Pengertian Geografi Tanah
Tanah merupakan salah satu faktor yang terpenting bagi kehidupan manusia, sebagaimana kita lihat segala kebutuhan hidup manusia dari produk yang bahan-bahannya hampir seluruhnya tersedia di dalam tanah.
Di seluruh permukaan bumi terdapat aneka macam tanah dari yang paling gersang sampai yang paling subur, berwarna putih, merah, coklat, kelabu, hitam dan berbagai ragam sifatnya.
Ilmu yang mempelajari tanah disebut pedologi.
Tanah (soil) adalah lapisan tipis kulit bumi yang terletak di permukaan bumi paling atas yang terbentuk dari hasil pelapukan dan pengahancuran batuan induk (bahan anorganik/mineral) dan tumbuhan/hewan (bahan organik) yang telah membusuk yang merupakan media bagi tumbuhnya tanaman.
Komponen Utama Tanah
Tanah terdiri dari empat komponen utama yaitu bahan mineral, bahan organik, udara dan air tanah. Pada gambar dibawah diperlihatkan susunan utama tanah berdasarka volume dari suatu jenis tanah dengan tekstur lempung berdebu dengan perbandingan bahan padat dan ruang udara tanah yang seimbang.
Dari gambar di atas terlihat tanah mengandung 50% ruang pori-pori terdiri dari udara dan air. Volume fase padat menempati lebih kurang 45% bahan mineral tanah dan 5% bahan organik. Pada kandungan air yang optimal untuk pertumbuhan tanaman, maka persentase ruang pori-pori adalah 25% terisi oleh aor dan 25% oleh udara.
Dibawah kondisi alami perbandingan udara dan air ini selalu berubah-ubah, terganung pada cuaca dan faktor lainnya. Bahan penyusun tanah yang disebut yang disebut terdahulu yakni bahan-bahan mineral, bahan organik serta air saling bercampur didalam tanah sehingga susah dipisahkan satu sama lainnya.
Faktor-faktor Pembentuk Tanah
Syarat utama terbentuknya tanah ada dua yaitu: (1) tersedianya bahan asal atau batuan induk, (2) adanya faktor-faktor yang mempengaruhi bahan induk (Jenny, 1941). Bahan induk tanah berbeda dengan batuan induk. Bahan induk tanah merupakan bahan hasil pelapukan batuan induk. Bahan induk bersifat lepas-lepas (unconsolidated), sementara itu, batuan induk bersifat padu.
Faktor-faktor lain yang bekerja kemudian setelah pelonggokan bahan induk tanah dapat dikelompokkan menjadi faktor aktif dan faktor pasif. Faktor aktif dalam pembentukan tanah adalah iklim dan organisme tanah. Faktor pembentuk tanah yang bersifat pasif adalah lokasi tempat terdapatnya bahan induk dan kurun waktu berlangsungnya pembentukan tanah.
Jenny (1941) memformulasikan faktor pembentuk tanah ke dalam sebuah formula matematis sebagai berikut :
S= f (C,O, P, R, T …)
- S = Tanah (Soil)
- f = Fungsi (function)
- C = iklim (climate)
- O = Organisme (organism)
- P = Bahan Indk tanah (Soil Parents Materials)
- R = Bentuklahan (Relisf)
- T = Waktu (Time)
= faktor lokal yang tidak terdefinisikan secara spesifik
Penjelasan secara detail oleh Jenny dimulai dengan faktor bahan induk tanah sebagai bahan dasar terbentuknya tanah, dilanjtkan dengan iklim dan organisme sebagai faktor pembentuk tanah yang aktif darn relief serta waktu sebagai faktor pembentuk tanah yang pasif. Jenny (1941) juga mengindikasikan adanya faktor-faktor pembentuk tanah lokal yang tentunya tidak berlaku secara umum.
Proses Pembentukan Tanah
Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan, baik pelapukan fisik maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan menjadi lunak dan berubah komposisinya. Pada tahap ini batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai bahan tanah (regolith) karena masih menunjukkan struktur batuan induk.
