Selasa, 12 Mei 2020

Bryophyta


Bryophyta




Pengertian Bryophyta





Bryophyta berasal dari 2 kata “bryon” dan “phyta”. Bryon artinya lumut serta phyta artinya tumbuhan. Jadi bryophyte adalah tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut adalaah divisi tumbuhan yang hidup didarat , tidak berpembuluh, biasanya berukuran kecil (bisa berukuran mikroskopik atau tidak terlihat bula tanpa bantuan mikroskop) serta berwarna hijau.  Divisi bryophyta tersebut termasuk kedalam anggota kingdom plantae (tumbuhan). Lumut memiliki sel-sel plastid yang menghasilkan klorofil a serta b sehingga bisa melakukan melakukan fotosintesis. Oleh sebab itu, lumut bersifat autrotrof karena bisa membuat makanan sendiri.






Ciri-ciri Bryophyta






  • Bersel banyak serta berbentuk pipih, melekat pada sunbstrat dengan ketinggian 1-2cm tapi ada juga yang mencapai 20cm.

  • Bersifat autotroph.

  • Dinding selnya terbentuk dari selulosa serta tidak mempunyai jaringan yang diperkuat oleh lignin seperti jaringan penguat pada tumbuhan tingkat tinggi.

  • Pada semua tumbuhan lumut ada persamaan bentuk susunan gametangiumnya (anteredium ataupun arkegonium) terutama susunan arkegoniumnya.

  • Sudah memiliki rizoid serta daun tapi belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Fungsi rizoid ialah guna melekatkan ke substratnya (tempat tumbuhnya) serta menyerap air dan garam-garam mineral (makanan).

  • Tumbuhan lumut tidak mempunyai pembuluh angkut sehingga proses pengangkutan dalam tubuhnya memakai sel-sel parenkim.

  • Habitatnya ditempat lembab serta basah, kecuali sphaginum yang hidup didalam air.

  • Lumut tersebar dimana saja, dari daerah tropik hingga daerah tundra/kutub.

  • Pada tumbuhan lumut hanya ada pertumbuhan memanjang serta tidak tumbuh membesar.

  • Hidup secara berkoloni.






Jenis-jenis Bryophyta








  • Lumut Daun (Musci)







Lumut yang paling banyak dikenal ialah lumut daun yang habitatnya ditempat yang lembab. Lumut jenis ini memiiki rizoid (struktur seperti akar) serta struktur seperti daun. Siklus hidupnya mengalami pergantian masa antara haploid serta diploid. Ukuran sporofitnya lebih kecil, hidup bergantung pada gametofitnya serta berumur pendek. Contoh lumut tersebut adalah: Firaria, Poginatum cirratum,Polytrichum juniperium, Aerobrysis longissimi, serta lumut gambut Spagnun.





Ciri-ciri Lumut Daun adalah sebagai berikut:






  • Mempunyai struktur tubuh yang mirip batang, daun serta akar (Rhizoid) tapi tak mempunyaai sel/jaringan seperti pada tumbuhan tingkat tinggi.

  • Spora terdiri dari 2 lapisan yakni endospore dan eksospora.

  • Kumpulannya membentuk hamparan hijau yang luas dan mempunyai sifat seperti karet busa sehingga bisa menyerap dan menahan air.

  • Mudah ditemukan (permukaan tanah, batu-batuan, kulit pohon serta ditembok).

  • Gametofitnya terbagi menjadi 2 tingkatan yakni protonema (bertalus, berbentuk benang) serta gametofora (berupa tumbuhan lumut).








  • Lumut Hati (Hepaticeae)







Lumut hati tubunya terbagi menjadi 2 lobus, sehingga tampak seperti lobus pada hati. lumut hati ada sekitar 6.500 spesies. Bentuk gametofit pada lumut tersusun dari struktur yang membentuk hati pipih yang disebut dengan talus yang tak terdiferensiasi menjadi akar, batang serta daun. Dalam sporangium tumbuhan lumut hati ada elatera (sel yang berbentuk gulungan) yang akan terlepas ketika kapsul terbuka serta membantu memancarkan spora.





