Rabu, 05 Februari 2020

Pengukuran Cbr – Astm D 1883-91

CBR – ASTM D 1883-91

BelajarSipil.com – Metode rancangan perkerasan jalan mengguakan CBR dijelaskan secara rinci dalam ASTM D 1883-91: Sampel tanah yang dipakai ialah sampel tanah kering seperti pada percobaan kompaksi sebanyak 3 sampel masing-masing 5 kg. Setelah tanah disaring  disaring dengan ayakan No. 4, sampel tersebut kemudian ditambah air sehingga kadar airnya menjadi woptimum dari percobaan kompaksi yang dijalankan sebelumnya, dengan toleransi yang diijinkan yakni 3% dari woptimum. Sampel tanah kemudian didiamkan selama 24 jam (curing era) semoga kadar airnya stabil dan ditutup rapat-rapat supaya airnya tidak menguap.






style="display:inline-block;width:468px;height:60px"
data-ad-client="ca-pub-9410149280049446"
data-ad-slot="5989306013">




Sampel tanah kemudian ditumbuk sampai ketinggian 1/5 tinggi mold (modified) atau 1/3 tinggi mold (standard). Penumbukan dikerjakan setiap lapis mirip pada percobaan kompaksi tetapi dengan jumlah tumbukan yang berlainan untuk ketiga sampel. Untuk samel tanah pertama: 5 lapis (modified) atau 3 lapis (standard), ditumbuk sebanyak 10 kali perlapis. Sampel tanah kedua: 5 lapis (modified), lapis (standard), ditumbuk sebanyak 25 kali perlapis. Sedangkan untuk sampel tanah ketiga : 5 lapis (modified), 3 lapis (standard), ditumbuk debanyak 56 kali perlapis.


Untuk menghitung ɣd tanah, mampu dilaksanakan dengan menimbang berat mould berisi tanah dengan mould kosong. Setelah kedua permukaan tanah diberi kertas pori, dalam keadaan terbalik bab bawah diberi perforated based plate di atas diberi surcharge load minimum 10 lb, yang berisikan 2 bab masing-masing 5 lb. Selanjutnya mould yang berisi sampel tanah yang telah dipadatkan lalu direndam dalam air selama 4 x 24 jam. Selama perendaman setiap dibaca besarnya swelling yang terjadi, maksimum swelling total yakni  3%, yang baik sekitar 1%.


Mould dan sampel tanah diangkat dari dalam air, kemudian buang air yang tergenang di atas sampel tanah yang ada di dalam mould. Dengan beban yang sama besar mirip pada perendaman tadi, sampel tanah diukur nilai CBR-nya, ialah dengan penetrasi piston yang luas bidang penekannya 3 inci2, kecepatan penetrasi 0.05 in/menit, kemudian dilaksanakan pembacaan penetrasi dan tekanan yang diperlukan untuk penetrasi itu setiap ½ menit atau setiap penetrasi 0.025 in.


Beban (load) yang diharapkan untuk setiap penetrasi dijumlah dengan cara mengalikan pembacaan proving ring dengan faktor kalibrasinya. Kemudia dibuat grafik relasi antara penetrasi dengan beban. Didapatkan akan 3 buah grafik yang untuk menetukan CBR10 (CBR sehubungan dengan 10 tumbukan), CBR25 (CBR sehubungan dengan 25 tumbukan), dan CBR56 (CBR sehubungan dengan 56 tumbukan).


Harga CBR dihitung pada harga penetrasi 0.1” dan 0.2” dengan rumus selaku berikut :


CBR = (corrected load / standard load)x 100% 


jadi :


CBR0.1  = (A/3000) x 100%                                 


CBR0.2 = (B/3000) x 100%                                  


dengan:


A dan B adalah beban-beban untuk penetrasi 0.1” dan 0.2” dalam satuan lbs. Dari kedua nilai di atas diambil yang paling besar. (Dermawan H, 2012)




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9410149280049446"
data-ad-slot="6715612014">





Sumber we.com


EmoticonEmoticon