Halo sobat intipers! Aku Danial Aghnia Dewannata, S.Pd dari jurusan S2 Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang angkatan 2017. Kali ini saya ingin sharing pengalaman kuliah ku dan memperkenalkan jurusan/prodi yang saya ambil. Lanjut bacanya ya intipers. Bagi sobat-sobat yang mau bertanya atau diskusi, mampu komen di bawah postingan ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dahulu postingan ini sebelum mengajukan pertanyaan.
Secara lazim, Jurusan S2 Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang itu mirip apa?
Dinamakan Pendidikan Seni sebab kami dari banyak sekali bidang seni mulai dari musik, seni, tari, rupa dan lain sebagainya. Disini kami menyatukan menjadi satu yaitu pendidikan seni, grand dari prodi ini itu sebenernya bagaimana kita menyebabkan seni itu selaku media pendidikan. Melalui pendidikan seni ini baik dari bidang seni musik, tari, rupa, yang pada pada dasarnya seni pentasdan seni rupa mampu menangani atau mampu melakukan pendidikan ialah menggunakan seni selaku medianya.
Bagi kalian yang ingin mendapatkan isu jurusan dan masuk perguruan tinggi tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini
Prodi kita namanya pendidikan seni, namun yang kami pelajari itu enggak hanya sekedar lingkup pendidikan seni namun luas. Karena di zaman kini di zaman pertumbuhan ilmu yang sudah maju, mau gak mau istilahnya kita mesti lintas atau multidisipli, mesti dikaji menggunakan disiplin ilmu yang lain. Jadi kita bukan mencar ilmu pendidikan seni aja, tapi cabang-cabang ilmu seni yang murni nya pun kita pelajari juga.
Apa yang jadi argumentasi masuk Jurusan S2 Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang?
Alasan aku masuk S2 pendidikan seni ini yang pertama memang saya background S1 saya pendidikan seni juga, khususnya S1 aku pendidikan seni musik. Saya menyadari pendidikan seni utamanya, berdasarkan perspektif saya pribadi dikala ini mungkin masih banyak yang harus digali. Berbagai inovasi dan aneka macam macam hal yang lain. Menurut perspektif aku dikala ini mungkin masih monoton katakanlah. Dari situ aku memiliki harapan, alasannya saya juga passionnya salah satunya di bidang pendidikan, jadi aku ingin mendalami bagaimana yang harus saya lakukan, baik penemuan atau kreativitas dalam pendidikan seni.
Mungkin pada saat ini pendidikan seni sering kali dipandang sebelah mata, atau hanya pelajaran rekreasi, hal itu bisa kita alihkan paradigma tersebut menjadi bukan cuma pembelajaran rekreasi atau main-main aja tetapi memang bisa dikembangkan untuk menjadi bidang yang dapat berkompetisi dengan bidang lain, itu salah satu alasan aku.
Apa mata kuliah dan peran yang khas dari jurusan ini?
Mata kuliah pendidikan seni banyak, berdasarkan saya pribadi yang menjadi daya tarik tersendiri buat saya salah satunya adalah kreativitas dan penemuan pendidikan seni lalu semiotika seni yang menjadi daya tarik aku untuk mendalami. Karena kreativitas dan inovasi pendidikan seni itu istilahnya dari judul mata kuliahnya aja kreativitas dan inovasi pendidikan seni, bagaimana kita memiliki ide-gagasan atau asumsi aneka macam macam wangsit untuk bisa memberikan penemuan atau kreativitas dalam melaksanakan pendidikan seni semoga pendidikan seni itu bukan hanya istilahnya kita mengasah kreativitas atau menimbulkan rasa apresiasi sesuai dengan kandungan pendidikan seni itu lebih apresiasi, kreasi dan penemuan, dari situ aku mempelajari ternyata pendidikan seni itu bukan cuma semata-mata misalkan saya ambil contoh musik.
Kaprikornus bukan cuma sekedar main musik saja, namun kira-kira ada gak sih inovasi yang bisa menjadi daya tarik tersendiri, jadi harus ada inovasi yang berlainan. Biar misalkan penerima ajar itu mencar ilmu musik bukan asal main aja, mungkin ada medianya, atau mungkin inovasi menggunakan software.
Kalau untuk semiotika seni kan sebenernya menjadi cabang ilmu dari filsafat. Semiotika seni kan ilmu yang mempelajari perihal tanda artinya istilahnya misalkan kalau ada orang menangis tetapi senyum, itu tandanya kenapa tuh? Itu kurang lebih semiotika seni. Misalkan di musik itu dinamika nya keras, mungkin lagu yang mellow melodinya, pertanda apa sih mungkin pencipta lagunya atau pendengar lagunya. Itu yang menjadikan daya tarik saya pada saat perkuliahan kemarin. Semiotika seni mempelajari tanda, bahkan dalam kehidupan juga kita bisa kaji dari ilmu semiotika gitu.
