Halo teman intipers! Aku Adam Abiyu Pattilasa dari jurusan D4 Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga angkatan 2018. Kali ini aku ingin sharing pengalaman kuliah ku dan memperkenalkan jurusan/prodi yang saya ambil. Lanjut bacanya ya intipers. Bagi sahabat-teman yang akan mengajukan pertanyaan atau diskusi bisa komen di bawah artikel ini. Kalau sempat saya balas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok, tentukan kalian baca sampe beres dulu artikel ini sebelum mengajukan pertanyaan. Kalian juga mampu nonton model videonya lewat link berikut. Klik Disini
Secara lazim, jurusan D4 Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga itu mirip apa?
Kalian pernah ngedenger gak orang yang ngomong “aku mau foto rontgen” “saya harus CT Scan/MRI”. Nah itu salah satu bidang kerja kita, kita melakukan pekerjaan dengan alat-alat itu. Kalau berbicara tentang stigma jurusan ini, banyak yang ngira bila jurusan radiologi ini mencar ilmu wacana radio. Sering banget denger orang nanya “radiologi itu jurusan siaran radio ya?” Itu bener-bener stigma yang salah banget.
Radiologi mengatakan perihal kesehatan. Ini tuh jadi salah satu ilmu kedokteran yang kita ini membahas wacana struktur badan, bentuk badan atau bab tubuh yang lebih rincian dengan memakai alat yang memanfaat radiasi.
Kita belajarnya macam-macam. Sedikit merasakan mata kuliah di ilmu kedokteran lah. Kita juga belajar tentang ilmu di bidang radiologi tentangnya. Gak melulu saintek sih, ada juga mata kuliah bahasa, manajemen dalam sistem gosip. Presentasenya namun tetep lebih secara umum dikuasai ilmu yang saintek.
Bagi kalian yang ingin menerima informasi jurusan dan masuk sekolah tinggi tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini
Apa yang jadi argumentasi masuk jurusan D4 Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga?
Pertama, karena opsi terakhir. Aku pasrah karena SNM, SBMPTN, STAN sama Pariwisata dan berdikari di banyak sekali universitas juga ga diterima. Terus saya daftar vokasi di UB sama Unair. Dua-duanya diterima, namun memang orang renta lebih prefer di Unair sebab lihat prospek kerjanya juga tinggi dan menurutku sendiri banyak sekali rumah sakit yang membutuhkan tenaga medis radiografer.
Apa mata kuliah dan peran yang khas dari jurusan ini?
Mata kuliah yang khas menurutku itu Radiografi, isinya ihwal teknik investigasi. Radiografi ini di tiap semester ada, namun kompetensi yang dipelajari yang berbeda. Contohnya mau foto dada, kita mencar ilmu cara melaksanakan pemeriksaannya, tekniknya seperti apa terus SOPnya mirip apa. Ada juga mata kuliah Alat. Di radiologi kan banyak alatnya, mulai dari alat rontgen, CT Scan, MRI, USG juga ada. Setiap semester itu ada. Semester 1-3 kita berguru alat A, nah di semester 4-6 kita mencar ilmu alat B dan semester 6 ke 7 kita juga berguru alat yang baru.
Ada juga mata kuliah yang beruntun, itu Fisika. Ini yang paling menantang buat saya. Di 3 semester kita mencar ilmu tentang Fisika. Pertama kita berguru khusus untuk basicnya, jadi kaya di Sekolah Menengan Atas. Semester 2 kita mencar ilmu fisika imaging, ini yang membicarakan cara kita mendapatkan hasil fotonya. Lalu, semester 3 kita mencar ilmu Fisika Radiasi, kita menghitung radiasi yang didapatkan oleh pasien dan melindungi pasien juga.
Mata kuliah yang paling berkesan adalah Radiografi dan Anatomi. Kalau radiografi itu basic buat kita berguru tentang teknik investigasi yang hendak jadi pendukung untuk jenjang karier ke depannya. Mata kuliah anatomi juga aku suka banget alasannya adalah kita berguru dari bahannya eksklusif (kadaver).
Praktikum
Praktikumnya itu tergantung dari mata kuliahnya. Radiografi itu setiap praktikum di rumah sakit, khususnya di rumah sakit Unair yang jadi daerah praktikum mahasiswa. Di sana ada alatnya juga. Kita diskusikan perihal teknik pemeriksaan, dll. Kita juga bekerja sama dengan fakultas lain. Contohnya, kita punya dosen dari fakultas keperawatan, itu kita belajar wacana keperawatan dalam radiologi. Fakultas Sains dan Teknologi kita berguru ihwal kuantum dan alatnya. Kaprikornus gak cuma berguru dengan dosen dari prodi Radiologi.
