Konsumen dan produsen ialah subjek terpenting didalam dunia perekonomian, hampir seluruh sektor perekonomian dipenuhi dengan konsumen maupun produsen. Kedua pihak ini melakukan akativitas inti dalam sektor perekonomian. Konsumen melakukan aktivitas konsumsi berupa membeli produk atau lainnya.
Dalam menjalankan kegiatannya, konsumen menunjukkan sebuah perilaku yang menjadi pembeda selain kegiatan yang mereka lakukan begitupun dengan produsen.
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen ialah sebuah proses yang dilakukan oleh seorang individu maupun kelompok dalam berbagai hal seperti membeli, mencari, menilai, dan menggunakan hingga membuah sebuah produk yang telah melalui proses konsumsi.
Pada dasarnya perilaku konsumen ini akan terlihat jika pada saat konsumen sebelum melakukan pembelian sampai melakukan pembelian serta setelah pembelian. Segala sesuatu kegiatan atau aktivitas yang termasuk dalam tiga fase itu disebut perilaku konsumen.
Yang dilakukan pembeli sebelum melakukan pembelian untuk mencari sebanyak-banyaknya informasi mengenai produk yang nantinya akan mereka beli, sedangkan pada fase pembelian yakni pembeli dapat melakukan transaksi dengan membeli produk yang mereka inginkan, dan untuk fase setelah pembelian aktivitas yang dilakukan oleh seorang konsumen yakni mengadakan penilaian, menggunakan produk tersebut serta membuang produk yang sudah tidak terpakai lagi.
Teori konsumen juga digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan produk-produk yang akan dipilih oleh konsumen (rumah tangga), pada tingkat pendapatan dan harga tertentu. Teori ini juga dapat digunakan untuk mendapatkan kurva permintaan.
Sejarah Disiplin Perilaku Konsumen
Dalam Ujang Suwarman (2002) dikatakan bahwa disiplin perilaku konsumen telah mengalami perjalanan yang cukup panjang sebelum ia berkembang dan menjadi sebuah disiplin yang sangat penting dan dibutuhkan. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen memiliki akar utama ilmu ekonomi. Teori perilaku konsumen merupakan salah satu landasan teori ekonomi mikro yang sangat esensial.
Teori perilaku konsumen menjelaskan seorang konsumen akan melakukan pilihan terbaik dengan cara memaksimumkan kepuasan atau utilitasnya. Dalam usahanya memaksimumkan kepuasan, konsumen menghadapi kendala pendapatan dan harga-harga barang. Sedangkan preferensi dan faktor-faktor lain yang dianggap mempengaruhi pengambilan keputusan dianggap tetap atau diabaikan, yang dikenal dengan istilah ceteris paribus.
Selanjutnya Engel, Blackwell dan Miniard (1990) mengemukakan bahwa berbagai teori perilaku konsumen yang berkembang tidak diuji secara empiris sampai pertengahan abad 20. Pengujian empiris dengan survey dan eksperimen banyak dilakukan setelah disiplin pemasaran pada program studi bisnis dan disiplin studi konsumen pada program studi ekonomi rumah tangga berkembang. Pada decade 1960 an, disiplin perilaku muncul sebagai sebuah disiplin yang berbeda. Perkembangan tidak lepas dari pengaruh yang cukup besar dan para pakar seperti, Robert Ferber, Jhon A Howard.
George Katona dikenal juga sebagai bapak ekonomi psikolog (Ujang Suwarman,2002). George Katona belajar psikologi terlebih dahulu sebelum mempelajari dan mendalami ekonomi. Dialah yang mengkritik teori ekonomi perilaku konsumen, dan kemudian mengembangkannya dan memasukan elemen-elemen psikologi dalam pengambilan keputusan konsumen.
Peran Konsumen
berperan dalam berbagai peran yaitu sebagai berikut :
- influencer
- buyer
- initiator
- payer atau user
Ruang Lingkup Perilaku Konsumen
Dalam hal berikut ini, perilaku pembeli memiliki ruang lingkup yang sangat banyak, yaitu meliputi produk apa yang mereka beli, alasan kenapa mereka membeli produk tersebut, kapan waktu yang tepat untuk membeli produk tersebut, selain itu juga tempat mana yang tepat untuk membeli produk dan berapa lama mereka membeli serta berapa lama mereka menggunakannya.
