Perkenalkan nama saya Nurul Rodiyah. Mahasiswa Antropologi Sosial fakultas ilmu budaya Universitas Brawijaya angkatan 2015. Saya telah lulus pada 28 Desember 2018. Program sarjana antropologi sosial sama halnya dengan program studi antropologi budaya. Kaprikornus materi kuliah yang dipelajari juga sama, hanya language game (permainan istilah belaka). Antropologi budaya dengan antropologi sosial itu sejujurnya sama. Program studi antropologi sosial di Universitas Brawijaya masuk pada jurusan seni dan budaya Fakultas Ilmu Budaya. Program studi antropologi termasuk rumpun sosial humaniora yang nantinya kalau lulus teman-sahabat akan mendapatkan gelar Sarjana Sosial (S. Sos).
Antropologi Universitas Brawijaya?
Makara ceritanya, saya ingin mempelajari segala aspek kehidupan manusia beserta karakteristik manusia itu sendiri. Maka dari itu saya masuk jurusan ini. Saya suka travelling, suka mempelajari budaya dan pariwisata. Juga suka akan mempelajari dan mengeksplor komunitas masyarakat tertentu beserta budayanya. Suka focus group disscussion guna memecahkan suatu problem bareng. Nah di Antropologi saya menerima jawabannya.
Saya bisa berkumpul bersamadengan berbagai penduduk baru beserta budayanya. Kita susah senang bareng melebur menjadi satu (action research), dengan melebur bareng penduduk tersebut. Menjadi paham akan kekuatan dan kekurangan penduduk tertentu beserta lingkungannya. Mengeksplorasi bareng apa saja kesempatanyang masyarakat punya, baik dari sisi sosial ataupun objek daya tarik wisata dari peluangkeindahan alamnya (gunung, hutan, taman, dst). Makara setelah kami mengeksplorasi keindahannya, kami memetakan apa saja yang termasuk kesempatanwisatanya, baik yang buatan maupun yang natural. Potensi rekreasi produksi mampu dari aktivitas atau budaya yang diadakan dan digerakkan secara terus-menerus di masyarakat tersebut. Hal tersebut related dengan tujuan dibukanya prodi antropologi itu sendiri, ialah untuk menghasilkan lulusan yang bisa mengaplikasikan pengetahuan keantropologian dalam kehidupan sosial budaya masyarakat, utamanya berita-gosip pariwisata, media dan pembangunan daerah Indonesia Timur.
Mata kuliah Antropologi Sosial Universitas Brawijaya
- Pada semester 1 terdiri dari pendidikan agama, pendidikan pancasila, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, manusia dan kebudayaan Indonesia, komputer dasar, pengirim antropologi sosial budaya, etno-arkeologi.
- Semester 2 terdiri dari menulis inovatif antropologi, antropologi ragawi, struktur dan organisasi sosial, sistem penelitian etnografi, teori antropologi klasik, bahasa dan kebudayaan, bahasa Inggris akademik 2, kewirausahaan.
- Kemudian, semester 3 berisikan teori antropologi modern, sistem observasi survei, menulis etnografi, pengirim antropologi terapan, metode ekonomi dan kebudayaan, kebudayaan dan kognisi, kajian etnografi Jawa Timur dan Madura.
- Pada semester 4 berisikan teori-teori sosial, antropologi pariwisata, antropologi media, antropologi pembangunan. Adapun mata kuliah opsi berisikan antropologi laut, antropologi visual, antropologi kesehatan, antropologi pangan dan masakan, antropologi kesenian.
- Di semester 5 berisikan antropologi ekologi, antropologi kependudukan, antropologi biososial, kajian etnografi Indonesia Timur 1, kebudayaan dan politik. Adapun mata kuliah pilihannya terdiri dari pariwisata dan warisan budaya, kajian rekreasi kontemporer, manajemen pertentangan, dinamika sosial Desa dan Kota.
