Halo, mitra-kawan! Perkenalkan, nama saya Haidar Achmad, lazimdiundang Haidar. Saat ini aku sedang menempuh kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berada di Ciputat, Tangerang Selatan. Cukup gila sih, tetapi memang begitu nyatanya. Saya merupakan mahasiswa Jurusan Tarjamah angkatan 2017. Pertama kali dengar jurusan ini, ya? Yuk simak sampai simpulan.
Bagi sobat-sahabat yang mau mengajukan pertanyaan atau diskusi, mampu komen di bawah postingan ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dahulu postingan ini sebelum bertanya. Kalian juga mampu nonton versi videonya melalui link berikut. Klik Disini
Tarjamah Apa Sih?
Jika first impression kalian wacana jurusan Tarjamah adalah sesuatu yang berkaitan dengan ‘penerjemahan’, itu tepat sekali. Tarjamah berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti ‘penerjemahan’. Sesuai namanya, jurusan ini terfokus pada studi penerjemahan dua bahasa, yakni Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. In the fact, jurusan Tarjamah ialah satu-satunya jurusan penerjemahan di Indonesia, bahkan se-Asia Pasifik, loh. Jurusan penerjemahan di Indonesia tergolong jurusan langka alasannya adalah biasanya studi penerjemahan hanya menjadi mata kuliah pilihan atau konsentrasi di jurusan Sastra. Sejak didirikan pada tahun 1997, jurusan Tarjamah menyandang pengukuhan A sampai dikala ini. Keren banget gak tuh?
Di TTarjamah UIN Cuma Belajar Penerjemahan Doang?
Tentu saja tidak. Di awal semester, kalian akan dibekali ilmu linguistik secara biasa , antara lain fonologi, morfologi, sintaksis, pragmatik, dari bahasa Indonesia dan Arab sekaligus. Selanjutnya, kalian diberikan teori-teori dan masalah dalam penerjemahan. Setelah teori-teori tersebut, kalian akan menerima berbagai mata kuliah yang berbentukpraktik penerjemahan, mirip menerjemahkan teks klasik, teks kekinian, teks sastra dokumen penting, isu, iklan, dll. Istilahnya, jurusan ini sudah full package, dapat teori dan praktek sekaligus.
Penerjemahan, Perpaduan Ilmu dan Seni
Bila kalian beranggapan bahwa penerjemahan yakni hal yang gampang dan mampu dijalankan oleh siapa saja, itu salah. Walaupun dapat berbahasa gila, penerjemahan tak gampang dilaksanakan, alasannya adalah menerjemahkan memerlukan teknik, pendekatan, rasa, dll. Penerjemahan memiliki banyak teori dan pendekatan sehingga bisa disebut sebagai ilmu, dan penerjemahan memerlukan rasa sehingga bisa disebut sebagai seni. Bila dalam perkuliahan, kalian mengenal ada jurusan pendidikan dan teknik, penerjemahan bisa dikatakan selaku jurusan ‘teknik’, namun dalam lingkup linguistik (kebahasaan). Penerjemahan ialah salah satu studi linguistik terapan, selain leksikografi, sosiolinguistik, psikolinguistik, dll.
Ada Konsentrasi Gak di Tarjamah UIN ?
Karena jurusan Tarjamah sudah terfokus dari permulaan, maka dari itu di jurusan Tarjamah tidak memiliki fokus. Ketika kalian telah sah dinyatakan sebagai mahasiswa Tarjamah, dari situlah kalian terjun di fokus penerjemahan. Mungkin kalian akan mencicipi fokus secara tidak langsung di tamat semester, ialah saat memilih judul skripsi. Kalian akan memilih topik apa yang mau diteliti, entah menerjemahkan, mereproduksi (menerjemahkan ulang) terjemahan yang telah ada, menganalisis terjemahan, dll.
