Sabtu, 26 September 2020

Magister Teknik Dirgantara Itb (Program Fast Track) (Eka)

Halo sobat intipers! Perkenalkan, nama saya Eka Oktavia Kurniati. Saya alumni sarjana dan magister Teknik Dirgantara ITB. Saya lulus S1 dan S2 pada tahun 2016 dan 2017. Saat ini aku melakukan pekerjaan selaku ajudan peneliti di Laboratorium Struktur Ringan, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, ITB. Saya akan menceritakan pengalaman aku kuliah S2 di Teknik Dirgantara ITB hanya dalam era waktu 1 tahun. Penasaran, kan? Simak kisah berikut yuk! Bagi sahabat-teman yang mau bertanya atau diskusi, mampu komen di bawah artikel ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dulu postingan ini sebelum mengajukan pertanyaan.


Bagaimana proses perkuliahan di acara magister Teknik Dirgantara ITB?


Secara lazim, program magister ialah jenjang pendidikan untuk mahasiswa yang ingin mendalami (spesialisasi) di bidang tertentu. Program magister Teknik Dirgantara ini diisi dengan proses perkuliahan seperti acara sarjana. Yang dipelajari pun lebih bersifat spesifik. Kalau dikala S1 mempelajari setiap faktor yang berkaitan dengan pesawat melayang secara lazim, mulai dari kesanggupan pesawat untuk mampu terbang (dari lepas landas hingga dengan mendarat), struktur pesawat, wahana melayang luar angkasa, pengendalian pesawat, metode pada pesawat, perawatan pesawat terbang, model bisnis pesawat, dan di tahun ke empat akan ada mata kuliah perancangan pesawat melayang yang mengintegrasikan segala aspek pada pesawat melayang. Kalau S2 karena sifatnya seorang ahli jadi hanya mempelajari menurut kalangan kemampuan yang sudah diseleksi.


Hal lain yang menjadi pembeda ialah jumlah SKS dan pendefinisian beban 1 SKS. Pada jenjang S1, total SKS yang mesti diatasi yakni 144 SKS. Sedangkan pada jenjang S2 mahasiswa mesti menyelesaikan 36 SKS. Wah, lebih sedikit ya? Betul, hanya saja definisi beban 1 SKS ini berbeda antara S1 dan S2. Satu SKS pada jenjang S1 setara dengan 3 jam mencar ilmu dalam seminggu selama satu semester yang mencakup 1 jam kuliah, 1 jam melaksanakan tugas, dan 1 jam membaca buku referensi. Sedangkan 1 SKS pada jenjang S2 setara dengan 5 jam mencar ilmu dalam sepekan selama satu semester yang meliputi 1 jam kuliah, 2 jam mengerjakan tugas, dan 2 jam membaca buku rujukan. Kaprikornus, peran yang diberikan ketika S2 akan lebih sukar dibanding tugas S1.


Tugasnya sebagian besar merupakan studi kasus, bukan lagi mirip saat S1 yang bisa dikerjakan dalam waktu 30 menit sebelum batas waktu pengumpulan tugas. Mahasiswa juga dituntut untuk membaca jurnal ilmiah untuk menunjang proses perkuliahan dan pembuatan tesis.


Bagi kalian yang ingin menerima informasi jurusan dan masuk perguruan tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini


Apa itu program fast track?


Program fast track adalah program percepatan studi S2 di kampus ITB. Umumnya mahasiswa S2 menuntaskan studi S2 dalam waktu 2 hingga 3 tahun. Di acara fast track ini, cukup setahun untuk bisa menyandang gelar master. Persyaratannya yakni harus mahasiswa ITB yang kuliah S1 di jurusan yang sama dengan jurusan S2, IPK di atas 3, dan sudah menuntaskan 108 SKS ketika mendaftar program fast track. Saran aku, sebaiknya jangan mengulang banyak mata kuliah kalau ingin mendaftar program fast track (FYI, ketika S1 aku pernah mengulang satu mata kuliah yang berbobot 2 SKS).


Biasanya program fast track dibuka untuk mahasiswa S1 semester 5 atau 6 (mahasiswa mendaftar ketika masih menjalani kuliah S1). Setelah diterima, mahasiswa akan mengambil beberapa mata kuliah S2 serentak dengan kuliah S1 dan akan ditransfer ke transkrip saat telah terdaftar sebagai mahasiswa program magister. Contohnya, aku saat semester 7 dan 8 masing-masing sudah mengambil mata kuliah S2 sebanyak 6 SKS. Jadi selama S1 aku telah menabung 12 SKS yang siap ditransfer dikala sudah terdaftar sebagai mahasiswa program magister. Sehingga, saya punya sisa 24 SKS mata kuliah S2 yang akan saya tuntaskan dalam satu tahun/dua semester sehabis lulus sarjana.


Selain Teknik Dirgantara, ada juga jurusan lain di ITB yang membuka acara ini. Program ini juga menyediakan beasiswa, jadi saat kalian mendaftar fast track sudah sepaket dengan beasiswanya. Tapi beasiswa cuma menanggung uang kuliah selama satu tahun. Makara pastikan sobat-sahabat mampu lulus sempurna waktu ya selama studi S2.


Mata kuliah yang ada di program magister Teknik Dirgantara ITB?


