Rabu, 24 Juni 2020

Sejarah Seni Bordir Dan Desain Busana

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 st1\:*behavior:url(#ieooui) /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400; Pada artikel kali ini aku akan menawarkan tulisan tentang sejarah seni bordir , tulisan ini aku dapat dari buku yang berjudul SENI BORDIR aliran mudah untuk pemula karangan Hj. Enny kriswati syahrul dan diterbitkan oleh penerbit Humaniora, supaya mampu memperbesar wawasan Anda perihal asal usul dari seni bordir ini,silahkan di baca Sejak awal perkembangannya di Negara-negara timur, seni sulam telah meningkat dengan subur dan menghasilkan beragam barang bersulam yang sangat indah, eksotis dan atraktif, seiring dengan semakin banyaknya para pendatang eropa yang melancong, kepandaian menyulam ini lalu terbawa pula ke eropa dan berkembang luas di sana, lebih-lebih sesudah pengaruh kerajaan Byzantium kian besar lengan berkuasa dan tersebar luas di seluruh daratan eropa. Sejak kala dua belas dan empat belas, sulaman khususnya di pakai untuk kain-kain yang menjadi materi baku bagi busana kebesaran gereja, contohnya kain meja altar, ketika kaum aristokrat aristrokrat kesengsem oleh daya pikat dan kemilau gemerlap seni bordir ini, mereka pun berbondong-bondong untuk mencari dan membuatnya selaku pakaian khas mereka. Pakaian   pakaian mereka yang mahal itu mulai di rambah dan di jamah oleh sentuhan benang yang berwarna-warna sedemikian indah. Zaman ratu Elizabeth I dari kerajaan inggris (1558-1605) ialah salah satu tonggak sejarah yang sangat penting bagi legalisasi eksistensi seni sulaman dalammenghias banyak busana indah darah biru eropa, gambar di atas ini jelas-terang memberikan salah satu karya seorang pengrajin sulaman pada zaman ratu Elizabeth I. karya sulaman berupa emblem kerajaan inggris raya ini di sulam secara manual dengan memakai benang emas pada kain media berwarna biru gelap. Secara fisik, emblem kerajaan inggris raya ini sama sekali tidak berlawanan dengan hasil bordir yang menggunakan mesin jahit biasa. Seiring dengan semakin maju nya pertumbuhan tekhnik atau tekhnologi lebih-lebih sehabis meletusnya revolusi industri dan mekanisasi alat-alat bantu yang biasa di gunakan manusa, tekhnik penyulaman pun tidak lagi di kerjakan hanya dengan tangan atau manual, tetapi juga menggunakan mesin-mesin sulam. Mesin-mesin tersebut berkembang menjadi mesin jahit, dan karenanya menjadi mesin khusus untuk pekerjaan membordir (mesin bordir). Begitu pula versi-versi yang sederhana (klasik) masih tetap menarik dan mengasyikkan untuk di sulam secara manual dengan jari-jemari yang lincah nan cekatan. Pada selesai perkembangannya, seni bordir (sulaman) mendapatkan jalurnya sendiri dan cuma dilakukan dengan mesin-mesin jahit atau khusus bordir, tidak lagi di lakukan secara manual sebagaimana kegiatan menyulam yang masih dilaksanakan dengan tangan insan. Seni menyulam merupakan seni bidang pertekstilan yang meliputi mekanisme teknis yang sangat luas. Tujuan lazim seni menyulam yakni untuk menghias bahan atau kain dasar lewat pekerjaan jahit-menjahit untuk menciptakan sebuah hiasan yang sungguh mempesona.kain yang biasa di gunakan untuk sulaman ialah linen, sutra, satin, wol, beludru dan kain screen yang terbuat dari kapas, sedangkan benang yang paling banyak di gunakan untuk jahit-menjahit atau membordir ialah sutra, linen, kapas, wol, emas dan perak. Secara fakta histories, seni menyulam tergolong salah sat di antar sekian banyak seni dunia yang laing bau tanah. Jahitan dua serpihan kain (atau kulit) itu secara indah akan membentuk sebuah bingkai dengan menggunakan jahitan setik silang yang sangat sederhana. Jahitan setik silang ini membuat teladan yang tertata rapi di sepanjang lipatan. Boleh jadi bahwa pemikiran pemikiran yang sangat apik dan jahitan setik silang berupa dekoratif itu menghias di sepanjang lipatan pakaian yang sudah ada sejak zaman prasejarah. Seni dekorasi tekstil di gunakan yang kadang-kadang di sebut sebagai seni bordir atau senit menyulam telah diterapkan oleh banyak kultur atau budaya insan zaman lampau. Cina yakni Negara yang banyak memiliki ahli seni sulam yang sangat andal yang berjalan 3000 SM. Demikian pula masyarakatdunia gres inca di peru yang umum mempercantik pakaiannya dengan sulaman. Di eropa, seni sulam atau bordir di kembangkan sedemikian gencar selaku seni yang sangat penting yang membentuk peradaban periode pertengahan (the middle ages). Permadani Bayeux suatu hiasan dinding yang di sulam diatas kain linen adalah salah satu karya senit yang di buat kira-kira kala sebelas. Setelah kala 14 lukisan indah yang memakai jarum yang di jiplak dari lukisan seni bordir perihal tema-tema agama dan sekuler menjadi sangat popular. Pada periode 16 dan 17 banyak teladan lukisan sulam yang di hasilkan oleh pra pembordir cekatan, mantel kemeja pakaian topi, sarung tangan, sprei daerah tidur, sepatu, penutup kipas angina dan sapu tangan disulam berupa batu-batupernik yang sungguh indah yang di rangkai salam satu pekerjaan yang sungguh cermat. Pekerjaan seni jahit atau bordir juga mencakup bordir untuk bantal bangku, layer, kain penutup kotak, gorden dan bantalan kawasan tidur. Sudah banyak gaya dan tekhnik seni sulam yang sudah di kembangkan. Di antara tekhnik dan gaya sulaman yang sangat khas yakni bordiran batang (jenis bordir isian yang di buat di atas kain satin), gaya tambor (tekhnik jahitan mata rantai yang dibuat di atas kain yang mudah tenggang dalam bingkai berupa drum dan   yang di tingkatkan menjadi sulaman kroket dan rajutan permadani), cutwork (semacam hiasan yang dikembangkan menjadi renda), dekorasi crewel yang di buat dari benang wol, dan bordir gaya spayol yang dibuat dari benang hitam di atas kain linen). Rajutan kain sulam untuk hiasan dinding dimaksudkan untuk rajutan rekaman dan latihan jahitan setik silang, jahitan setik silang yang paling penting meliputi setik silang tenda (titik sudut kecil), bulu, rantai, jahitan setik silang, satin, dekorasi seperti kerangka ikan haring, tangga atau lubang kancing dan selimut. Penggunaan seni bordir atau sulam mulai menurun sepanjang kala 19. kini nilai komersial seni bordir atau seni sulam terkait dengan mesin bordir yang mulai banyak di bikinan sehingga para pengrajin bordir terus memproduksi karya-karyanya di banyak sekali cuilan dunia. Dan itulah sedikit sejarah pertumbuhan seni bordir, biar berguna untuk memperbesar pengetahuan Anda. Dan terima kasih atas kunjungannya.
Sumber https://penjahitgoblog.blogspot.com


EmoticonEmoticon