Sabtu, 06 Juni 2020

Cara Mudah Membuat Contoh Baju Dari Baju Contoh

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400; Selamat berjumpa kembali, sudah usang tidak posting, karena lagi sibuk-sibuknya jadi baru sempat menulis lagi. Di postingan kali ini aku akan menunjukkan trik sederhana yang bisa di gunakan dikala Anda sedang membuat contoh busana. Dalam perjuangan menjahit baju, kita tidak akan lepas dari perlengkapan menciptakan contoh baju, mulai dari meteran, penggaris lurus kerung dan lengkung, kapur jahit dan karbon jahit, raderan dan juga contoh aneka macam macam kerah mirip shanghai, shiler dan kemeja. Semua merupakan peralatan pendukung dan hendaklah di lengkapi keberadaannya, agar mempermudah pada dikala kita membuat teladan busana nantinya. Waktu dahulu saya kursus selama 8 bulan dan sesudah lulus kursus tingkat mahir, aku lalu melakukan pekerjaan di banyak sekali tempat, mulai dari garment, konveksi, modiste, butik dan tailor. Ini merupakan proses pematangan ilmu menjahit, sebab ilmu menjahit yang anda mampu di kawasan kursus itu masih mentah, dan untuk mematangkannya kita perlu untuk melakukan pekerjaan di tempat usaha menjahit. Dengan melakukan pekerjaan , disitu kita gres akan sadar bahwa menjahit untuk berguru dan menjahit untuk mencari uang itu sungguh berbeda. Disamping itu dengan melakukan pekerjaan kita akan mendapatkan tekhnik-tekhnik menjahit gres yang tidak di ajarkan di kawasan kursus. Tekhnik menjahit yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya ada, bisa kita mampu secara gratis bahkan di bayar. Satu hal yang harus Anda ingat jika saat ini sedang kursus menjahit dan mempunyai impian untuk membuka usaha menjahit adalah sesudah lulus jangan pernah melakukan pekerjaan di garment atau konveksi karena tidak akan mendapatkan ilmu dan cuma akan mendapat uang, carilah pekerjaan di tailor atau modiste. Tidak terasa telah 11 tahun lebih saya menjadi tukang jahit, 3 tahun pertama saya isi dengan melakukan pekerjaan di orang dan sisanya saya membuka usaha jahit berupa tailor sampai sekarang. Suka duka sebagai tukang jahit telah pernah saya rasakan, mulai dari salam motong, salah ukuran, salah versi, dan berbagai kesalahan lainnya. entah telah berapa ribu busana aku jahit dengan aneka macam macam versi, rasa kagum pada sebuah model pakaian yang abnormal dan unik dahulu, kini telah berubah dengan perasaan umumdan bahkan bosan alasannya sudah terlalu seringnya menjalankan busana dengan versi mirip itu. Ini juga yang mungkin nanti akan Anda rasakan setelah bertahun-tahun menjadi penjahit dan ini yakni wajar, semua penjahit senior dan terlatih akan mengalaminya. Pada saat aku baru pertama belajar menjahit di tempat kursus dulu, untuk menciptakan teladan busana tersebut yaitu dengan di buat dahulu di selembar kertas coklat, untuk selanjutnya di tempel ke kain dan di gunting, untuk menandai di gunakan karbon jahit dengan pinjaman rader, nah yang menawan adalah, ketika menggunakan rader ini waktu itu saya menggunakannya dengan cara menggosok-gosok beberapa kali di kawasan yang sama. Padahal ini merupakan cara yang salah, alasannya adalah merader itu cukup sekali jalan Salah satu kesusahan yang di alami seorang penjahit pemula ialah cara pecah teladan, dari contoh dasar menjadi berbagai macam jenis busana, padahal bergotong-royong pecah contoh itu mudah, asal kita telah paham acuan dasarnya maka tinggal kita kembangkan menjadi berbagai macam versi, kunci dari pecah acuan dari acuan dasar adalah jangan keluar dari ukuran tubuh, dan yang mesti di perhatikan ialah ukuran lebar bahu, panjang tangan, dan besar lingkar pinggang, satu