Selasa, 30 Maret 2021

Diploma Iii Analis Kesehatan / Teknologi Laboratorium Medik

Salam semangat buat sahabat-sahabat penimba ilmu dari seantero negeri! Nama saya Wulan Aditia, seorang lulusan dari Diploma III Analis Kesehatan atau yang sekarang sudah berubah nomenklatur menjadi Teknologi Laboratorium Medik Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang telah diwisuda pada tahun 2017. Untuk lulusan program studi Diploma III Analis Kesehatan ini sendiri, saya ialah salah satu angkatan ke-6 di Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Di sini saya akan mencoba berbagi pengalaman tentang prodi saya (Diploma III Analis Kesehatan). Untuk pelengkap buat teman-sobat nih ya, Analis Kesehatan ini ada prodi Diploma III dan Diploma IV, aku akan bercerita bab saya prodi Diploma III.


Teman-sobat mungkin agak asing dengan “Analis Kesehatan”, tapi saya yakin sobat-sobat telah pernah datang ke laboratorium rumah sakit atau swasta, berjumpa dengan laboran yang melaksanakan pengambilan darah vena. Nah, laboran itu yaitu seorang Analis. Tenaga Analis ini berasal dari lulusan D III Analis Kesehatan, ya lulusan D III Analis Kesehatan yaitu salah satu tenaga kesehatan siap pakai. Berminat untuk kenalan lebih bersahabat dengan Analis Kesehatan? Jika jawabannya “Ya”, sobat-teman perlu membaca beberapa hal di bawah ini. Apa saja yang mau dijumpai ketika menjadi mahasiswa DIII Analis Kesehatan? Karena ialah salah satu rumpun ilmu medis, kita akan mencar ilmu perihal cairan tubuh insan [darah, urine, feses, sputum (dahak), bahkan liquor cerebro spinalis (cairan otak) dan lainnya] yang berhubungan dengan patologi/penyakit yang timbul pada insan. Contohnya gini, saat kita datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan tifus, maka akan diambil darahnya dan dikerjakan investigasi lebih lanjut oleh Analis. Atau ketika melaksanakan tes narkoba, kita akan menunjukkan sampel urine dan Analis akan melakukan investigasi lebih lanjut. Sama halnya dengan penyakit difteri yang dewasa ini hangat dibicarakan di seantero negeri dan tercatat sebagai Kejadian Luar Biasa saat ini, petugas Analis lah yang melaksanakan investigasi kepada sampel usap tenggorok pasien suspect difteri tersebut.


Mata kuliah yang menunjang profesi seorang Analis Kesehatan ada banyak loh, diantaranya hematologi (ilmu ihwal darah), bakteriologi (ilmu perihal kuman), kimia klinik (aneka macam investigasi klinik di bab Laboratorium Patologi Klinik), parasitologi (ilmu ihwal parasit, benalu di sini kami belajar wacana cacing atau makhluk hidup lain yang mampu menginfeksi manusia), virologi (ilmu perihal virus), sitohistoteknologi (ilmu wacana teknologi sel dan jaringan), imunoserologi (ilmu ihwal imunitas atau kekebalan tubuh insan) dan masih banyak lagi. Untuk perkuliahan, para penimba ilmu nantinya bakal banyak menghabiskan waktu mencar ilmu di laboratorium untuk praktikum alasannya memang dititikberatkan pada hal itu, dan sehabis praktikum dilakukan kita diharuskan untuk menulis laporan hasil praktikum biasanya ditulis tangan 2 hingga 3 lembar kertas double folio (itu masih kategori sedikit loh, ada juga dosen yang mewajibkan kita untuk menulis laporan lebih dari 5 lembar) dan dikumpulkan 3 hari setelahnya atau tergantung instruksi dosen yang bersangkutan, di permulaan mata kuliah akan disampaikan untuk mempersiapkan suatu buku laporan praktikum dan akan dilaksanakan kontrak awal mata kuliah.