- Mata kuliah wajib pada semester 6 berisikan kajian etnografi Indonesia Timur 2, pergantian sosial kebudayaan, filsafat antropologi, religi ritual & magi, antropologi aturan, pluralisme dan multikulturalisme. Adapun mata kuliah pilihannya berisikan pariwisata dan media, pembangunan dan kebijakan pariwisata, tubuh gender dan seksualitas, penduduk tradisi dan budaya spiritualitas, folklore.
- KKN, penduduk ASEAN, seminar dan penulisan ilmiah diambil di semester 7. Adapun mata kuliah peminatan berisikan pariwisata dan pergantian sosial, pariwisata dan nilai budaya, kajian budaya, gerakan sosial dan penduduk marjinal.
- Mata kuliah semester 8, adalah Skripsi. Lama tidaknya solusi skripsi tergantung pada diri kita sendiri. Kalau kita mau berjuang dengan mengalahkan segala tantangan yang ada, semua itu dapat diselesaikan secara on time jika kita telah mempersiapkannya sedini mungkin. Kaprikornus waktu semester 3 sudah prepare, mau mengambil topik skripsi tentang apa, di mana, dan bagaimana.
Jurusan lain yang berkaitan
Tentunya semua itu tidak lepas dari kita bersungguh-sungguh berdiskusi. Baik itu dengan kakak tingkat, para dosen dan mahasiswa jurusan lain yang related dengan jurusan antropologi sosial. Antara lain jurusan psikologi, sosiologi, kemakmuran masyarakat dan planologi. Jurusan tersebut juga bergerak dalam pendampingan pemberdayaan insan. Jadi sering-seringlah berdiskusi dengan sobat-sobat sosiologi, anak ilmu komunikasi atau bila tidak begitu bisa berdiskusi dengan mahasiswa antropologi budaya dari universitas lain. Perguruan tinggi di Indonesia sendiri yang mempunyai program studi ilmu antropologi murni ada di UI, UGM, UB, Universitas Hasanudin, Universitas Cendrawasih, dst. Sedangkan di Univesrsitas Negeri Semarang juga ada, namun lebih ke pendidikan antropologi, bukan antropologi murni.
Prospek kerja Jurusan Antropologi
Profil lulusan program studi antropologi, mampu menjadi peneliti muda sosial budaya, akademisi, praktisi pemberdayaan masyarakat, tour guide, jurnalis/content writer, event organizator. Kompetensi lulusan antropologi yakni mampu dan terampil dalam pengerjaan acara-program pembangunan berbasis terhadap manusia dan budaya. Mampu dan cekatan mendesain planning kajian antropologi, mengaplikasikan ata etnografi untuk mencari prioritas masalah. Kemudian mumpuni dalam pengembangan model dan advokasi kepada masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.
Pengalaman berkesan
Kesan terindah kuliah di jurusan antropologi sosial, waktu pertama masuk (mahasiswa baru) kita diajak kakak tingkat untuk mengikuti inisiasi. Acara inisiasi tersebut kita mampu bertemu dengan sobat-sobat antropologi dari universitas lain. Kita dapat belajar bagaimana menciptakan sebuah event, kita dapat mengetahui apa itu pengasingan, pra liminal, liminal dan pasca liminal. Waktu inisiasi tersebut kita jadi mengetahui jika kita mesti mencar ilmu mengikuti keadaan di manapun berada. Kita mesti siap dengan segala tantangan yang ada, baik lingkungan sosial budaya, masakan seadanya dan mengondisikan diri dengan cuacanya. Intinya jikalau di antropologi kita mesti siap terjun lapang dan mesti enjoy ngobrol dengan orang dalam kala waktu yang tidak sebentar. Harus berguru peka dengan lingkungan sekitar. Penelitian tidak sekedar mengambil data dengan wawancara, tetapi kita juga mesti terlibat aktif dalam program pendampingan pemberdayaan masyarakat terkait.
Kode Konten: X119
Sumber we.com
EmoticonEmoticon