kita sendiri mampu sembari tetap kerja,” ungkapnya. Setelah dapat menertibkan diri barulah beranjak kepada hal-hal teknis mengemudi. Howstuffworks.com melansir setidaknya ada lima hal yang paling dilarang dikala berkendara di tengah hujan deras. Perihal yang pertama ini mungkin terdengar klasik karena sungguh sering disebut. Ya, bagaimanapun memang semestinya jangan melaju menembus genangan air. Jangan paksakan menginjak pedal gas ketika Anda tahu terang di depan ada genangan air yang tak bisa dipastikan kedalamannya. Dengan kecermatan memilih ruas jalan, Benny mengaku belum pernah mengalami mogok karena menerabas banjir. Ada kalanya air yang menggenang tetap dilalui asalkan ketinggiannya kurang dari seperempat roda. ”Intinya, jikalau ada jalur lain carilah lainnya. [Karena dikala ada genangan] kita tidak bisa main terabas saja. Kalau memang masih bisa melalui maka jalanlan perlahan. Kalau genangan terlalu tinggi dan masih mampu cari jalan lain, carilah jalan alternatif,” katanya. Kemudian, jangan terlalu ’bersemangat’ menginjak pedal gas alias ngebut. Speedometer bertujuan menginformasikan kecepatan kendaraan biar pengemudi dapat tetap berada di ambang batas kondusif, utamanya selagi cuaca sedang tak erat. Ketika hujan deras ada bahaya hydroplaning yang mesti diwaspadai. Hydroplaning adalah hilangnya daya lekat permukaan ban dengan permukaan jalan alasannya terbentuknya lapisan film, sehingga pengendalian setir dan rem lebih sukar. Oleh alasannya itu, secepatnya minimalkan kecepatan ketika permukaan jalan mulai licin demi menghindari risiko slip saat mengerem. Penting untuk diingat supaya tidak melakukan akselerasi berlebihan pada jalan basah, pengereman mendadak, maupun membelokkan setir secara tajam. Salah satu kiat untuk menghindari terjadinya hydroplaning yaitu melaju perlahan. Ketika terjadi, pengendara semestinya tak menginjak rem secara mendadak sebab mengakibatkan tergelincir, atau mobil sampai terlempar. Sumber https://pakgalingging.blogspot.com
pop
Jumat, 07 Februari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon