Assalamualaikum. Halo, Sahabat Intipers! Perkenalkan, nama saya Anis Safitri, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Saya ialah mahasiswa angkatan 2017. Nah, aku akan menyebarkan pengalaman selama 6 semester berkuliah di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Yuk, simak pengalaman saya.
Bagi sobat-sobat yang mau bertanya atau diskusi, mampu komen di bawah artikel ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dulu postingan ini sebelum bertanya. Kalian juga bisa nonton versi videonya melalui link berikut. Klik Disini
Apa yang Saya Pelajari di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY?
Mayoritas orang niscaya pernah berpikir, “Buat apa belajar bahasa Indonesia? Apa pentingnya masuk program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia?”. Saya sebagai mahasiswa PBSI sudah tak asing lagi mendengar stigma kurang baik mirip itu. Bagi saya, stigma mirip itu cuma dimiliki oleh orang-orang yang tak ingin belajar. Banyak orang dengan gampangnya melontarkan stigma negatif lho. Namun, sedikit orang yang akan melakukan verifikasi lebih jauh mengenai stigma negatif itu.
Bagi kalian yang ingin mendapatkan berita jurusan dan masuk sekolah tinggi tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini
Selama 3 tahun berkuliah di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, saya mempelajari banyak hal, seperti fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, semiotik, karya sastra fiksi nonfiksi, pragmatik, perihal, drama, dan masih banyak lagi. Saya juga belajar perihal kaidah ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dari bagaimana sejarahnya sampai pergantian ejaan bahasa Indonesia yang sudah terjadi berulang kali.
Apa Perbedaannya dengan Sastra Indonesia?
PBSI tentu berlainan dengan Sastra Indonesia. PBSI yakni prodi yang akan melahirkan kandidat-calon guru. Oleh alasannya adalah itu, terdapat beberapa mata kuliah yang berbasis pendidikan, seperti Psikologi Pendidikan, Ilmu Pendidikan, dan Manajemen Pendidikan. Saat saya semester 7, saya juga akan melaksanakan Praktik Kependidikan (PK), ialah mata kuliah praktik yang mengharuskan aku mengajar di sekolah selama beberapa bulan. Akan tetapi, jangan takut jikalau kelak belum mampu mengajar dengan baik. Sebelum PK, mahasiswa prodi kependidikan akan mendapatkan mata kuliah Microteaching. Mata kuliah PK dan Microteaching ini tentu tidak ada pada Sastra Indonesia.
Apa Mata Kuliah dan Siapa Dosen Favorit Saya?
Sebagai mahasiswa, aku memiliki beberapa mata kuliah dan dosen favorit. Di PBSI, saya memiliki dua mata kuliah favorit. Pertama, Psikolinguistik. Mata kuliah ini sungguh mempesona alasannya memadukan antara Psikologi dan Linguistik. Saya mempelajari bagaimana proses insan mencar ilmu bahasa dan sistem kerja otaknya. Bagi saya, mempelajari Psikolinguistik dapat menambah kesyukuran aku atas lezat yang telah Tuhan berikan. Selain itu, aku menjadi paham bahwa semua orang mempunyai kesempatan besar untuk berguru sebanyak-banyaknya dikarenakan telah dikaruniai otak yang memiliki sistem tercanggih. Kedua, Kritik Sastra. Mata kuliah juga termasuk favorit aku karena mempelajari karya sastra Indonesia dari sudut pandang berbeda. Dosen saya mengajari aku dan sahabat-sahabat untuk menganalisis nilai-nilai feminisme, sosial, dan budaya pada karya sastra. Menurut saya, mata kuliah ini melatih mahasiswa untuk lebih kritis dalam menganggap sebuah karya sastra yang tentunya harus diikuti teori yang sesuai.
Selain mata kuliah favorit, saya juga memiliki beberapa dosen favorit. Dosen favorit saya antara lain Pak Teguh Setiawan, Bu Ary Kusmiatun, Pak Suroso, dan Pak Dwi Budiyanto. Saya banyak berguru dari dia, mulai dari gaya mengajar sampai strateginya dalam memberikan ilmu. Pak Teguh dan Bu Ary adalah sosok dosen yang tegas dan senantiasa menyampaikan bahan dengan terencana. Cara penyampaiannya bisa mempengaruhi mahasiswa untuk fokus mendengarkannya. Pak Suroso dan Pak Dwi yakni sosok dosen yang memberikan ilmu dengan gaya kalem dan bisa menjalin kedekatan dengan mahasiswa. Bagi saya, keempat dosen favorit tersebut mempunyai kharisma berpengaruh. Meski begitu, dosen-dosen lain yang tidak aku sebutkan juga memiliki ciri khas gaya mengajarnya masing-masing.
Apa Saja Konsentrasi di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY?
Menjelang tahun kedua kuliah di PBSI, saya diberi beberapa pilihan peminatan, adalah:
- Bahan Ajar
Pada peminatan Bahan Ajar, mahasiswa akan belajar bagaimana menciptakan buku dan modul yang berhubungan dengan pembelajaran di sekolah. Jika menentukan peminatan bahan ajar, mahasiswa juga akan dilatih menciptakan buku dengan berbagai genre, mirip buku pelajaran, buku pengayaan, buku penilaian pembelajaran, dan buku tumpuan. Dosen akan mengajarkan bagaimana menulis buku yang baik dan mempesona. Peminatan ini tidak ada kegiatan magangnya.