hal yang aku pelajari untuk baju perempuan, di bab lingkar badan dan lingkar pinggul tidak mengapa agak besar, namun di bab lingkar pinggang mesti pas, sehingga membentuk badan. Saat membuat teladan dengan pola ukuran dan versi dari baju yang sudah jadi, dan konsumen ingin sekali semoga baju yang di jahit betul-betul sama persis dengan contohnya, kadang-kadang bagi penjahit pemula ini adalah ialah kesulitan tersendiri, bagaimana cara nya supaya sama, dan dikala baju tersebut sudah di jahit, ternyata tidak sama, baik ukuran maupun modelnya. Nah disini aku akan menjajal memberikan trik bagaimana cara semoga baju yang kita jahit betul-betul sama dengan baju contohnya, namun pertama saya ingatkan kalau cara yang akan aku ajarkan ini bukanlah cara tolok ukur dan ini berdasarkan pengalaman pribadi aku sendiri. Jadi begini, setiap tukang jahit mempunyai pemikiran atau sistem jahit sendiri-sendiri tergantung di mana beliau berguru dulunya, metode ini aneka macam, di Indonesia saja tercatat ada lebih dari 8 macam metode menjahit, aku sendiri memakai tata cara dress making, sesuai dengan yang di ajarkan guru saya di kawasan kursus dulu. Oleh alasannya sistem menjahit berlawanan-beda maka contoh dasar baju ini pun berbeda pula, jadi ketika Anda membuat baju dari acuan baju jadi, ada kalanya jadinya berlawanan. Oleh karena itu semoga betul-betul sama, maka cara gampangnya kita jiplak saja dari baju acuan tersebut. Untuk proses langkah mengerjakannya, adalah sebagai berikut, silahkan disimak: Pada teladan berikut, saya mendapatkan jahitan berupa baju dengan contoh baju dengan model overslag berwarna merah dan konsumen ingin agar baju ini sama persis karenanya. Maka pertama kita lipat selembar kain yang hendak di jahit menjadi dua, tempatkan pada meja atau lantai yang bersih, lalu kita tinggal tempelkan baju contoh di kain tersebut  kemudian bentuklah dengan kapur jahit di kain sesuai dengan bentuk teladan   dari baju pola  nah ini ialah hasil bentuk teladan baju bab depan yang sudah sukses saya jiplak dari baju teladan. Karena baju contohnya ada sambungan princess, maka saya harus menggeser lebar dari pola depan tersebut sebanyak 2 cm lebih di besarkan, 2 cm ini nanti akan kita jahit selaku kombinasi jahitan sambungan princess tersebut, tetapi kainnya tidak di potong. Setelah dirasa sesuai, tinggal kita potong dengan menunjukkan lebihan sebesar 1.5 sampai 2 cm untuk jahitan, lakukan hal yang serupa untuk bagian yang lainnya, setelah contoh di kain sudah di potong semua, maka tinggal kita jahit kain tersebut seperti biasa. Dan berikut ini ialah hasil setelah kain tersebut final di jahit Bagaimana sama persis bukan? Dengan cara ini Anda mampu meminimalkan waktu beberapa puluh menit, dalam menciptakan teladan. Pada pola di atas, aku langsung memalsukan teladan   dari baju contoh pada kain yang mau di jahit, sebab telah sudah biasa, jika Anda merupakan penjahit yang masih pemula, jiplaklah terlebih dulu di selembar kertas Koran, untuk menghindari kesalahan potong yang mungkin terjadi. Cara menggandakan ini mampu Anda gunakan untuk versi baju dengan desain yang tidak terlalu rumit, jika baju yang menjadi teladan terlalu rumit, seperti banyaknya kerutan, rempel, opnaisel dan pernak-pernik yang lain, maka beda lagi cara nya, dan akan aku ajarkan pada panduan selanjutnya di lain peluang. Kira nya cukup hingga disini panduan yang mampu aku sampaikan pada postingan kali ini, agar bisa berfaedah, atau setidaknya mampu menambah pengetahuan Anda, terima kasih atas kunjungannya dan silahkan membaca postingan saya lainnya.
Sumber https://penjahitgoblog.blogspot.com


EmoticonEmoticon