Mata kuliah yang diambil bisa berbeda-beda, tergantung golongan keahliannya (untuk lebih lengkapnya bisa dilihat di https://www.ftmd.itb.ac.id/kurikulum-aeronotika-astronotika-s2/). Tapi ada mata kuliah wajib yang mesti diambil oleh mahasiswa di semua kelompok keahlian, yakni Matematika Lanjut 1 dan Metodologi Penelitian. Terkadang perkuliahan diselenggarakan menggunakan Bahasa Inggris bila di kelas ada mahasiswa asing, sebab ITB acap kali menerima mahasiswa ajaib.


Mata kuliah favorit saya di acara magister Teknik Dirgantara ITB?


Saya mengambil golongan keahlian struktur ringan. Makara, semua mata kuliahnya berkaitan dengan material dan struktur pesawat. Mata kuliah yang paling saya suka ialah Tenggang Cacat Struktur. Buat kalian yang ngefans dengan Bapak B.J Habibie, niscaya tau julukan untuk ia, ialah Mr. Crack. Di mata kuliah ini, saya mempelajari perihal karakteristik suatu retakan khususnya pada pesawat. Dosennya juga seorang professor yang ahli di bidang retakan dan bisa dikatakan sebagai penerusnya Bapak B.J Habibie.


Kelompok keterampilan yang tersedia apa saja?


Secara biasa , di Teknik Dirgantara ITB terdapat 3 kalangan keahlian. Tapi untuk acara magister dipecah kembali menjadi beberapa bab:



  1. Fisika terbang dipecah menjadi:



  • Aerodinamika: Mempelajari tentang karakteristik fluida (sebab pesawat mampu melayang karena adanya ajaran fluida)

  • Mekanika Terbang: Mempelajari kontrol pesawat ketika melayang

  • Astronotika: Mempelajari desain roket dan satelit



  1. Struktur Ringan: Mempelajari rancangan struktur dan material pesawat biar tetap besar lengan berkuasa dan ringan

  2. Desain, Operasi, dan Perawatan Pesawat Terbang dipecah menjadi:



  • Desain: Mempelajari desain pesawat sesuai dengan keperluan terbangnya

  • Operasi dan Perawatan: Mempelajari metode pengoperasian dan perawatan pesawat terbang supaya tetap layak terbang

  • Propulsi: Mempelajari metode propulsi (engine) pada pesawat dan roket


Kegagalan pada struktur landing gear pesawat penumpang jarak pendek untuk dianalisis penyebabnya sebagai salah satu peran mata kuliah “Analisis Kegagalan: Metode dan Studi Kasus”


Tips untuk mahasiswa yang ingin/sedang melanjutkan studi Magister Teknik Dirgantara ITB?


Tips dari aku yakni pastikan teman-sobat memilih kelompok keahlian yang tepat dengan minat/skripsi yang sobat-teman susun (berlaku untuk program regular maupun fast track). Untuk bisa mendaftar S2 Teknik Dirgantara tidak harus lulusan S1 Teknik Dirgantara loh. Beberapa sahabat aku ada yang lulusan S1 Teknik Mesin, Teknik Otomotif, dan Teknik Material.


Tips lainnya yaitu membiasakan diri untuk membaca paper dan mulai mencari tau bagaimana teknik membaca secara efisien alasannya adalah untuk menerima suatu gosip dari paper, sobat-sahabat tidak harus baca semuanya untuk mempersingkat waktu.


 Bagaimana harapan kerja untuk alumni S2 Teknik Dirgantara?


Untuk harapan kerja, hampir sama seperti lulusan S1 Teknik Dirgantara. Hanya saja sahabat-teman sudah punya spesialisasinya sendiri yang akan menjadi nilai plus dikala melamar kerja. Apalagi jikalau teman-sobat ingin bekerja di perusahaan aviasi di negara-negara maju yang rata-rata membutuhkan pendidikan minimal S2. Tetapi perlu diingat, ketika melamar kerja sahabat-teman seharusnya menentukan divisi kerja yang nyambung dengan kalangan keterampilan ketika S2. Misalnya, teman-sobat dikala S2 menentukan acara studi struktur ringan kemudian melamar pekerjaan sebagai structural engineer.


Uniknya di Teknik Dirgantara, sobat-sobat tidak harus melakukan pekerjaan di perusahaan aviasi. Contohnya tadi ingin melamar pekerjaan sebagai structural engineer. Di perusahaan otomotif, konstruksi, oil and gas juga bisa, sebab tugasnya adalah menganalisis kekuatan struktur balasan beban yang bekerja. Yang punya struktur kan tidak hanya pesawat. Mobil, kereta, jembatan, pipa gas juag punya struktur yang mesti dianalisis supaya tidak rusak. Jika ingin bekerja di perusahaan/divisi di luar kelompok kemampuan teman-sahabat, tentukan teman-teman memilki kemampuan lain yang diperlukan dikala melamar kerja.


Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini


Bagaimana planning dan impian saya sehabis lulus?


Saat ini saya sedang persiapan untuk mendaftar S3 di luar negeri. Saya bercita-cita ingin menjadi dosen dan peneliti. Saya berupaya melakukan penelitian sebanyak-banyaknya biar kesempatan menerima kampus dan beasiswa harapan lebih besar. Setelah lulus S3, saya ingin mencari kesempatan untuk post-doctoral research di negara maju sebab proses pengajuan risetnya tidak serumit di Indonesia. Setelah aku dirasa cukup berpengalaman dalam penelitian, saya akan kembali ke Indonesia dan mengimplementasikan apa yang sudah aku pelajari selama S3.


Kode konten: X354



Sumber we.com


EmoticonEmoticon