Mulai semester 3 itu kita telah praktik di rumah sakit. Udah satu tahun aku juga praktik di RS Dr. Soetomo Surabaya. Semester 5 tahun kemarin itu disebar di beberapa rumah sakit di Surabaya. Terus di semester 6 dicabangkan di luar kota di sekitar Jawa Timur. Semester 7 kita juga ada yang magang ke mancanegara, lazimnya ke Vietnam.
Banyak banget yang didapet waktu praktikum di rumah sakit. Praktik di semester 3-4 itu sambil kuliah, jadi resikonya adalah kalau kita ada jaga malam terus besoknya ada kuliah pagi gitu. Misal kita ada jaga malam jam 21.00 – 5.00 terus jam 7 paginya ada kuliah. Kaprikornus kita tidur cuma sejam dua jam, mandi, terus berangkat. Kalau di semester 5-7 kita kuliahnya sehabis praktik selesai. Kalau gak salah di semester 5 itu kita belajar dahulu satu bulan di kampus terus bulan selanjutnya kita praktik. Semester 6 tahun kemarin itu praktik dulu baru kuliah dahulu.
Adakah konsentrasi atau kelompok keahlian di jurusan ini?
Kita gak ada fokus. Nah radiologi di diploma dan S2 itu beda. Kalau di diploma kita dididik untuk menjadi pekerja atau teknisi. Di S2 itu selaku analisator yang melihat dan mengamati struktur penyakit itu dokter radiologinya. Radiologi ini pun selaku salah satu percabangan dari ilmu kedokteran. Kalau bisa dikatakan, radiologi ini punya 3 bidang yang kita pelajari seluruhnya:
- Radiologi khusus untuk mendiagnosa penyakit, jadi jika dibilang radiodiagnostik memiliki arti akan membicarakan tentang diagnosa.
- Lalu, Radiologi khusus untuk terapi, misalnya kemoterapi.
- Radiologi intervensi selaku penggabungan radiologi diagnosa dan terapinya juga.
Apa saja jalur masuk untuk jurusan ini?
Jalur masuk univ itu ada SNMPTN, UTBK sama mandiri. Infonya bisa diakses di pmb Unair. Kebetulan kalau di jurusan ini hanya ada di jalur mandiri. Mandiri khusus sarjana atau diploma. Kalau mau join di jurusan ini, mampu ambil yang jalur mampu berdiri diatas kaki sendiri khusus diploma.
Kuota penerimaan mahasiswa per angkatan itu sekitar 50 orang.
Ada tips buat mahasiswa gres jurusan ini?
Pertama, pasti berguru. Aku lebih prefer untuk linear jurusannya dari Sekolah Menengan Atas, bila IPA kan udah punya basic. Memang ada temenku yang lintas jurusan dari jurusan IPS dan Bahasa, jadi mereka mesti berguru lebih lagi gitu. Kedua, yang penting itu manajemen waktu. Di radiologi kan nanti ada praktik, nah gimana caranya kita memanajemen waktu antara praktik, kuliah dan organisasi. Jadi kita mesti memanajemen waktu.
Bagaimana prospek kerja dari alumni Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga?
Pastinya kita sebagai tenaga medis ya praktisi. Kita juga bisa jadi aplikan, itu selaku ahlinya alat gitu manajernya alat radiologi. Kita juga mampu jadi asisten peneliti, analisator dan evaluator.
Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini
Apa planning dan harapan kamu sesudah lulus?
Ingin kerja dahulu sebagai ahli medis dahulu, sama mau kuliah juga di salah satu politeknik sama pengen S2 juga di Unair yang masih melayani untuk di diploma sama pengen di luar negeri juga.
Q&A
- Apakah kesempatan kerjanya hanya di rumah sakit atau instansi kesehatan aja?
Gak hanya di instansi, kita mampu mencar ilmu di perusahaan yang basicnya kesehatan. Misalnya kerja sebagai mahir alat MRI di perusahaan A. Kebetulan di jurusanku ada yang pernah diterima sebagai aplikan di suatu perusahaan.
- Bedanya sama Teknik Biomedik?
Kalau teknik Biomedik itu mempelajari ihwal alat. Radiologi itu kita bekerja langsung dengan pasien, melakukan pemeriksaan pasien. Kalau Teknik biomedik itu ketika alat itu rusak yang melaksanakan untuk memperbaikinya itu mampu seorang lulusan Fisika Medis atau Teknik Biomedis. Makara Teknik Biomedik fokusnya ke alat, entah itu memperbaiki alat atau membuat alat.
Kode Konten: C136
Sumber we.com
EmoticonEmoticon