Pembahasan Apa Itu Sistem Bilangan (Desimal, Biner, Oktal dan Hexa) ? aku buat. Materi ini sangat fundamental bagi seorang ahli elektronika. Dimana, sedikit banyak pengetahuan pemograman seperti PLC telah barang wajib bagi seorang engineer elektronik. Teori matematika mengatakan Bilangan adalah sebuah desain yang dipakai untuk pencacahan dan pengukuran. Sementara angka sendiri yaitu tanda atau lambang yang dipakai untuk mewakili sebuah bilangan tersebut. Jika membahas teknik digital kita sering mendengar perumpamaan sistem bilangan, yang pada intinya adalah suatu himpunan nama, hukum, dan lambang. Himpunan ini dipakai untuk mendefinisikan sebuah besaran fisik. Apa Itu Sistem Bilangan (Desimal, Biner, Oktal dan Hexa) ? Pengertian besaran fisik ialah besaran yang dapat diamati dan diukur. Besaran tersebut mampu berasal dari lingkungan seperti cahaya, tekanan, panas, dan kelembapan. Namun, dapat juga berasal dari sinyal tegangan dan gelombang elektromagnetk yang sedang membawa isu. Dasar atau basis dari tata cara bilangan disebut Radiks. Sistem ini mempunyai dasar atau basis yang memilih berapa jumlah digit atau suku angka pada setiap metode. Misalnya saja bilangan desimal yang mempunyai radiks 10, dengan suku angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. Atau biner yang cuma memiliki radiks 2 dengan suku angka 0 dan 1. Dibawah ini merupakan Sistem bilangan yang digunakan pada sistem digital. Tabel persamaan nilai metode bilangan 1. Bilangan Desimal Pada bilangan desimal yakni bilangan berbasis 10 yang memiliki suku angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. Manusia sudah sudah biasa memakai sistem bilangan ini, mungkin karena intinya manusia memiliki 10 jari tangan. Dalam tata cara bilangan desimal, setiap digit hanya mampu ditempati oleh angka 0 sd 9. Untuk bilangan yang lebih besar dari 9, maka digitnya ditambah di sebelah kiri. Pada bilangan desimal, digit yang mempunyai nilai tertinggi berada si sebelah kiri, sedangkan digit yang nilainya terkecil berada si sebelah kanan. Kita sering mengenalnya dengan ungkapan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dst. Pada sistem digital, bilangan desimal kurang efisien dalam mengolah data. Karena bagian semikonduktor mirip Transistor dan Chip atau IC hanya mempunyai dua kemungkinan akal, ialah High dan Low, maka tata cara yang dipakai dalam proses pengolahannya yaitu Biner. Desimal sendiri dipakai pada antarmuka / interface perangkat. Cara penulisan bilangan desimal pada metode digital memakai subscript angka 10 pada digit nilai terkecil. Contohnya bilangan decimal 7805 dituliskan menjadi 7805(10). 2. Bilangan Biner Pada bilangan biner yakni bilangan berbasis dua, sehingga hanya mempunyai dua suku angka adalah 0 dan 1. Bilangan tersebut merupakan tata cara yang paling efisien dipakai pada perangkat digital, alasannya mampu mewakili gosip digital High & Low, atau Benar (True) & Salah (False). Angka-angka terdapat pada bilangan biner disebut selaku bit. Anda mungkin sering mendengar ungkapan byte, dimana perumpamaan itu sebenarnya mempunyai arti 8 bit. Artinya, sebuah byte memiliki kemungkinan variasi biner antara 00000000 sd 11111111. Cara penulisan pada sistem bilangan biner menggunakan subscript angka 2 sehabis nilai bit terkecil atau LSB. Sebagai pola, bilangan biner 110110 dituliskan menjadi 110110(2). 3. Bilangan Oktal Bilangan Oktal yakni bilangan berbasis 8 yang memiliki suku angka 0,1,2,3,4,5,6,dan 7. Bilangan ini sering digunakan dalam pembuatan data digital karena kemudahannya dalam konversi ke biner dan sebaliknya. Karena oktal merupakan bilangan berbasis delapan yang notabene yaitu 23, sedangkan biner ialah bilangan berbasis dua, maka konversi antara bilangan ini menjadi lebih sederhana. Perhatikan tabel dibawah ini : Setiap 3 bit angka biner dapat dikonversi menjadi satu angka oktal. Sebaliknya, mengganti angka Oktal ke biner juga sederhana, cuma melakukan operasi sebaliknya. Kemudahan konversi Oktal ke biner membuat info lebih gampang dimasak, dan memerlukan lebih sedikit rangkaian. Untuk penulisannya, bilangan oktal ditambahkan subscript angka 8 pada nilai terkecil. Contohnya bilangan oktal 2435, dituliskan menjadi 2435(8). 4. Bilangan Hexa Jika anda ingin tahu, Bilangan Hexa atau Hexadesimal merupakan bilangan berbasis 16 yang memiliki suku angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 ditambah dengan A,B,C,D,E,F. Huruf tersebut ekuivalen dengan angka 10,11,12,13,14, dan 15. Mirip dengan bilangan Oktal, Hexadesimal mempunyai kemudahan dalam konversi ke biner dan sebaliknya. Bedanya yaitu pada bilangan oktal yang dikonversi adalah 3 bit biner, sedangkan bilangan pada hexa yang dikonversi ialah 4 bit biner. Perhatikan gambar dibawah ini: Dalam penulisan bilangan hexa, ada penambahan subscript angka 16. Sebagai acuan, nilai Hexa dari 4BF mampu dituliskan menjadi 4BF(16). Uraian Apa Itu Sistem Bilangan (Desimal, Biner, Oktal dan Hexa) ini ialah wawasan yang mendukung profesi anda sebagai teknisi elektro, terutama pada bab digital. Anda akan selalu berhadapan dengan laju arus informasi dalam mentransfer data. Demikian artikel ini, semoga berguna.
Sumber https://pakgalingging.blogspot.com
pop
Rabu, 15 Januari 2020
Apa Itu Sistem Bilangan (Desimal, Biner, Oktal Dan Hexa) ?
Diterbitkan Januari 15, 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon