Halo semuanya! Perkenalkan nama saya Glady Anastasya dari acara studi Pendidikan Dokter Gigi UNSRAT atau Universitas Sam Ratulangi. Saya mahasiswa semester 7 angkatan 2017. Saat ini, saya ingin membagikan suka-duka aku selama berkuliah. Selamat membaca!
Ceritain dong, tentang Pendidikan Dokter Gigi UNSRAT!
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi (PDG) adalah program studi yang bergabung dalam Fakultas Kedokteran UNSRAT, bareng dengan program studi Pendidikan Dokter dan Ilmu Keperawatan. Prodi ini terakreditasi B dari BAN-PT lho.
Bagi kalian yang ingin menerima info jurusan dan masuk perguruan tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini
Apa saja yang dipelajari di Pendidikan Dokter Gigi UNSRAT?
Sebenarnya, kedokteran gigi itu nggak cuma berguru wacana gigi loh! Di acara studi ini, mahasiswa berguru tentang gigi dan rongga ekspresi serta kaitannya dengan kepala secara keseluruhan. Disini juga mencar ilmu tentang tatalaksana sakit gigi menurut penyebabnya dan langkah-langkah apa yang akan dilakukan nantinya secara rincian.
Di Pendidikan Dokter Gigi UNSRAT, system berguru yang dipraktekkan yaitu dengan system modul yang disertai dengan clinical skills lab atau umumnya diketahui dengan istilah praktikum. Modul pada semester awal merupakan modul dasar. Kita berguru perihal dasar hokum kedokteran, struktur dan fungsi gigi, serta struktur kepala. Pada tahun kedua dan seterusnya, modul akan disesuaikan dengan bab-bagian pada dikala akan menjadi mahasiswa co-assistant.
Pada kuliah pakar, mahasiswa akan belajar secara eksklusif dari pakar (baik dokter gigi maupun non dokter gigi) yang berkompeten di matakuliah tersebut, dan pada clinical skills lab atau umumnya diketahui dengan perumpamaan praktikum, mahasiswa akan mempraktekkan secara eksklusif ilmu yang dipelajari di kuliah pakar pada manekin atau peraga tertentu, alias learning by doing. Tidak jarang juga, mahasiswa diharuskan untuk mengerjakan secara pribadi di gigi orisinil yang telah disusun di peragaan menyerupai rongga mulut pasien.
Dalam kuliah pakar, ada tata cara diskusi golongan atau disebut tutorial. Nah, pada dikala, lazimnya kelas akan dibagi ke dalam beberapa golongan dan diberikan pola perkara aktual yang terjadi seputar kesehatan gigi dan mulut. Nantinya, masing-masing kalangan akan mencoba memecahkan masalah dalam panduan sesuai dengan modul yang sementara dipelajari dan akan dibahas bersama dalam sidang pleno atau pemaparan hasil.
Mata kuliah apa yang paling berkesan selama kuliah Pendidikan Dokter Gigi UNSRAT?
Bagi saya, mata kuliah paling berkesan di Pendidikan Dokter Gigi UNSRAT adalah praktik berguru lapangan pada semester IV, dimana mahasiswa tinggal dengan penduduk selama dua ahad untuk mempraktekkan ilmu kesehatan gigi masyarakat secara pribadi. Seru banget, loh! Mirip KKN mini, ada penyuluhan ke penduduk , investigasi gigi dari rumah ke rumah, dan ditutup dengan bakti social berupa pembersihan karang gigi dan pencabutan gigi gratis untuk warga desa. Kemampuan social dan komunikasi dengan pasien sungguh-sungguh diuji secara langsung pada praktek belajar lapangan.
Selain itu, ada juga mata kuliah skills lab gigi tiruan penuh, dimana hasil akhirnya yaitu membuat gigi palsu satu rahang sesuai versi yang ditawarkan. Mata kuliah ini betul-betul menantang, alasannya adalah dibutuhkan ketelitian tambahan untuk membuat model gusi, menyusun gigi, hingga pencetakan yang menguras tenaga, tetapi hasil balasannya yang membuat puas akan membuat mahasiswa besar hati.
Tantangan paling besar dalam kedokteran gigi?
Bagi aku, praktikum atau skills lab ialah hal yang cukup menantang karena sungguh berlawanan dengan praktikum pada periode SMA. Harus berguru berhemat untuk berbelanja alat-alat kedokteran gigi yang bejibun, belum lagi kalau alatnya rusak atau hilang. Bahan praktikum yang disediakan di kampus juga terbatas sehingga kalau mau menjajal lagi, mesti bawa materi sendiri. Belum lagi kalau hasil praktikum ditolak. Benar-benar menguji mental, deh. Tapi, skills lab merupakan langkah awal dalam mempelajari langkah-langkah yang mau dilakukan selaku dokter gigi saat praktik nanti.