Ada pula mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan langsung di laboratorium rumah sakit dan puskesmas. Ketika melakukan PKL inilah kami mulai melakukan adaptasi dengan lingkungam kerja dan penduduk untuk melatih kecakapan seorang Analis Kesehatan. Di lahan PKL, kami melakukan berbagai investigasi baik secara manual maupun otomatis dengan sampel cairan badan manusia, kami dibagi dalam beberapa kawasan/ruang yaitu Laboratorium Patologi Klinik, Laboratorium Patologi Anatomi dan Bank Darah. Di bab Laboratorium Klinik, kami melakukan pemeriksaan narkoba dari sampel urine, glukosa darah, kolesterol darah, dan masih banyak lagi yang mampu sahabat-teman lihat di blanko investigasi laboratorium. Di bagian Laboratorium Patologi Anatomi kita akan melihat jaringan kanker dan proses pemeriksaannya. Dan satu lagi, Bank Darah sebagai kawasan penyimpanan darah di rumah sakit, disini kami menilik golongan darah serta mencocokkan kalangan darah donor dan pasien. Perlu sobat-sahabat ketahui disini sampel yang biasanya dipakai untuk pemeriksaan tidakla dalam jumlah banyak, disesuaikan dengan alat dan jenis pemeriksaan yang diminta, sampel yang dipakai lazimnya tidak lebih dari 5 mL atau acap kali dalam satuan mikro. Selain itu, dari pihak kampus, ada mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) dimana kami jurusan-jurusan yang ada di Poltekkes Kemenkes Bengkulu melakukan pengabdian pribadi ke penduduk di daerah kami dengan menerapkan disiplin ilmu masing-masing.


Analis Kesehatan sangat berhubungan dekat dengan mikroskop alasannya sering melakukan pemeriksaan memakai mikroskop dan dikenal pula selaku vampire alasannya adalah mengambil darah manusia, disini kami mengambil darah cuma 1, 3 atau 5 cc, tidak terlalu banyak, yang nantinya dipakai sebagai sampel investigasi. Gambar di atas merupakan salah satu kecakapan umum seorang Analis. Ya! Kami menggunakan mikroskop dan gambar disampingnya ialah hasil pengamatan menggunakan mikroskop. Misalnya pada Plasmodium vivax dalam fase tropozoit, plasmodium ini berada di dalam sel darah merah (eritrosit). Nah, plasmodium ini dapat kita peroleh pada darah pasien yang menderita malaria, kalian udah tahu malaria, kan? Penyakit malaria disebabkan benalu ini (plasmodium) dengan mediator nyamuk Anopheles sp. betina. Kami mempelajari ini di mata kuliah parasitologi.


Dalam kesehariannya, khususnya pemeriksaan Kimia Klinik yang dilaksanakan di Laboratorium Patologi Klinik, terdapat alat “harian” yakni centrifuge,  tahapnya dinamakan sentrifugasi. Alat ini dipakai untuk memisahkan sampel yang mau diperiksa (pemisahan plasma darah dan serum). Bagi teman-teman yang masih ingin tau, ayo terus cari tahu lebih lanjut. Satu hal lagi, (calon) tenaga kesehatan juga harus memperhatikan diri sendiri ketika melaksanakan pemeriksaan di laboratorium dengan cara memakai alat pertolongan diri, dalam hal ini kita harus menggunakan masker, sarung tangan (handscoon), jas laboratorium dan sepatu karet yang tertutup di bagian depannya.


Untuk harapan kerja gimana? Tak usah cemas, seorang Analis masih banyak diperlukan saat ini, baik di laboratorium rumah sakit, puskesmas, klinik swasta, laboratorium kesehatan kawasan, dan lainnya. Seorang Analis di rumah sakit akan melaksanakan konfirmasi hasil investigasi sekaligus rekan kerja dokter spesialis patologi klinik (di Laboratorium Patologi Klinik) atau dokter spesialis patologi anatomi (di Laboratorium Patologi Anatomi). Semoga mampu membantu dan memperlihatkan isu gres bagi sahabat-teman penimba ilmu di seantero negeri, kritik dan rekomendasi boleh di kolom komentar, yaa, terima kasih, pejuang ilmu ^^.


 


Kode Konten : KL030



Sumber we.com


EmoticonEmoticon