Ciru-ciri lumut hati adalah sebagai berikut:






  • Tubuhnya masih berupa talus dan memiliki rhizoid.

  • Gametofit berbentuk anteredium serta arkegonium yang berbentuk seperti payung.

  • Tidak mempunyai jaringan meristematic sehingga sporofitnya terbatas.

  • Berkembang secara generative dengan oogami, serta secara vegetative dengan fragmentasi,tunas dan kuncup eram (gemma atau struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit).

  • Lumut hati sering ditemui ditanah yang lembab, contohnya hutan hujan tropis.








  • Lumut tanduk (Anthocerotaceae)







Lumut tanduk tersebut berbentuk seperti tanduk. Sporofit lumut tanduk memiliki kapsul memanjang seperti tanduk. Masing-masing memiliki kloroplas tunggal berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan tumbuhan lumut.





Contohnya: Anthocerros leavis.





Ciri-ciri lumut Tanduk adalah:






  • Tubuhnya mirip lumut hati tapi sporofitnya membentuk kapsul yang memanjang (seperti tanduk).

  • Gametofitnya berupa talus yang lebar serta tipis dengan tepi berlekuk.

  • Rhizoid ada pada bagian ventral.

  • Berhabitat didaerah yang memiliki kelembaban yang tinggi.




Siklus Hidup Bryophyta


Lumut mengalami siklus hidup diplobiontik dengan pergantian generasi heteromorfik. Kelompok tumbuhan ini menunjukkan pergiliran generasi gametofit dan sporofit yang secara morfologi berbeda. Generasi yang dominan adalah gametofit, sementara sporofitnya secara permanen melekat dan tergantung pada gametofit. Generasi sporofit selama hidupnya mendapat makanan dari gametofit seperti pada Gambar 2.2 (Mishler et al., 2003).


siklus hidup


Pada siklus hidup tumbuhan lumut, sporofit menghasilkan spora yang akan berkecambah menjadi protonema. Selanjutnya dari protonema akan muncul gametofit. Generasi gametofit mempunyai satu set kromosom (haploid) dan menghasilkan organ sex (gametangium) yang disebut archegonium (betina) yang menghasilkan sel telur dan antheredium (jantan) yang menghasilkan sperma berflagella (antherezoid dan spermatozoid). Gametangium biasanya dilindungi oleh daun-daun khusus yang disebut bract (daun pelindung) atau oleh tipe struktur pelindung lainnya (Mishler et al., 2003).




Pembuahan pada Bryophyta


Pembuahan berlangsung dengan bantuan air yang berfungsi sebagai medium untuk berenangnya anterozoid. Air biasanya ditampung di dalam talus bagian dorsal. Menjelang pembuahan apabila arkegoma mendekati pemasakan sel, saluran leher dan sel saluran perut mengalami degenerasi. Biasanya dan ujung sampai ke bagian bawah membentuk suatu masa yang berlendir.


Massa menyerap air sehingga sel- selnya membengkak dan sel- sel penutup menjadi terpisah sath sama lam oleh karena rusaknya lamela tengah. Dengan demikian terbentuklah suatu saluran leher yang kecil dan ujung arkegonium ke arah sel telur. Anterozoid terdapat pada permukaan air yang ditarik oleh karena zat kemotaksis yang dikeluarkan oleh massa berlendir dan leher arkegonium yang membuka.






Struktur Bryophyta





1. Batang dan daun pada tumbuhan lumut yang tegak mempunyai susuna yang berbeda-beda.





Bila batang dilihat dari penampang melintang jadi akan tampak bagian-bagian berikut:






  • Selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya memanjang serta membentuk rhizoid-rhizoid epidermis

  • Lapisan kulit dalam tersusun dari beberapa lapisan sel yang dinamakan korteks.

  • Silinder pusat terdiri dari sel-sel parenkim yang memanjang guna mengangkut makanan





2. Daun lumut biasanya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun. Sel-sel daun kecil, sempit, panjang serta mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Diantaranya sel-sel mati yang besar disertai penebalan dinding dalamnya berbentuk spiral. Sel-sel mati tersebut berfungsi guna tempat persediaan air serta cadangan makanan.





