Rabu, 30 September 2020

Jurnalistik President University (Esra)

Halo semuanya. Nama aku Esra Ambarita, mahasiswi jurusan jurnalistik President University angkatan 2017. Sekarang saya sedang menempu semester 9. Di kampus kami agak sedikit berlainan, satu semesternya ada 4 bulan, jadi yang lazimnya hingga semester simpulan di semester tujuh, kampus kami menyebutnya semester 10. Namun, lazimnya seluruhnya sama. Hanya jangka waktunya saja yang beda.


Di sini aku akan sedikit mengembangkan pengalaman kuliah dan jurusan aku dengan sobat-sobat semua. Happy reading, Gaes. Bagi sobat-sobat yang hendak mengajukan pertanyaan atau diskusi, mampu komen di bawah postingan ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dahulu artikel ini sebelum mengajukan pertanyaan. Kalian juga mampu nonton versi videonya melalui link berikut. Klik Disini


Apa yang dipelajari di Jurnalistik President University?


Well, saya percaya teman-sobat sudah bersahabat sekali dengan dunia jurnalistik. Hampir saban hari kita menyaksikan dan dikelilingi informasi-isu dari berbagai media. Singkatnya apa yang sahabat-sahabat lihat di televisi dan media digital itu yaitu gambaran pembelajaran yang kami kerjakan setiap harinya. Mulai dari buatan isu hingga penyampaian isu terhadap penduduk . Tidak melulu soal penampilan di depan layar, tapi kesempurnaan di belakang panggung menjadi kunci dari segalanya. Jadi masuk akal banget jikalau banyak postingan maupun buku menuliskan melakukan pekerjaan di jurnalis itu memang zero mistaken. Perencaan untuk menghidangkan isu harus dikemas sedemikian baik. Jurusan jurnalis pun mengajarkan untuk punya anutan terbuka, sebab jurusan ini berdasarkan aku tidak cuma bangun di satu titik, namun hampir keseluruhan bidang. Seseorang diajari bertutur, konsisten waktu, pantang menyerah. perilaku keberanian juga ditempah di jurusan ini. Antara pengetahuan dan skill mesti seimbang.


Nah, kalau ada yang sering beranggapan jurusan ini harus anggun jelita dan tampan rupawan. Itu gak benar ya. Polesan itu bisa dibuat oleh ahlinya. Dan bila kalian berpikir jurusan ini yang tersantuy alasannya adalah gaya pakaiannya yang terkesan glamor dan mewah itu salah kaprah ya, Gais. Di jurusan saya diajarkan untuk juga membangun image. Artinya bukan sebab kami punya banyak waktu menertibkan mukamaka kami sering dikatakan jurusan tersantuy. Percayalah, kami tersemprot oleh bumbu-bumbu dapur yang rasanya pedas dan asin. Banyak air mata dan keringat yang tumpah hanya untuk mengejar narasumber. Mungkin sobat-teman yang pernah berpetualang sehari semalam untuk memperoleh fakta akan tahu perasaan ini.


Oh iya, jurusan aku ini tidak memiliki banyak aturannya. Mau kita mirip apa pun selalu diterima. Yang terpenting kita harus mampu bertanggung jawab akan tugas yang kita emban. Sederhananya bisa menghasilkan isu yang punya nilai dan pastinya unik. (penyeleksian anglenya jangan suka contek media lain).


Bagi kalian yang ingin mendapatkan gosip jurusan dan masuk perguruan tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini


Mata Kuliahya Menyatu dengan Semesta dan Menemukan Sosok Bapak Kedua


Sebelumnya di kampusku kami punya tiga konsentrasi di komunikasi. Public relation, Jurnalis, dan FTV. Di semester satu sampai semester empat kami punya kuliah biasa . Mata kuliah dicampur dari ketiga jurusan. Sementara untuk mata kuliah yang sungguh-sungguh mempunyai kecenderungan ke jurusan kita itu baru dimulai dikala semester selanjutnya. Kita dipecah sesuai passion dan impian kita. Tapi, di sini kita tetap pundak-membahu kok. Satu angkatan beda konsentrasi tetap saling berhubungan.


Mata kuliah jurnalis senantiasa di situ-situ aja. Artinya kami senantiasa difokuskan pada informasi dan isu. Ada mata kuliah script writing, news reporting, camera, dan editing. Semuanya mengarah terhadap bikinan informasi dan pada hasilnya terjun ke lapangan untuk melaksanakan liputan. Di liputan ini mampu dikatakan menyatu dengan semesta, alasannya adalah seorang kandidat jurnalis harus siap dan berani menyaksikan, merasakan, dan terlibat dalam keingintahuannya.


Kalau menurut aku di antara mata kuliah ini semuanya sama-sama menariknya. Jujur alasannya adalah aku memang mengincar jurusan ini sejak awal, jadi saya yakin sesuatu yag kau suka di awal akan menentukan ke depannya. Tidak jarang mata kuliah ini digabungkan dalam satu isu. Ini hal yang paling menyerukan. Setiap individu melakukan liputannya sendiri, ini sangat menantang dan melatih kita menjadi seorang jurnalis. Dosen-dosennya pun membebaskan kita mengeksplor apa yang ada di kepala kita. Dan senantiasa percaya untuk beda. Beda alasannya punya sesuatu. Tugasnya berjumpa orang dari golongan bawah sampai kalangan atas, makanya saya suka menyebutnya dengan penyatuan akan semesta. Kita mencari info dengan angle yang seksi dan pastinya punya nilai.


Pengalaman praktik di lapangan


Misal beberapa tahun terakhir saya dan juga sahabat-sobat harus mondar-mandir stasiun, ke pasar, ikut meliput demo, dan pergi ke kantor dewan perwakilan rakyat. Itu sebagian peliputan yang telah kami lakukan. Hampir semuanya punya cerita lucu dan mempesona sendiri. Bermula dikala minta izin peliputan di stasiun, kami berbondong-bondong tiba, alasannya tak cukup antisipasi kami tak diperbolehkan masuk oleh petugas, karena kantornya tidak memperbolehkan kalau tidak pakai kemeja. Itu awal-awal kami masuk jurnalis. Kalau kini kami sering stok baju di tas, antara kemeja dan kaos. Nah, kebetulan hari itu saya memang suka pakai kemeja jadi saya masuk sebagai perwakilan. Enggak kebayang bila kami harus pulang mengganti baju. Butuh waktu dua jam untuk menanti kereta sampai di stasiun tempat tinggal kami. Kalau beli baju pun uang saku kami pas-pasan.


Di kantor dewan perwakilan rakyat lagi, demi berjumpa Bapak Fadli Zon untuk interview exclusive kami mesti membiarkan satu hari kami di PHP-in. Beliau punya agenda yang padat hari itu. Kaprikornus bangun subuh kami mesti digantikan besok, itu pengalaman yang tidak mampu dibeli selama di jurusan ini. Nah, yang seru lagi ketika demo, nyali dan keberanian diuji. Saat demo mahasiswa/i kami berada di antara polisi yang menembakkan gas air mata. Pedih dan deg-degan. Tapi percayalah di sini saya diajari bila peliputan itu juga duduk perkara passion kita.


Untuk bapak di kampus atau dosen favorit aku itu Sir Raudy dan Sir Shihab. Sir Raudy memang bapak jurnalis yang populer dengan kebaikan dan kepeduliannya, dia akan mudah beradaptasi dengan mahasiswa/i-nya. Sedangkan Sir Shihab, ia dosen PR, orang yang paham dan berakal cara memperkenalkan mahasiswanya di depan publik. Dia salah satu dosen yang menciptakan aku bisa sampai di semester ini.


Kebetulan aku jadi produser pada liputan ini, jadi mengawasi camper mengambil shot.


Kru di Jurnalis


Di jurusan jurnalistik ada beberapa keahlian atau job description yang harus dikuasai. Namun, mahasiswa dituntut untuk senantiasa rolling position dalam jadwal liputan. Supaya piawai dan tak kaget di lapangan sesungguhnya. Tetapi, kita juga harus punya satu kemampuan yang mantap. Misal di jurusan aku ada andal script, kamera, produser, dan editing. Saya lebih foku di script. Pekerjaannya menciptakan naskah, camera person andal menangkap shot terbaik, editing menjadi pengambil keputusan ketika hendak finalisasi peliputan, sedangkan produser yakni kepala yang bertanggung jawab akan semuanya, komposisi ini sama-sama bertanggung jawab akan liputan yang dibentuk.


Jangan sekadar “ikut-ikut”


Sebagian dari kalian mungkin tahu bahwa kampus saya mengharuskan menggunakan bahasa inggris dalam kuliahnya. Dan ini benar. Tapi jangan khawatir dan jangan mundur ketika orang bilang englishmu gak mampu. Justru saat di dalam bertemu orang-orang luar kamu akan diajak bertumbuh dan belajar. Jangan takut salah, it’s okay to Not Be Okay. Di sini lah kamu diajari lebih paham lagi. Asal kau memang persisten. Sebab intinya masuk di jurusan mana pun sama saja, yang penting mampu menyesuaikan diri dulu. Karena di kampus ini teman-sahabat akan ketemu dengan orang yang punya budaya berbeda. Pemikiran yang terbuka ialah kunci untuk mampu maju ke step selanjutnya. Seleksi alam mampu terjadi di jurusan ini bila teman-sobat tidak kuat.


Tips terakhir, ikutilah organisasi/magang yang memang kamu kejar. Ikut-ikutan supaya sama-sama senasib bukan penyelesaian. Boncengan soal impian itu perlu disingkirkan. Menurutku dalam menentukan organisasi kita tidak boleh hanya terbawa-bawa, tapi berguru berpikir ke depannya soal apa lagi.





Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini


Prospek Kerja dan Alumni Jurnalistik President University


Sejauh data yang aku dapatkan sebagian besar alumninya bekerja dan berkarir di industri media nasional dan internasional, dan ada juga yang memilih jadi praktisi. Untuk pekerjaannya biasanya saat magang udah diincar. Ini bila kita betul-betul konsisten dan gak main-main ya.


Harapan dan Rencana sesudah lulus dari Jurnalistik President University


Bekerja di dunia media dan tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila. Agak sukar rasional di negara kita ini. tetapi, saya sedang berusaha menciptakan diri punya makna dan terus mencar ilmu menyayangi diri.


Kode konten: X345



Sumber we.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)