Selasa, 08 September 2020

Kebidanan Universitas Andalas (Shasi)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh guys. Nama saya Shasi Genia Sanjaya, biasa dipanggil Shasi merupakan seorang mahasiswa semester 6 di prodi S1 Kebidanan Universitas Andalas angkatan 2017. Saat ini sedang menyusun skripsi, do’a kan saya bisa lulus lebih cepat ya. Aamiin


Mungkin sebagian sahabat-teman ada yang masih gila mendengar jurusan Kebidanan ada jenjang S1-nya, yang mana umumnya sobat-sahabat cuman tau jenjang D3/D4. Baiklah kali ini saya akan menjajal mengulas sedikit perihal jurusan S1 Kebidanan, apa aja sih bedanya dengan D3/D4 Kebidanan, toh katanya kerjanya cuman bantuin orang melahirkan aja kok, HAHAHAHA


Bagi teman-teman yang hendak mengajukan pertanyaan atau diskusi, bisa komen di bawah artikel ini. Kalau sempat saya balas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dahulu artikel ini sebelum bertanya. okay guys, check this out 😊


JURUSAN S1 KEBIDANAN, OH YANG NANTI KERJANYA BANTUIN IBU BERSALIN ITU YAA (?)


Kalau teman-sahabat sedang nongkrong disebuah Cafe, kemudian mendengar dialog orang di meja sebelah yang bahas kuliah di jurusan kebidanan pyang eksklusif terlintas dipikirannya pasti berguru cara bantuin ibu bersalin, alasannya mungkin ada sahabat-sahabat yang lahirnya dulu dengan Bidan. Teman-teman benar banget, nanti pas kuliah  akan mencar ilmu perihal persalinan. Tapi, itu hanya salah satunya, dan ternyata melahirkan itu tidak semudah yang kita lihat di sinetron, ngeden-ngeden dikit aja brojol tuh anak. Banyak banget ternyata proses-proses luar umumnya sahabat-sahabat, makanya jangan durhaka sama orangtua, utamanya sama ibu. Dan ingat ya teman-sahabat di Kebidanan tidak hanya  ihwal persalinan, tetapi ihwal semua yang dialami wanita di semua siklus kehidupannya, mulai dari bayi hingga lanjut usia.


Bagi kalian yang ingin menerima gosip jurusan dan masuk akademi tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini


Truss apa sih bedanya jenjang S1 Kebidanan dengan D3/D4 Kebidanan??


Aku mencoba menjelaskan secara sederhana saja ya. Jadi, D3 Kebidanan itu menjalani kala belajar ±3 tahun, dalam proses belajarnya pun lebih banyak turun pribadi ke lapangan dibandingkan mencar ilmu teori. Sedangkan, untuk D4 Kebidanan, kebanyakan merupakan lanjutan dari pendidikan D3 Kebidanan, tetapi ada juga yang berasal dari lulusan Sekolah Menengan Atas, dan untuk lama kala belajarnya ± 4 tahun, yang dalam proses belajarnya tetap pada penguatan di bidang praktek.


Lalu, jenjang S1 Kebidanan, mahasiswanya dituntut untuk bisa membedah perkara-kasus kebidanan, mulai dari bagaimana sebuah masalah bisa terjadi dan bagaimana penanganannya menurut evidence based kebidanan. Kaprikornus, kita tidak hanya dituntun untuk ahli dalam praktek di lapangan, tetapi kita juga mesti  ahli dalam hal meneliti, menelaah, dan mengambil suatu keputusan secara cepat dan sempurna, serta bisa bertanggungjawab terhadap langkah-langkah yang kita lakukan. Kita dituntut tidak cuma mampu bertindak atas instruksi dokter saja, tetapi harus bisa mengambil langkah-langkah menurut keilmuan dan wewenang yang dimiliki dan mampu bertanggungjawab untuk itu.


TAPI DIANTARA PERBEDAANNYA, ADA PERATURAN YANG SAMA KOK, YAITU YANG KULIAH DISANA CUMAN BISA PEREMPUAN SAJA YAAA, MAAP BUAT KAUM ADAM NIHH, BUKAN MAKSUD KETIDAKSETARAAN GENDER, TAPI YA KERJANYA MEMBANTU PARA WANITA-WANITA DI SELURUH SIKLUS KEHIDUPANNYA. JADI, YANG BISA MEMAHAMI WANITA YA WANITA JUGA KAN, LEBIH NYAMBUNG SECARA HEART TO HEART GITUU LOOHHH, HAHAHAHA


APA SAJA YANG DIPELAJARI DI S1 KEBIDANAN, APAKAH ADA JUGA PRAKTIKUM KADAVER (MAYAT) YANG SEPERTI KULIAH DI KEDOKTERAN (?)