- Jurnalistik
Pada peminatan Jurnalistik, mahasiswa belajar mengenai cara membuat esai, feature, dan majalah. Dosen juga mengajarkan mahasiswa teknik fotografi yang baik. Saat waktunya magang, mahasiswa bisa menentukan magang di kantor info, majalah, dll.
- BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing).
Pada peminatan BIPA, mahasiswa mencar ilmu bagaimana merencanakan acara mengajar bahasa Indonesia untuk penutur asing. Dosen juga mengajarkan banyak sekali budaya negara lain kepada mahasiswa agar lebih siap jika kelak akan mengajar bahasa Indonesia di negeri lain. Saat waktunya magang, mahasiswa mampu memilih magang di Wisma Bahasa dan tempat pembinaan bahasa lainnya.
Karena wajib memilih salah satu, saya menentukan Bahan Ajar yang cocok dengan minat aku. Sebenarnya, semua peminatan di PBSI memiliki keunggulan masing-masing. Mahasiswa PBSI bebas menentukan. Yang paling penting, belajarlah benar-benar di peminatan yang dipilih agar ilmu yang diserap mampu diterapkan sebaik mungkin.
Apa Saja Tips untuk Mahasiswa Baru di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY?
Mahasiswa gres di permulaan-awal kuliah tentu akan mengalami kurun adaptasi yang asyik. Yakinlah, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ialah prodi yang menantang. Tidak semudah mirip yang dipikirkan orang, namun juga tidak sesulit apa yang kalian pertimbangkan. Belajarlah wacana seluk beluk bahasa Indonesia dengan baik. Tumbuhkan rasa cinta untuk bersungguh-sungguh membaca karya sastra. Kekuatan mahasiswa bahasa yakni pengetahuannya ihwal karya sastra. Lalu, jikalau kalian sebagai mahasiswa gres PBSI belum terlalu andal menulis karya fiksi atau nonfiksi, jangan merasa rendah diri. Kalian di sini untuk mencar ilmu. Jadi, sangat wajar kalau diawali dengan ketidakbisaan. Yang paling penting, belajarlah sungguh-sungguh dan terapkan ilmu yang didapat di kehidupan sehari-hari. Semangat belajar!
Ikutilah Organisasi yang Kita Banget!
Sebagai mahasiswa keren, belajar itu tak cuma di dalam kelas. Setiap universitas niscaya mempunyai banyak sekali organisasi mahasiswa, mirip BEM, HIMA, dan UKM. Ikutilah organisasi yang kalian minati, baik di tingkat universitas atau fakultas. Semua organisasi kampus pada dasarnya sungguh berfaedah. Kalian tinggal memilih yang kira-kira mampu membantu untuk berbagi passion kalian.
Saya sendiri menentukan UKM Penelitian tingkat fakultas dan UKM Keluarga Muslim tingkat fakultas. Melalui dua organisasi itu, saya jadi memiliki dua keluarga di kampus. UKM Penelitian membantu aku membuatkan hobi menulis, khususnya di bidang keilmiahan. UKM Keluarga Muslim menolong saya menemukan circle pertemanan yang insyaAllah sama-sama berproses menjadi lebih baik lagi.
Oiya, selain organisasi, kalian juga mampu mengikuti kepanitiaan suatu aktivitas yang diadakan oleh BEM, HIMA, atau UKM. Biasanya mereka akan membuka open recruitment untuk mahasiswa umum (bukan anggota organisasinya). Selain berkesempatan menerima akta kepanitiaan, kalian mampu memperluas korelasi pertemanan di kampus. Kaprikornus, apapun acara yang kalian pilih, jangan lupa tetap bertanggung jawab pada kewajiban kuliah. Seimbangkanlah antara kuliah dan organisasi.
Bagaimana Prospek Kerja Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia?
Idealnya, alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia akan menjadi seorang pendidik, baik di tingkat SMP/SMA/SMK. Namun, ada juga alumni PBSI UNY yang melakukan pekerjaan di KPK RI (Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia). Alumni PBSI juga mampu melakukan pekerjaan di balai bahasa, wisma bahasa, dan kantor berita. Dengan kemampuan menulis yang mumpuni, alumni PBSI juga sangat bisa menjadi penulis buku, copywriter, atau creative writer.
Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini
Bagaimana Rencana Setelah Lulus?
Setelah lulus S1, saya berniat ingin melanjutkan S2 dengan beasiswa. Sembari menanti pembukaan mahasiswa, saya juga ingin mencari pengalaman mengajar selaku guru SMP/SMA dan freelance selaku creative writer/copywriter. Saat ini aku bersama sahabat-teman juga sedang mengembangkan platform BIKA Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan. Harapannya, kelak saya ingin menjadi dosen dan mempunyai perjuangan di bidang pendidikan. Mohon doanya ya 🙂
Nah, itulah pengalaman aku dan seluk beluk perihal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di UNY. Jika kalian ingin bertanya lebih lanjut tentang PBSI, jangan sungkan untuk menelepon saya. Semangat mencar ilmu, Sahabat Intipers!
“Belajar adalah perilaku berani menantang segala ketidakmungkinan bahwa ilmu yang tak dikuasai akan berkembang menjadi di dalam diri insan menjadi suatu ketakutan, berguru dengan keras cuma bisa dilakukan oleh sesorang yang bukan penakut.“ ( Anwar Fuadi )
Kode konten: X342
Sumber we.com
EmoticonEmoticon