Jumat, 06 Maret 2020

Perbedaan Debet dan Kredit Dalam Ilmu Akuntansi


Apa itu debet? Apa
itu kredit?





Perbedaan Debet dan Kredit – Seperti yang kita ketahui dalam dunia keuangan terutama untuk akuntansi kita pasti menjumpai adanya sebuah kata yang bernama debet dan kredit.





Orang awam yang belum mendalami akuntansi itu sering salah dalam mengartikan keduanya. Banyak yang mengatakan debit adalah untung dan kredit adalah utang.





Dalam akuntansi kita mengenal adanya sebuah sistem pembukuan, yakni double entry dimana terdapat dua akun di sisi kiri dengan di sisi kanan yang jika kita jumlahkan hasilnya harus sama alias balance.





Baca Juga: Komputerisasi Akuntansi dan Pengenalan MYOB Bagi Pemula





Pembukuan ini pertama kali dipelopori oleh orang Romawi dan komunitas Yahudi di Timur Tengah pada awal abad pertengahan. Dan hingga pada abad ke – 15 para bankir dan pedagang Florence, Genoa, Venice, dan Lubeck menggunakan sistem ini secara luas. (wikipedia)





Secara mudah kita
bisa menggambarkan debet sebagai sisi kanan dan kredit sebagai sisi kiri. Debet
dan kredit fungsinya adalah untuk meletakkan nominal yang tertera dalam setiap
transaksi keuangan yang ada. Tidak selalu setiap 1 transaksi terdapat sepasang
debet dan kredit.





Akun yang di debet
diantaranya seperti harta atau yang biasa kita sebut aktiva, harga pokok
penjualan,  beban operasional maupun
beban lain –  lain. Sedangkan akun yang
di kredit seperti utang atau kewajiban, modal, dan pendapatan ataupun
penjualan.





Mengapa pendapatan bisa masuk ke dalam kredit padahal menambah jumlah uang? Dapat kita pahami bahwa pendapatan yang kita terima nantinya akan berpengaruh terhadap aktiva dengan bertambahnya kas. Kita seringkali dibuat heran dengan mengapa ya? Jika kas sudah di debet, maka pendapatan harus di kredit. Begitulah saldo normal dari pendapatan.





Baca Juga: Tujuan Laporan Keuangan Dalam Ilmu Akuntansi Yang Perlu Kamu Ketahui





Mengapa modal juga
di kredit? Perlu kita ketahui modal berasal dari pinjaman ataupun dari
pendapatan perusahaan. Modal bersifat pasif, artinya tidak secara terus menerus
mengalami perubahan transaksi yang begitu cepat layaknya aktiva. Maka modal
diletakkan di kredit bersamaan dengan utang di kolom pasiva. Sehingga saldo
normal modal adalah kredit.





Mengapa beban itu
letaknya di debet? Lawan dari pendapatan adalah beban. Logikanya jika beban
belum terbayar akan muncul akun utang. Dan utang asalnya memang di sebelah
kredit. Jadi sangat pas jika akun normal beban itu di debet.





Lalu bagaimana jika
terjadi laba atau untung? Terjadinya laba memang menambah nominal pada modal.
Sehingga saldonya diletakkan pada kredit. Jika terjadi kerugian maka akan
mengurangi nominal pada modal hingga menjadi minus dan pada akhirnya tidak pada
posisi normal. Sekarang di logika saja. Masa iya ketika laba tidak ada alias
minus pada akun nya ditulis dengan minus? Tentu tidak, maka dari itu kerugian
tetap berada pada debet.





Demikian pembahasan mengenai perbedaan debet dan kredit kali ini, semoga dapat bermanfaat untuk mengenal dunia akuntansi. Ditunggu untuk artikel mengenai akuntansi selanjutnya.



Sumber er.com


EmoticonEmoticon