Di S1 Kebidanan alasannya adalah kita dituntut mesti mampu lulus menjadi bidan yang professional, jadi  dibekali dengan berbagai macam jenis keilmuan yang berhubungan dengan kebidanan. Kita akan mengikuti beberapa praktikum di labor, diantaranya: labor anatomi yang ada kadaver (mayit) itu lohh, disana kita belajar anatomi organ-organ tubuh insan terutama organ reproduksi, kemudian juga ada labor biokimia, untuk memetiksa protein dan glukosa urin, serta Hb darah yang sungguh diharapkan dalam deteksi dini komplikasi-komplikasi di bidang kebidanan, kemudian juga ada labor histologi,  menyaksikan jaringan-jaringan melalui mikroskop gitu, bagaimana bentuk sel-sel yang ada dalam suatu organ, dan terakhir labor patologi  anatomi, menyaksikan perbedaan sel-sel yang wajar dan ajaib.


Lanjut, kita juga berguru keterampilan klinik. Jadi, sistemnya kita satu angkatan dipecah menjadi kebeberapa golongan, satu kelompoknya terdiri dari ± 10 orang. Nantinya per kalangan akan didampingi satu orang dosen, disinilah kita nanti mencar ilmu berbagai macam keterampilan kebidanan, mulai dari kehamilan, persalinan,pemasangan kontrasepsi, perawatan bayi, dan banyak lagi guys. Selanjutnya, bakalan ada berguru rame-rame di ruang kuliah kaya di sekolah.


Dan di S1 Kebidanan Unand dalam berguru memakai tata cara blok. Makara, dalam acara belajarnya ada namanya bimbingan yaitu mahasiswa dibagi perkelompok seperti pada dikala belajar kemampuan klinik, kita diberi skenario perihal sebuah kasus, dan kita membedah masalah itu tiap minggu-nya. Masing-masing anggota kalangan bebas menyatakan pendapatnya yang pastinya berdasarkan referensi yang shahih dan dipandu satu orang dosen. Dan hasil diskusinya, akan dipresentasikan di simpulan minggunya pada sahabat-teman satu angkatan yang nama kegiatan diskusi pleno. Dengan begitu, akan banyak ilmu-ilmu gres dan ter-update yang didapat.


Untuk ujiannya diadakan setiap enam ahad, tidak ada namanya UTS dan UAS seperti kuliah pada umumnya. Sedangkan, tiap simpulan semester juga ada cobaan keahlian klinik yang dinamakan OSCE.



 


UNTUK ORGANISASINYA ADA APA AJA SIH?


Buat sobat-sobat yang jiwanya pelopor banget, Kebidanan menyediakan organisasi baik di internal maupun eksternal kampus. Di internal kampus, salah satunya HIMA (Himpunan Mahasiswa), sangat disarankan jangan jadi mahasiswa kupu-kupu, seminimalnya ikutan HIMA alasannya adalah diorganisasi kita akan banyak belajar banyak skill, sepwerti cara berbicara di depan lazim, berkenalan dengan senior, dan juga mengenal sahabat-teman jurusan lain lewat acara dan konferensi-pertemuan. Dengan ikut Hima juga banyak menerima isu perihal kontes dan program-acara untuk pengembangan diri.


Sedangkan, di jurusan Kebidanan di seluruh Indonesia mempunyai sebuah organisasi berjulukan IKAMABINAS (Ikatan Mahasiswa Kebidanan Nasional) yang beranggotakan seluruh mahasiswa kebidanan di Indonesia. Disini kita dapat saling mengenal banyak sobat sejurusan yang hendak menjadi sejawat kita ketika di dunia kerja nantinya. Melalui IKAMBINAS, banyak banget benefit yang akan kita dapat dan juga dapat memperluas networking.


SEBAGAI MAHASISWA BARU S1 KEBIDANAN, APA SAJA HAL-HAL YANG HARUS DIPERSIAPKAN?


Pesan untuk mahasiswa baru S1 kebidanan dan mungkin bagi yang terpikatkuliah di S1 Kebidanan Unand, ikutilah setiap pembelajaran dengan sebaik-baiknya, tinggalkanlah sifat pemalas yang ada pada periode SMA, alasannya adalah setiap pelajarannya sangat memiliki kegunaan dalam dunia kerja nantinya, tidak ada mata pelajaran yang favorit dan tidak favorit ketika kuliah, karena semua pelajaran saling berkelanjutan satu sama lain, jikalau kamu bermain-main dalam satu pelajaran, akan sungguh mungkin sulit untuk memahami pelajaran selanjutnya.


Di Unand sendiri, banyak banget ditawarkan organisasi/aktivitas yang hendak menambah skill kamu, berpandailah melaksanakan managemen waktu yang baik, dan menyeleksi aktivitas mana yang mampu menunjang karir kamu kelak. Tetap utamakan akademik, jangan sampai organisasi malah menghancurkan akademik, alasannya adalah tujuan permulaan kuliah ialah mencar ilmu.


KULIAH S1 KEBIDANAN KITA CUMAN BISA JADI BIDAN YANG KERJANYA DI PUSKESMAS/RUMAH SAKIT ATAU BUKA PRAKTEK SENDIRI? BIG NOOO !


Kaprikornus, kesempatan kuliah jurusan S1 Kebidanan bukan hanya jadi bidan praktek aja ya. Bidan itu di masyarakat banyak banget perannya guys, melakukan praktik ialah tugas bidan selaku pelaksana. Dan mengapa penting untuk S1 Kebidanan, karena sebab pada tahun 2030 yang hanya boleh membuka Praktek Mandiri Bidan ialah bidan yang profesi. Apa sih itu bidan profesi? Sederhananya ialah bidan yang lulusan dari S1 Kebidanan, kemudian melanjutkan pendidikan profesi bidan dan telah tersertifikasi. Kaprikornus, setelah lulus S1 Kebidanan kalian mesti menempuh pendidikan profesi bidan, supaya mampu melaksanakan praktek yaa mirip-mirip semacam KOAS di Kedokteran gitu lo guys. Intinya pada tahun 2030, lulusan D3/D4 ga bisa lagi buka Praktek Mandiri Bidan lagi yaa, berbahagialah sobat-sobat nantinya yang lulusan S1 Kebidanan dan melanjutkan pendidikan Profesi Bidan.


Prospek lainnya,juga mampu menjadi dosen, yang bakal mencetak kandidat-kandidat bidan professional nantinya, ini ialah salah satu peran bidan selaku pendidik yaa. Tapi, sesuai hukum pemerintah, yang boleh menjadi dosen ialah mereka yang sudah selesai menempuh pendidikan S2 ya. Soo, sahabat-teman mesti menyambung ke S2 bila kepincutjadi dosen.


Kemudian, sahabat-sobat juga mampu bekerja di Dinas Kesehatan ataupun Kementrian Kesehatan. Bahkan tidak menutup kemungkinan sobat-teman menjadi kepala Dinas Kesehatan. Lalu, sobat-sahabat juga mampu menjadi peneliti alasannya adalah di kurun kuliah kita sudah dibekali dengan banyak sekali sistem pembelajaran yang mengasah kita untuk selalu melaksanakan pengembangan di bidang Kesehatan.


Masih ga kesengsem kuliah di S1 Kebidanan nih ?


Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini


DENGAN BERBAGAI PROSPEK INI, AKU KEDEPANNYA BAGAIMANA SIH?


Aku sangat ingin menuntaskan study-ku sempurna waktu, kapan perlu lebih awal. Lalu, melanjutkan pendidikan profesi dan membuka praktek. Setelahnya, mungkin saya akan menabung untuk membuka RSIA (Rumah Sakit Ibu dan Anak) dan menjalankannya dengan managemen yang saya rancang sendiri karena saya sangat ingin memiliki RS dengan kemudahan kelas memberdayakan ibu hamil, membuat persalinan yang tenteram dan minim trauma dan banyak lagi guys. Kemudian, mendaftar PNS sebab aku sangat ingin melakukan pekerjaan di Pemerintahan dan selaku pengambil keputusan yang berpengaruh bagi bidang kesehatan di Indonesia. Pada mimpi yang lebih besar, aku sangat ingin menjadi seorang menteri, Aamiin.


Terimakasih telah membaca cerita-ku guys.


Senang mampu membuatkan cerita dengan teman-teman seluruhnya.


Kode konten: X385



Sumber we.com


EmoticonEmoticon