Pada dasarnya dalam mengikuti aktivitas konsusmsi mereka selalu berpacuan pada beberapa poin penting diantaranya menyesuaikan dengan kebutuhnnya serta menyesuaikan dengan dana yang mereka miliki.
Macam Teori Perilaku Konsumen
“Bagaimana seorang individu atau kelompok dengan pendapatan yang diperolehnya selama jangka waktu tertentu dan pendapatan tersebut mampu membeli berbagai jenis produk baik barang maupun jasa sehingga tercapailah sebuah kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen”
Pendekatan tingkah laku konsumen dibagi menjadi 2 pendekatan yaitu :
Pendekatan Kardinal
- Pendekatan kardinal merupakan suatu pendekatan yang berisi analisis klien dengan berdasar pada asumsi yang menyatakan bahwa, tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen bisa diukur dengan satuan tertentu, seperti jumlah dan harga.
- Artinya, tingkat kepuasan konsumen semakin membesar seiring dengan semakin besarnya jumlah barang yang dikonsumsi. Konsumen yang relasional akan lebih berusaha lagi untuk memaksimumkan kepuasannya dengan pendapatan yang lebih.
- Pendekatan kardinal sering disebut dengan daya guna marginal. Dalam pendekatan kardinal juga terdapat beberapa poin penting, antara lain :
- Satuan ukur dapat digunakan untuk mengukur kepuasan dari konsumen.
- Jumlah barang yang digunakan berbanding lurus dengan kepuasan pembeli, artinya semakin banyak jumlah barang yang dikonsumsi maka akan semakin besar pula tingkat kepuasan para konsumen tersebut.
- Dalam perilaku konsumen terjadi hukum Gossen, artinya ada sebuah kemerosotan yang terjadi pada tingkat kepuasan konsumen.
- Tingkat kepuasan sebanding lurus dengan harga suatu produk. Yang artinya ketika konsumen ingin mendapatkan tingkat kepuasan yang tinggi maka mereka harus rela mengeluarkan uang yang banyak, begitu juga sebaliknya ketika konsumen hanya ingin mengeluarkan sedikit uang maka tingkat kepuasannya pun tidak akan meningkat.
Pendekatan Ordinal
- Pendekatan ordinal merupakan sebuah pendekatan yang bertugas untuk mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal/relatif. ketika Pendekatan Ordinal, tidak perlu diukur untuk daya guna suatu barang, cukup untuk diketahui dan pembeli mampu menciptakan urutan tinggi rendahnya daya kegunaan yang didapat dari mengkonsumsi serangkaian barang.
- Tingkat kepuasan konsumen bisa dihitung dengan menggunakan kurva indeferens yang mempunyai ciri-ciri yaitu sebagai berikut :
- Mempunyai tingkat kemiringan yang negatif, artinya konsumen cenderung mengurangi konsumsinya terhadap benda satu ketika benda lainnya yang dikonsumsi jumlahnya meningkat.
- Kurva cenderung cembung ke arah titik asal, hal ini menunjukkan bahwa dalam sebuah perbedaan antara jumlah proporsi yang harus konsumen korbankan untuk mengubah kombinasi dari jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi atau bisa juga disebut marginal rate of substitution.
Pihak-Pihak Yang Berkepentingan Dalam Prilaku Konsumen
Ada dua grup besar yang tertarik pada studi/analisis perilaku konsumen:
- Grup riset dasar, terutama terdiri dari periset akademik yang tertarik
mempelajari perilaku konsumen sebagai suatu cara mengembangkan pengetahuan yang unik tentang aspek perilaku manusia.
- Grup yang berorientasi aksi, dipecah menjadi tiga:
- Organisasi pemasaran, yang mencakup bukan hanya apa yang biasanya dipikirkan sebagai organisasi bisnis, tetapi juga organisasi lain seperti rumah sakit, museum, kantor pengacara dan universitas. Dengan demikian, organisasi pemasaran memasukkan semua grup yang melakukan penawaran pada pasar dan yang ingin melakukan pertukaran dengan konsumen.
- Organisasi pemerintahan dan politik, yang termasuk di dalamnya adalah Komisi Perdagangan Negara (Federal Trade Commission) dan Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan (Food and Drug Administration). Tujuan utama dari organisasi ini adalah memantau dan mengatur pertukaran antara organisasi pemasar dan konsumen.
- Konsumen, individu konsumen dan pembeli berbentuk organisasi yang menukarkan sumber daya untuk berbagai macam barang dan jasa.
Hubungan Perilaku Konsumen Dengan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah suatu rencana yang didesain untuk memengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi. Biasanya strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan pada toko tertentu atau pembelian produk tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih. Suatu bauran pemasaran terdiri dari elemen produk, promosi, distribusi, dan harga.
Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Analisis Perilaku Konsumen
- Kelangkaan dan terbatasnya pendapatan. Adanya kelangkaan dan terbatasnya pendapatan memaksa orang menetukan pilihan agar pengeluaran senantiasa berada dianggaran yang sudah di tetapkan, meningkatkan konsumsi suatu barang atau jasa harus disertai dengan pengurangan konsumsi pada barang atau jasa yang lain.
- Konsumen mampu membandingkan biaya dengan manfaat. Jika dua barang member manfaat yang sama konsumen akan memilih yang biayanya lebih kecil. Disisilain, bila untuk memperoleh dua jenis barang dibutuhkan biaya yang sama, maka konsumen akan memilih barang yang memberi manfaat lebih besar.
- Tidak selamanya konsumen dapat memperkirakan manfaat dengan tepat. Saat membeli suatu barang bisa jadi manfaat yang di peroleh tidak sesuai dengan harga yang harus di bayarkan: segelas kopi starsbuck, miasalnya, ternyata terlalu pahit untuk harga Rp. 40.000,- percangkir. Lebih nikmat kopi tubruk di warung kopi yang Rp. 3000,- pergelasnya. Pengalaman tersebut akan menjadi informasi bagi konsumen yang akan mempengaruhi keputusan konsumsinya mengenai kopi di masa yang akan dating.
- Setiap barang dapat di distribusi dengan barang lain. Dengan demikian konsumen dapat memperoleh kepuasan dengan berbagai cara.
- Konsumen tunduk terhadap hukum berkurangnya tambahan kepuasan ( the law of diminishing marginal utility). Semakin banyak jumlah barang yang di konsumsi, semakin kecil tambahan kepuasan yang dihasilkan. Jika untuk setiap tambahan barang di perlukan sebesar harga barang tersebut (p), maka konsumen akan berhenti membeli barang tersebut manakala manfaat tambahan yang di perolehnya (MU) sama besar dengan tambahan biaya yang harus di keluarkan.
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-benar diperhitungkan. Di bawah ini akan dibahas pengaruh tiap faktor terhadap perilaku konsumen.
Faktor-faktor Kebudayaan
- Kebudayaan, merupakan faktor penentu yang paling dasar dari
keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial penting lainnya.
- Subbudaya, setiap kebudayaan terdiri dari subbudaya-subbudaya yanglebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang
lebih spesifik untuk para anggotanya. Subbudaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.
- Kelas sosial, adalah kelompok yang relatif homogen dan bertahan
lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan yang keanggotaanya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
Faktor-faktor Sosial
- Kelompok referensi, terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa diantaranya: kelompok primer, kelompok sekunder, kelompok aspirasi, dan kelompok
- Keluarga, dapat dibedakan menjadi dua keluarga dalam kehidupan pembeli yaitu: keluarga orientasi (orang tua seseorang) dan keluarga prokreasi (pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga).
- Peran dan status, seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya diantaranya keluarga, klub, dan organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.[
Faktor Pribadi
- Umur dan tahapan dalam siklus hidup
- Pekerjaan
- Keadaan ekonomi
- Gaya hidup
- Kepribadian dan konsep diri
Faktor-faktor Psikologis
- Motivasi
- Persepsi
- Proses belajar
- Kepercayaan dan sikap
Manfaat Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna. terdapat dua kelompok pemanfaat: kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang berorientasi implementasi (Peter dan Olson, 1999). Peran perilaku konsumen bagi pemasar atau produsen adalah mampu:
- Membujuk konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.
- Memahami konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berpikir, agar pemasar atau produsen mampu memasarkan produknya dengan baik.
- Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan, sehingga pemasar atau produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan baik.
demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Teori Perilaku Konsumen : Pengertian, Sejarah, Peran, Ruang Lingkup, Macam, Pihak Berkepentingan, Hubungan, Prinsip, Faktor, Manfaat, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.
Sumber jk.com
EmoticonEmoticon