Proses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya bahan induk tanah berubah menjadi tanah. Nah, proses pelapukan ini menjadi awal terbentuknya tanahproses pembentukan tanah sangat erat kaitannya dengan pelapukan baik itu pelapukan fisika atau pelapukan kimi dari batuan atau bahan organik. Pelapukan tanah terdiri dari :
- Dekomposisi atau pelapukan kimia berlangsung dengan kondisi tanah yang cukup air, dengan kata lain air merupakan indicator pendukung dekomposisi. Oleh karena itu didaerah humus yang biasanya ditumbihi vegetasi proses dekomposisi lebih dominan terjadi dari proses desintegrasi.dekomposisi dapat dilakukan oleh berbagai media seperti dekomposisi yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan, dekomposisi oleh mikroorganisme dan dekomposisi pedokemik.
- Desintegrasi atau pelapukan fisika dapat disebabkan oleh pengaruh temperature, air, dingin, cuaca, dan glacier. Desintegrasi adalah suatu proses mekanik dimana batuan-batuan massif (tidak lepas) pecah menjadi fragment-fragment yang berukuran kecil tanpa adanya perubahan sifat-sifat fragment. desintegrasi dapat disebabkan oleh temperature, air, angin, cuaca yang membekukan, makhluk
Karakteristik Tanah
Morfologi dan Sifat Fisika Tanah
Istilah morfologi pertama kali dikemukakan untuk mempelajari tanah oleh Zakhraf (1927), yang mana berdasarkan tujuan morfologi adalah kahlian untuk menguraikan pelukisan,sehingga morfologi merupakan uraian tanah tentang kenampakan-kenampakan dan ciri-ciri serta sifat –sifat umum dari tanah. Dan media untuk mengamati morfologi tanah adalah profil tanah.
Profil tanah merupakan urutan, susunan horizon yang tampak dalam anatomi tubuh tanah yang berbentuk bujur sangkar dan vertical kedalaman tanah, dan merupakan suatu media untuk mem pelajari morfologi tanah. Syarat – syarat pengamatan profil tanah adalh:
- Vertical
- Baru
- Tidak terkena langsung dengan sinar matahari
Dalam pengamatan morfologi tanah pada profil tanah sangat bermanfaat untuk mengidentifikasikan sifat-sifat fisika dari tanah, adapun sifat –a sifat fisika dari tanah adalah :
- Warna tanah
- Tekstur tanah
- Struktur tanah
- Konsistensi tanah
- Bentukan – bentukan istimewa dalam tanah
Unsur Hara Tanah
Unsur Hara Makro
Unsur hara makro adalah jumlah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar, yaitu N, P, K, Ca, Mg, dan S.
Unsur Hara Mikro
Unsur hara mikro adalah unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil antara lain Besi(Fe), Mangan(Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B), Klor(Cl).
Klasifikasi Pada Tanah
Sifat tanah berbeda-beda, ada yang berwarna hitam, kelabu, bertekstur pasir, debu, liat, dll. Untuk membedakan tanah terssebut diperlukan klasifikasi tanah meskipun dengan cara yang sangat sederhana. Klasifikasi tanah itu sendiri berarti usaha untuk membeda-bedakan tanah berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya.
Tujuan dari klasifikasi tanah, yaitu:
- Mengorganisasi atau menata tanah
- Mengetahui hubungan individual tanah
- Memudahkan mengingat sifat-sifat tanah
- Mengelompokkan tanah untuk :
- Menaksir sifat-sifatnya
- Mengetahui lahan-lahan terbaik
- Menaksir produktivitas
- Penelitian eksporasi
Tanah dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu klasifikasi alami dan klasifikasi teknis. Klasifikasi alami adalah klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat tanah yang dimilikinya tanpa menghubungkan dengan tujuan penggunaan lahan tersebut. Klasifikasi ini memberikan gambaran dasar terhadap sifat fisik, kimia, mineralogy tanah yang dimiliki masing-masing kelas yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan berbagai pengelolaan tanah.
Gamabar Tanah
Jenis Tanah Di Indonesia
- Tanah Vulkanis
- Tanah Organosol
- Tanah Litosol (tanah berbatu-batu)
- Tanah Podzol
- Tanah Laterit
- Tanah Mergel
- Tanah Terarosa (Kapur)
Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Tanah : Faktor, Komponen Penyusun, Pengertian, Kandungan, Gambar, Unsur, Jenis, Klasifikasi, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.
Sumber jk.com
EmoticonEmoticon