Halo, sahabat intipers! Perkenalkan aku Nadia Rahmania, mahasiswa Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB angkatan tahun 2017. Pada peluang kali ini saya mau membuatkan beberapa info seputar jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) IPB, utamanya buat sahabat-sahabat maba yang masih cari-cari jurusan kuliah. Langsung dicek aja yuk! Bagi teman-teman yang hendak mengajukan pertanyaan atau diskusi mampu komen di bawah artikel ini. Kalau sempat aku balas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok, pastikan kalian baca sampe beres dulu artikel ini sebelum bertanya.
Secara garis besar, jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB itu seperti apa?
Sedikit pengantar dahulu yaa, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen berada di bawah Fakultas Ekologi Manusia IPB di mana usianya sendiri ga yang masih muda banget tetapi ya memang ga setua jurusan lain yang ada di IPB. Jurusan ini gres bangun tahun 2005. Sebelumnya bareng dengan jurusan Gizi Masyarakat dengan nama GMSK (Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga). Jurusan IKK sendiri telah terakreditasi A. Merupakan satu-satunya jurusan di Indonesia yang mempelajari keilmuan perihal kemajuan anak, keluarga, serta ilmu pelanggan dan ekonomi keluarga loh. Jadi masuk akal aja kalau sebagian besar sobat-teman mungkin belum pernah mendengar jurusan ini sebelumnya. Alhamdulillah, saya dikasih potensi buat kenalin jurusan ini ke sahabat-sobat melalui intipkuliah hihi.
Nah jadi jikalau secara garis besarnya, konsentrasi yang dipelajari berhubungan dengan pengembangan kualitas kemajuan anak, pemberdayaan keluarga, dan keperkasaan pelanggan dalam upaya meningkatan ketahanan keluarga.
Bagi kalian yang ingin mendapatkan info jurusan dan masuk perguruan tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini
Apa yang menjadi argumentasi masuk jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB?
Ini agak sedikit dongeng ya, hahaha. Sejujurnya aku dahulu juga ga pernah tau kalo jurusan ini exist sampe kesudahannya cari tau sendiri. Jadi pada saat kelas 3 SMA, aku emang hanya nyari PTN yang ada di Jawa Barat biar deket sama keluarga besar, ceritanya. Waktu itu aku juga lagi seneng-senengnya sama dunia psikologi jadi kepengen banget masuk jurusan psikologi namun nyarinya yang nerima IPA alasannya saya SMA dari jurusan IPA.
Nah, sambil terus nyari-nyari tuh di google, keluarlah salah satu blog yang menceritakan tentang jurusan IKK. Kebetulan memang di IKK ada mata kuliah yang berbau psikologi, yakni pengirim psikologi dan psikologi anak. Setelah baca-baca, aku lumayan kepincut. Karena selain ada mata kuliah yang berbau psikologi, aku juga seneng sama anak-anak. Pada saat itu argumentasi lain yang bikin saya kesudahannya memutuskan masukin IKK ke opsi jurusan yakni sepertinya dengan mencar ilmu di IKK, paling ngga saya bisa ‘memperbaiki’ keluarga saya sendiri . Makara lebih tau apa yang mesti dijalankan buat membantu mengatasi permasalahan keluarga yang jikalau diliat-liat pasti selalu ada di sekeliling kita. Selain itu, aku juga ngerasa kalo andal keluarga di Indonesia belum terlalu banyak.
Apa mata kuliah dan tugas yang khas dari jurusan ini?
Wah bermacam-macam dan seru-seru banget! Kalau di tingkat pertama, masih penyetaraan jadi belajarnya masih seperti mata pelajaran Sekolah Menengan Atas yang umumnya disebut abad PPKU (Program Pendidikan Kompetensi Umum). Nah buat maba IKK, di semester 2 udah mulai disentuh sama 2 mata kuliah dari jurusan IKK, adalah Pengantar Ilmu Keluarga dan Pengantar Psikologi. Di tingkat berikutnya, ada mata kuliah psikologi anak, gender dan keluarga, tumbuh kembang insan, pendidikan dan dukungan konsumen, pengasuhan anak, manajemen keuangan pelanggan, konseling keluarga, dan masih banyak lagi pokoknya mah seru-seru. Bisa diliat di web IKK juga sih sebenernya buat mata kuliah apa aja yang ada di IKK.