3. Pada ujung batang ada titik tumbuh titik tumbuh dengan sel pemula dipuncaknya. Sel pemula tersebut biasanya bebertuk bidang empat (tetrader: kerucet terbalik) serta membentuk sel-sel baru ketiga arah menurut sisinya. Ukuran  terbatas mungkin dikarenakan tidak adanya sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai penyokong mirip pada tumbuhan berpembuluh.





4. Rhizoid (bulu-bulu akar), berfungsi sebagai akar guna melekat pada tempat tumbuhnya serta menyerap makanan. Rhizoid terdiri atas deret sel yang memanjang kadang-kadang dengan sekat yang tak sempurna.





Struktur sporofit tubuh lumut yaitu:






  • Vaginula yakni akar yang diselubungi oleh sisa dinding arkegonium.

  • Seta (tangkai).

  • Apofisis yakni ujung seta yang melebar serta merupakan peralihan seta dengan kotak spora.

  • Kaliptra (tudung) berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak spora.

  • Kolumera, yakni jaringan yang tidak ikut serta dalam pembentukan spora.






Sistem Reproduksi Bryophyta








  • Arkegonium







Arkegonium merupakan gametangium betina, berbentuk seperti botol terdiri dari 2 bagian, bagian lebar yang disebut perut serta bagian sempit yang disebut leher. Keduanya memiliki dinding yang tersusun atas selapis sel. Diatas perut ada saluran leher dan satu sel induk yang besar, sel tersebut akan megalami pembelahan dan menghasilkan sel telur.








  • Anteredium







Anteredium merupakan gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri atas selapis sel-sel yang mandul dan didalamnya ada sejumlah besar sel induk spermatozoid. Sel induk tersebut membelah secara miosis serta menghasilkan spermatozoid  yang bentuknya seperti spiral pendek, sebagian besar terdiri dari inti seta bagian depannya ada 2 bulu cambuk.




Klasifikasi Bryophyta


Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok (kelas), yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthoceropsida), dan lumut daun (Bryopsida).






  • Lumut Hati (Hepaticopsida)




Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Hepaticopsida dan Hepaticae (lumut hati).


Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang sangat kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas sehingga tubuhnya berstruktur xeromorf. Di dalam tubuh lumut terdapat alat penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan tidak mengakibatkan lumut mati.


lumut hati


Lumut hati berbentuk lembaran (talus), rizoidnya tidak bercabang terdapat di bawah tangkai atau lembarannya. Letak antheridium dan archegonium terpisah. Pada umumnya lumut hati mudah ditemukan pada tebing-tebing yang basah.






  • Lumut Tanduk (Anthoceropsida)




Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Bryopsida dan Musci (lumut daun).


Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air.


lumut tanduk


Lumut tanduk sering dijumpai hidup di tepi danau, sungai atau di sepanjang selokan. Lumut ini juga mengalami pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk. Contohnya Anthoceros sp.






  • Lumut Daun (Bryopsida)




Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Bryopsida dan Musci (lumut daun). Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air.


lumut tanduk




Habitat dan Persebaran Bryophyta


Tumbuhan lumut termasuk kelompok tumbuhan perintis bersama-sama tumbuhan rendah lainnya, yaitu alga, jamur, lumut, kerak dan paku-pakuan. Sebagai tumbuhan perintis, lumut juga memiliki habitat hidup yang relatif luas dan bervariasi. Oleh karena itu tumbuhan lumut ada yang hidup di tanah (terestrial), di air (akuatik), di aliran air deras, di rawa-rawa, di pohon (pada akar banir, batang, cabang, dan daun), di tebing gunung, di tembok bangunan, bahkan juga mampu tumbuh di batu – batu cadas.