Dosennya Bukan Main, Cuy
Kebayang nggak jika penerjemah kepresidenan dari abad Soeharto hingga Joko Widodo, yakni salah satu dosen di jurusan Tarjamah? Itu benar, nama beliau Dr. Abdul Wadud Kasyful Anwar. Kalian bisa eksklusif berguru menjadi interpreter atau penerjemah mulut dengan ia. Tidak perlu diragukan lagi pengalaman beliau di dunia interpreter, dari forum resmi kenegaraan, konferensi, dll. Selanjutnya, ada salah satu dosen Tarjamah yang merupakan salah satu pemegang HAKI TOAFL, ialah Drs. Ikhwan Azizi. Beliau merupakan salah satu penyusun TOAFL (Test of Arabic as Foreign Language). Dan ada dosen Tarjamah yang aktif di acara kepenulisan, adalah Dr. Moch Syarif Hidayatullah. Karya dia yang terkenal adalah Cakrawala Linguistik Arab dan Jembatan Kata: Seluk Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia yang kini dijadikan salah satu pola rujukan bagi mahasiswa Tarjamah. Keren banget kan!
Bisa Lulus dengan Karya, Loh
Ada yang unik nih di jurusan Tarjamah. Para mahasiswa jurusan Tarjamah dituntut untuk mengeksplorasi kreativitas dalam setiap mata kuliah. Terbukti pada ketentuan cobaan final di Tarjamah, kalian dapat menciptakan produk terjemahan selaku pengganti dari skripsi. Produk terjemahan dapat berupa buku terjemahan siap cetak, subtitle film, kamus, aplikasi, dll. Makara, kalian tidak cuma lulus dengan mengenakan toga, namun dengan membawa karya yang kalian ciptakan selama berkuliah di Tarjamah. Buktinya, salah satu alumni Tarjamah ada yang berbagi kamus digital berbasis Android, ialah kamus Mutarjim yang dikala ini sudah didownload lebih dari 100 ribu pengguna Android. Keren, kan!
Prospek Setelah Lulus dari Tarjamah UIN Apa Aja Ya?
Kalian tidak perlu ragu akan harapan kerja sehabis lulus dari jurusan Tarjamah. Tidak hanya penerjemah (Translator dan Interpreter), kalian mampu menjadi Editor, Proofreader, Jurnalis, Diplomat, Tenaga Pengajar, Penulis, Pengelola Penerbitan, dll. Banyak alumni dari Tarjamah yang sukses di banyak sekali profesi, mirip jurnalis di salah satu stasiun televisi terkemuka, dosen di beberapa kampus, penerjemah tersumpah, dll. Sebenarnya masih banyak lagi prospek setelah lulus dari Tarjamah, misalnya kalian bisa jadi Programmer bahkan Desainer, karena di jurusan Tarjamah memiliki mata kuliah ICT Arab dan Penerjemahan yang menuntut kalian berkreasi dengan memadukan penerjemahan dan teknologi. Jadi, kalian tidak butuhragu buat kuliah di Tarjamah.
Untuk Kalian Camaba Tarjamah UIN
Bagi kalian kandidat mahasiswa baru Tarjamah, kembangkan ilmu yang didapat di kelas dengan skill-skill di luar penerjemahan sebagai pendukung. Bagaimana caranya? Kalian mampu mengikuti aktivitas-aktivitas yang diadakan oleh Lembaga Seni Otonom (LSO) di Tarjamah, seperti contoh Desain Grafis Tarjamah (Digtar). Dengan kalian belajar desain, kalian mampu menyatukan skill penerjemahan kalian dengan skill rancangan dengan membuat sebuah kreasi, seperti mendesain aplikasi kamus atau buku kisah anak yang dapat dikomersialisasi nantinya.
Setelah Lulus Nanti
Setelah mendapatkan bekal-bekal selama perkuliahan, rencananya akan melanjutkan studi S2. Namun, sembari itu, ada dua hal yang ingin aku lakukan. Pertama, aku ingin mengikuti tes sertifikasi penerjemahan. Mengapa? Karena sesudah beberapa tahun mengambil kuliah penerjemahan, setidaknya aku mempunyai legalitas dalam skill penerjemahan saya dan dapat diakui pemerintah selaku penerjemah tersumpah. Kedua, saya ingin berbagi potensi saya di bidang desain dengan membangun project-project besar yang telah di-planning. Semoga dapat terlaksana, Amin.
Kode kontenL X321
Sumber we.com
EmoticonEmoticon