Untuk peran khasnya, mahasiswa IKK selalu turun lapang, bikin laporan, dan buat media-media edukasi. Kami lazimdiminta cari responden anak, orang dewasa, atau keluarga. Misalnya nih, yang paling aku inget waktu praktikum mata kuliah Tumbuh Kembang Manusia, setiap minggunya kami harus cari responden di sekeliling kampus yang cocok dengan tahapan usia yang lagi dipelajari ahad itu, buat dikasih stimulasi dan kita membuatlaporannya deh. Kaprikornus bila minggu itu lagi belajar tentang anak pra sekolah, kami harus cari anak usia pra sekolah untuk diberi stimulasi, begitu juga kalau misalnya lagi mempelajari wacana anak remaja, jadi mesti nyari anak akil balig cukup akal buat diberi stimulasi.
Tugas turun lapang yang lain, yakni cari responden untuk kami analisis dan kami buatkan acara pemberdayaan menurut problem yang ada. Biasanya kami turun lapang melaksanakan observasi dan wawancara terlebih dahulu. Setelah itu gres dilanjutkan menyusun acara pemberdayaan dan media edukasinya, kemudian terakhir turun lapang kembali untuk memberikan sosialisasi. Masuk ke tingkat 3, beberapa mata kuliah mulai memberikan peran untuk menganalisis jurnal, baik jurnal nasional maupun internasional terkait bidang keluarga, kemajuan anak, maupun pelanggan dan ekonomi keluarga.

Adakah konsentrasi atau kalangan keahlian di Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB?
Ada 3 divisi di IKK: 1) Divisi Ilmu Keluarga, fokusnya untuk pengembangan ketahanan fungsi keluarga. Kaprikornus, kami berguru tentang tugas dan tugas setiap anggota keluarga. Peran keluarga itu selaku pembentuk aksara seseorang alasannya adalah keluarga yakni institusi pertama bagi seorang individu. Lalu acara pemerintah yang berhubungan dengan keluarga, persoalan-problem keluarga, kemajuan keluarga, ketahanan keluarga, dll.
2) Divisi Perkembangan Anak, berguru tentang tumbuh kembang anak secara holistik. Bagaimana meraih berkembang kembang anak yang maksimal, teori-teori perkembangan anak, psikologi anak, gaya pengasuhan. Misalnya apa saja faktor yang memengaruhi gaya pengasuhan serta dampaknya bila pengasuhan yang diberikan salah, dll.
3) Divisi Ilmu Konsumen dan Ekonomi Keluarga, belajar mengelola sumber daya yang dimiliki keluarga untuk kenaikan kemakmuran keluarga. Misalnya melalui kewirausahaan, pemanfaatan pekarangan untuk membantu perekonomian keluarga, manajemen keuangan. Lalu mencar ilmu juga perihal perilaku dan pertolongan konsumen, pemasaran sosial, investasi, antisipasi untuk hari renta, dll.
Apa saja jalur masuk untuk jurusan ini?
Setau aku buat masuk ke IKK, mampu melalui semua jalur masuk ke IPB. Ada SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri. Ujian mandirinya pun cukup beragam. Ada UTMI, PIN, BUD, Ketua Osis, Hafizh Quran. Bisa pribadi cek aja di web IPB, admisi.ipb.ac.id Oh iya, perlu diingat jikalau IPB setau saya cuma mendapatkan dari jurusan IPA jadi buat masuk ke IKK juga mesti ambil ujian SAINTEK yaa. Untuk kuotanya sendiri, di tahun aku sih peminat jurusan IKK kalau ga salah ada 1.100an dan seangkatan ada kurang lebih 80 mahasiswa. Alhamdulillah setiap tahun peminat jurusan IKK selalu meningkat.