Lumut merupakan organisme multi seluler eukariotik yang menunjukkan peralihan ciri thalus ke kormus yang telah beradaptasi dengan kehidupan darat, sehingga dimasukkan ke dalam Kingdom Plantae. Lumut dapat dengan mudah dijumpai di tempat yang lembap atau basah, seperti menempel pada pohon dan di permukaan batu bata. Di kutub, lumut merupakan penyusun ekosistem tundra (padang lumut). Lumut yang hidup di permukaan batu bata berbentuk seperti beludru yang berwarna hijau. Ada juga yang berupa lembaran menempel pada tebing atau dinding sumur. Lumut yang hidup di pohon, tubuhnya menjulur panjang, menggantung.


Pada umumnya, lumut sejati lebih toleran pada tempat terlindung daripada tumbuhan tingkat yang lebih tinggi, dan hal ini menerangkan kemampuanya menyerbu lapangan rumput dan menggantikan rumputnya ditempat-tempat yang teduh. Bryophyta juga dapat menyesuaikan diri pada suhu yang sangat ekstrim, karena mereka berkisar antara yang hidup didaerah arktik sampai kepada yang ditropik, dan tumbuh disekitar air panas. Perkembangannya yang paling subur ialah dihutan-hutan basah dan sejuk.




Peranan Bryophyta


Tumbuhan lumut tidak berperan langsung dalam kehidupan manusia, tetapi ada spesies tertentu yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk mengobati hepatitis, yaitu Marchantia polymorpha. Selain itu jenis – jenis lumut gambut dari genus Sphagnum dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas. Tumbuhan lumut juga memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan. Tumbuhan lumut dapat dimanfaatkan antara lain: Sphagnum sebagai komponen dalam pembentukan tanah gambut yang bermanfaat untuk mengemburkan medium pada tanaman pot dan dapat digunakan sebagai bahan bakar.


Manfaat lumut bagi kehidupan manusia sangat besar. Suatu penelitian yang menyangkut kegunaan dan manfaat lumut (Bryophyta) diseluruh dunia telah dilakukan. Berdasarkan data yang ada, lumut dapat digunakan sebagai bahan untuk hiasan rumah tangga, obat-obatan, bahan untuk ilmu pengetahuan dan sebagai indikator biologi untuk mengetahui degradasi lingkungan.


Beberapa contoh lumut yang dapat digunakan tersebut adalah Calymperes, Campylopus dan Sphagnum (Glime & Saxena, 1991 dalam Tan, 2003). Selain sebagai indikator lingkungan, keberadaan lumut di dalam hutan hujan tropis sangat memegang peranan penting sebagai tempat tumbuh organisme seperti serangga dan waduk air hujan (Gradstein, 2003).




Manfaat Tumbuhan Lumut


Beberapa manfaat dari tumbuhan lumut antara lain sebagai berikut:



  1. Sebagai media tanaman (pengganti ijuk): Lumut daun

  2. Dapat mencegah erosi: Lumut secara umum

  3. Sebagai obat penyakit hati: Marchantia sp

  4. Sebagai bahan pembalut, kapas dan sumber bahan bakar: Sphagnum

  5. Sebagai vegetasi perintis karena tumbuhan yang paling awal terbentuk

  6. Lumut tanduk dapat dimanfaatkan sebagai indikator ekologi, indikator pencemaran air dan udara dan indikator deposit mineral (Ahirra, 2014).

  7. Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gembut, pengganti kapas dan sebagai bahan bakar.

  8. Lumut hati (Marchantia) sebagai indikator daerah yang lembab dan dipakai obat penyakit hati (Hepatitis).

  9. Lumut bersama dengan algae membentuk lichen (lumut kerak) yang merupakan tumbuhan pionir bagi tempat yang gersang.

  10. Dihutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair, sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim panas.

  11. Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.

  12. Menyerap dan melepaskan air dalam ekosistem tertentu.

  13. Melepaskan asam dalam ekosistem lainnya.

  14. Sebagai penyerap polutan dan tumbuhan perintis.

  15. Mampu hidup di lingkungan yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya.






Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang Bryophyta : Pengertian, Ciri, Jenis, Siklus Hidup, Struktur, Sistem Reproduksi, Klasifikasi, Habitat Persebaran, Peran, Pembuahan, dan Manfaatnya, semoga bermanfaat





Sumber jk.com


EmoticonEmoticon