Praktikum di S2 Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang
Seni memang ya gak jauh dari namanya praktikum. Kalau S1 dahulu banyak praktik-praktik, misalkan saya dahulu musik pasti banyak praktikum yang main musik. Kalau untuk di S2 pendidikan seni contohnya, itu mungkin sama dengan prodi-prodi lainnya. Penndidikan pascasarjana S2 maupun S3 itu pasti mereka secara praktikum lebih ke dilema penelitian. jikalau untk di bidang kami ialah pendidikan seni, kami tugasnya meneliti berbagai macam fenomena baik dari seni pertunjukkan maupun seni rupa.
Misalkan contoh ada suatu pertunjukkan yang menjadi pesona kita sendiri, itu coba kita teliti. Praktikumnya lebih ke arah observasi, kalau untuk problem praktikum yang seperti S1 itu udah gak ada, mungkin itu lebih kalau di luar perkuliahan aja. Kami juga suka iseng kaya membuatkarya. Meskipun tahun ini juga lebih terhambat persoalan penelitian itu alasannya adalah Covid-19 juga, jadi kita risikonya meneliti apa yang bisa kita teliti.
Adakah konsentrasi atau golongan keahlian di jurusan ini?
Kami kan nama prodinya pendidikan seni, jika di S1 kan ada pendidikan seni musik, pendidikan seni rupa dan sebagainya. Kalau di S2 digabung menjadi satu. Misalkan di Indonesia sendiri kan ada prodi pengkajian seni, pencitraan seni, nanti didalamnya itu ada mayornya istilahnya jika di bahasa kami anak seni atau konsentrasinya. Mayornya disini misalkan dari pendidikan S2 seni kami dari musik itu ke kajian musik. Kalau S1 nya tari, ambil kajian tari dan sebagainya. Meskipun dari prodi pendidikan seni, tetapi kita juga semata-mata gak seluruhnya dari pendidikan seni, tapi ada juga dari murni.
Ada kiat buat mahasiswa baru S2 Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang?
Untuk tips yang penting jangan malas baca buku, bagaimanapun kuliah S2 itu akan senantiasa berkutat dengan buku, postingan dll. Perluas pengetahuan, karena mungkin cari buku seni itu sulit padahal enggak juga, alasannya pasti dapet yang penting kita mau usaha dahulu. Kemudian perluas relasi, karena bila udah pascasarjana mau gak mau kita mesti bersahabat dengan dosen, diskusi.
Lihat vlog dari ratusan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini
Apalagi jika cita-citanya udah mau jadi dosen itu harus sering diskusi sama dosen, supaya istilahnya cara berpikir kita dia bisa tau arahnya kemana gitu. Kalau untuk S2 pendidikan seni yang penting kita mesti peka kepada fenomena-fenomena saat ini. Karena itu dilema penelitian kan selalu berlanjut, senantiasa lanjut jalan terus, mau gak mau kita harus peka terhadap fenomena yang terjadi ketika ini, jadi memang gak boleh kurang updet.
Bagaimana prospek kerja dari alumni jurusan ini?
Kalau S2 itu sebenernya banyak, mungkin sedikit membuka wawasan dari temen-temen. Banyak yang bilang mungkin lulusan seni prospek kerjanya gak ada dan sebagainya. Kalau saya bilang ketika ini kesempatannya itu aneka macam, yang pertama mampu melanjutkan karier selaku dosen seni, menjadi dosen ini enggak cuma di jurusan seni saja. Lulusan mampu menjadi dosen di PGSD kan ada mata kuliah pendidikan seni musik. Kemudian ada di jurusan PGPAUD juga, ada jurusan lain. Sebenernya prospeknya aneka macam kalau untuk menjadi dosen selain di jurusannya sendiri.
Selain itu, kita bisa menjadi peneliti baik itu dari naungan bapenas, maupun dari dinas kebudayaan. Karena beberapa temen saya ada yang CPNS lolos di dinas kebudayaan. Di jajaran dinas kebudayaan, pendidikan dan pariwisata ada porsinya tersendiri, bahkan sekelas kementrianpun itu ada porsinya, alasannya disitu ada divisinya. Di divisi dinas kebudayaan misalkan warisan seni pertunjukkan atau warisan seni budaya. Jadi bila dibilang harapan itu luas sekali. Selain misal aku selaku seorang musik, sampingannya kita mampu jadi seorang musisi atau punya sekolah musik dan pekerjaan tetapnya dosen.
Enaknya kami utamanya pendidikan musik, pada dikala kuliah S1 itu kuliah sambil kerja. Main musik di wedding dan lain sebagainya, jikalau enggak kita di sekolah musik mirip purwacaraka, yamaha, dan lain sebagainya. Dari sekolah musik dan pekerjaan sampingan itulah kita bisa berguru jikalau kuliah tidak bisa mengandalkan praktik di perkuliahan aja. Kita juga harus mengimplementasikan di luar juga. Bukan hanya setelah lulus, pada dikala perkuliahan juga perlu diaplikasikan, istilahnya kami pada ketika perkuliahan juga telah punya jam melayang.
Kode konten: C369
Sumber we.com
EmoticonEmoticon