Tips buat mahasiswa baru jurusan ini
Berani keluar dari zona nyaman, terlebih buat yang merantau kayak saya, mesti nyoba cari acara lain di luar perkuliahan. Usahain jangan kupu kupu, daripada abis kuliah nyampe kosan pribadi homesick kan lebih baik dipake buat aktivitas lain hihi. Selain nambah relasi, bisa mengasah skill kita juga. Soalnya ada beberapa skills yang emang ga didapetin dari kuliah tapi mampu kita dapetin dari aktivitas di luar perkuliahan. Makara coba deh buat menggeluti kegemaran atau ikut program-program kepanitiaan, organisasi, lomba, utusan, dll. Terutama waktu masih PPKU nih alasannya adalah masih banyak free time.
Nah buat maba IKK, waktu kuliah coba untuk dengerin dosen dan mencatat. Beberapa bahan materinya ada yang pakai bahasa inggris, tetapi damai dosennya mah jelasin pakai bahasa Indonesia kok. Itu selain buat mengasah kemampuan bahasa inggris kita, mampu memudahkan juga biar ga kelabakan waktu mau ujian gres nyari translatean materi materinya.
Terakhir mungkin yang perlu diingat, jangan terlalu didengerin kata orang lain dan coba untuk konsisten sama opsi kita. Aku rasa semua anak IKK niscaya pernah ngerasain waktu ketemu orang yang nanyain kita dari jurusan apa terus pas tau kita dari jurusan IKK, sebagian besar responnya ialah resah, bahkan ada juga yang memberikan ga terpesona. Kayak tiba-tiba ditanyain, “Ada ya jurusan itu?” “Emang kalo lulus bisa jadi apa?” “Belajar keluarga kan bisa nanti aja pas udah nikah” dll. Padahal ternyata banyak yang mampu dipelajari dari keluarga sebab keluarga adalah lingkungan yang paling bersahabat dengan kita dan huruf seseorang adalah hasil didikan dari keluarganya. Makara jangan dimasukin ke hati ya remehan-remehan orang soal jurusan ini. Justru mesti bangga alasannya IKK jurusan satu-satunya di Indonesia. Anak-anak IKK ini sering disebut sebagai suami/istri bersertifikat loh, hahaha. Semangat!
Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini
Prospek kerja dan alumni biasanya kerja di mana?
InshaAllah untuk kesempatan kerja masih sungguh terbuka ya di Indonesia. Lulusan IKK yang mahir di bidang keluarga, pertumbuhan anak, ilmu konsumen dan ekonomi keluarga ini masih hanya dari IPB aja buat ketika ini. Lulusannya mampu menjadi konsultan di bidang pertumbuhan anak, keluarga, derma pelanggan, tenaga akademisi dan peneliti di bidang keluarga, tumbuh kembang anak, dan pelanggan, usahawan, pemerintahan di bidang pemberdayaan keluarga, pelanggan, tumbuh kembang anak, pengurus pendidikan anak usia dini. Kalau dari pengalaman alumni ada yang bekerja selaku dosen, pengusaha, membuka forum konsultan keluarga, melakukan pekerjaan di sekolah karakter, perusahaan e-commerce, pertamina, BKKBN, KemenPPPA, konselor, LSM, dan lain-lain.
Jangan cemas bila nantinya kita dapet pekerjaan yang kurang selinier dengan bidang kita di IKK. InshaAllah ilmu kita mah niscaya kepake alasannya kalo udah waktunya juga kita bakal nikah dan berkeluarga, ya ga? Jadi bisa kita praktekkin ilmu kita di keluarga kecil kita nanti atau paling ngga keluarga kita sendiri dahulu deh. Sekian yaa, mohon maaf jika ada salah salah kata atau kalimat. Kalau ada yang mau ditanyain lebih lanjut bisa banget langsung hubungi aku, nanti bakal saya coba jawab. Terima kasih!
Kode Konten: C161
Sumber we.com
EmoticonEmoticon