Penyuluhan di desa
Setelah lulus jadi dokter gigi, bagaimana gambaran harapan kedepannya?
Ketika telah disumpah menjadi dokter gigi dan menemukan Surat Tanda Registrasi (STR), mahasiswa dapat memilih untuk melanjutkan pendidikan strata 2 (S2) dan, pendidikan dokter gigi spesialis, atau keduanya sekaligus. Pilihan spesialis yang mampu diambil yakni penyakit verbal, periodonsia (ilmu penyakit mulut), ortodonsia (ilmu untuk membereskan kedudukan gigi, salah satunya dengan pemasangan behel), bedah lisan, konservasi gigi (mempelajari cara merawat gigi yang sudah rusak), pedodonsia (ilmu kedokteran gigi anak), prostodonsia (mempelajari gigi tiruan), dan radiologi kedokteran gigi. Cakupan kerja seorang ahli ini lebih luas dan lebih spesifik dibandingkan dokter gigi lazim. Saat ini, UNSRAT belum memberikan pendidikan dokter gigi seorang ahli. Jika melanjutkan S2, maka dokter gigi dapat bekerja selaku dosen.
Jika tidak ingin melanjutkan pendidikan, maka dokter gigi dapat bekerja di rumah sakit baik umum maupun swasta, puskesmas, maupun fasilitas kesehatan lainnya. Tentu saja, dokter gigi juga mampu menentukan membuka praktek sendiri. Persyaratannya ialah dengan mengurus Surat Izin Praktik (SIP).
Tips dan Trik sukses di kedokteran gigi
Berikut tips dan trik saya buat survive selama 6 semester di kedokteran gigi:
1. Tentu saja, berguru, mencar ilmu, dan mencar ilmu! Ilmu kedokteran selalu berkembang setiap saat, jadi perbiasakan membaca jurnal perihal teknologi terbaru dalam perawatan gigi dan verbal. Selain itu, skill kesenian yang mumpuni, khususnya dalam bidang mengukir, juga sungguh diharapkan, jadi jika kamu merasa perlu meningkatkan kemampuan, ambil waktu tambahan untuk latihan mengukir. Biasanya media paling baik untuk berlatih ialah sabun mandi, lalu diukir menjadi serupa gigi.
2. Pererat kekerabatan dengan senior-senior yang berada di kampus, sebab mereka juga dapat memperlihatkan anjuran tentang perkuliahan yang sudah dijalani apalagi dulu, sambil tetap mempertahankan budbahasa budbahasa.
3. Menjaga korelasi baik dengan sobat seangkatan, alasannya mereka yang hendak menjadi sahabat seperjuangan kalian selama kuliah. Jangan egois dan mau maju sendiri, ya.
4. Tetap jaga kesehatan fisik maupun mental! Akan sungguh sukar mengejar ketertinggalan bahan bila tidak hadir kuliah alasannya adalah sakit, belum lagi progress skills lab yang memiliki potensi terhambat kalau satu kali saja tidak hadir. Sesekali kamu mampu beristirahat dan refreshing. Dan yang paling penting: jangan lupa tidur! Seringkali keasikan nugas atau mencar ilmu hingga subuh malahan mengakibatkan tiba ke kampus dalam keadaan tidak prima.
5. Jauhi system kebut semalam! Pada permulaan modul, mahasiswa akan diberikan jadwal perkuliahan selama modul berlangsung, sehingga acara cobaan sudah dapat dimengerti. Cicil materi kuliah dan usahakan untuk mengerti materi skills lab lebih awal semoga mampu mengetahui apalagi dulu langkah-langkah yang mau dilaksanakan.
Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini
Last but not least, jangan patah semangat jikalau datang-tiba menemui duduk perkara di tengah jalan. Nilai panduan buruk, nilai ujian buruk, bahkan hasil praktikum yang tak kunjung diterima (sebab belum sesuai dengan yang semestinya dikerjakan) adalah hal yang pernah saya alami selama era kuliah. Tapi, saya terus berusaha untuk menjadi lebih baik pada semester berikutnya. Saya percaya, intipers juga niscaya bisa!
Harapan kedepannya?
Sebagai mahasiswa tingkat selesai, pastinya aku berharap mampu menyelesaikan pendidikan sarjana dengan hasil yang membuat puas, dan melanjutkan pendidikan profesi. Cita-cita saya setelah menjadi dokter gigi yakni melanjutkan pendidikan dan mengajarkan apa yang aku sudah pelajari kepada mahasiswa lainnya. Singkatnya, saya ingin jadi dosen. Semoga tulisan saya ini dapat memotivasi intipers untuk menentukan acara studi Pendidikan Dokter Gigi dan menjadi dokter gigi Indonesia yang unggul.
Kode kontenL X423
Sumber we.com
EmoticonEmoticon