Senin, 15 Juni 2020

Kedokteran Binatang Ipb University (Dwi)

Halo sobat intipers! Aku Dwi Oktavianti, kini sedang mengenyam pendidikan profesi Kedokteran Hewan IPB University. Kali ini aku ingin sharing pengalaman kuliah ku dan memperkenalkan jurusan/prodi yang aku ambil. Bagi teman-sahabat yang hendak bertanya atau diskusi, mampu komen di bawah artikel ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dulu artikel ini sebelum bertanya.


Secara lazim, jurusan Kedokteran Hewan IPB University itu seperti apa?


Saya dulu S1 di jurusan Kedokteran Hewan IPB juga tahun 2015. Kita mempelajari mata kuliah tentang hewan, dan hewannya itu secara umum. Kemudian setelah sarjana, aku melanjutkan ke program profesi kedokteran binatang. Kalau di kedokteran itu lazimdisebutnya itu koass.


Kedokteran binatang itu sebuah keilmuan untuk mempelajari perihal binatang, baik itu dari penyakit hewannya, anatomi, fisiologis dan berbagai hasil olahan dari binatang. Kan pada umumnya dari hewan juga mampu menimbulkan penyakit ke manusia, kita belajar ihwal itu. Kemudian, dipelajari Jung wacana hewan.


Bagi kalian yang ingin menerima info jurusan dan masuk perguruan tinggi tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini


Apa yang jadi alasan masuk jurusan Kedokteran Hewan IPB University?


Dulu sebenernya asa pengen jadi dokter manusia, tetapi saya lebih senang hewan jadi aku menjajal di kedokteran hewan. Ternyata hati kecil saya menuntun saya ke tempat yang hebat di sini yang membuat aku makin jatuh cinta dengan profesi ini.


Apa mata kuliah dan tugas yang khas dari Kedokteran Hewan IPB University?


Tahun pertama di IPB ada namanya acara pendidikan kompetensi umum, kita mempelajari mata kuliah seperti Sekolah Menengan Atas, ada landasan matematika, biologi, kimia, dan sebagainya. Praktikumnya juga mirip waktu pas Sekolah Menengan Atas.  Tingkat kedua kita udah masuk prodi, otomatis praktikumnya sesuai dengan mata kuliah yang diambil. Contoh, mata kuliah anatomi, kita akan belajar banyak, pertama belajar ihwal tulang dulu sebagai penyusun dari hewan. Terus juga otot-otot yang menyusun, saraf-saraf yang menyusun tulang. Nanti di mata kuliah Fisiologi, kita berguru tentang fungsinya, kira-kira mencar ilmu kenapa binatang bisa bergerak, itu fungsinya mirip apa dan bagaimana. Lalu, di bidang farmako, itu  obat-obatan. Kita belajar binatang-binatang tertentu  bisa ditreatment dengan obat mirip apa, cara kerja obat, dan masih banyak lagi.


Selain di kampus, kita juga praktik di luar kampus. Kita buat program namanya Abdi Nusantara Masyarakat. Kita turun ke lapangan, menolong program dari dinas dalam bentuk vaksinasi, pelatihan, pembelajaran ke siswa-siswa SD. Misalnya kita melaksanakan penyuluhan ke penduduk wacana rabies selaku salah satu penyakit yang menular dari hewan.


Selama kita di S1 kita mampu berguru di lapangan dengan program magang dari himpunan. Jadi biasanya himpunan itu membuka potensi temen-temen S1 untuk magang di kawasan-daerah yang sudah diputuskan. Bisa di rumah sakit hewan, balai inseminasi produksi, kebun hewan hingga peternakan juga mampu.


Di antara banyaknya mata kuliah, yang aku favoritkan itu Bedah dan Radiologi. Itu mata kuliah yang menciptakan saya excited alasannya kita mempelajari cara membantu hewan itu untuk sehat kembali dengan prosedur pembedahan. Dari permulaan kita cari hewannya, kita memeriksa hewannya, melaksanakan pembedahan hingga sembuh. Nah itu yang  membuat berkesan bagi saya. Lainnya, itu mata kuliah patologi, itu untuk pertama kali aku nekropsi, jikalau di insan itu namanya autopsi. Itu pertama kali aku nekropsi pada anjing untuk mencari kausa atau argumentasi hewan itu mampu mati.


Adakah konsentrasi atau kalangan keterampilan di jurusan ini?


Kedokteran hewan itu kita mempelajari semua binatang. Kalau peminatan itu masuk ke himpunan, jadi kita belajarnya di luar pembelajaran di kelas. Ada himpunan minat profesi ruminansia itu belajar tentang hewan ruminansia, hewan kesayangan, satwa akuatik eksotik, satwa liar dan masih banyak lagi.


Apa saja jalur masuk untuk jurusan ini?


Pas S1 dahulu aku masuk melalui SNMPTN, tapi selain SNMPTN bisa lewat jalur SBMPTN, jalur berdikari, jalur prestasi internasional, jalur beasiswa utusan tempat dan jalur ketua Osis. Setelah lulus saya eksklusif daftar untuk programa profesi. Ada patokan ijazah, tes TOEFL, tes kesehatan jasmani dan rohani dan yang lain. Nah, namun untuk sarjana kedokteran binatang itu boleh jika tidak lanjut ke profesi. Namun, nanti akan ada perbedaan, saat menjadi sarjana kedokteran hewan kau tidak boleh melaksanakan tindakan medis apapun terhadap hewan. Jadi dengan ikut profesi  ini  jadi cara untuk mampu melaksanakan tindakan medis terhadap binatang.


Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini


Ada tips buat mahasiswa gres jurusan ini?


Tipsnya adalah menikmati setiap proses yang ada, dan fakultas kedokteran binatang itu punya banyak kawasan untuk memuat minat talenta. Jadi selain kamu belajar akademik, mampu juga belajar di bidang non akademik baik di seni atau olahraga, dengan itu bisa gak bosan dan tetep semangat.


Bagaimana prospek kerja dari alumni jurusan ini?


Prospek kerjanya yang tidak ambil profesi bisa ke perusahaan atau dinas daerah tertentu. Bagi yang dokter binatang itu  kesempatannya lebih banyak, mampu kerja di dinas, pusat karantina. Pasti bisa jadi dokter binatang di klinik, di kepolisian di direktorat polisi satwa. Menjadi peneliti juga mampu. Di perusahaan produk-produk  olahan hewan dan masih banyak lagi.


Q&A



  1. Lebih susah mata kuliah FK atau FKH?


Perkara sulit atau gampang itu yaitu persepsi, bila dari saya sendiri sebab itu hal baru pasti susah. Ketika kita menikmati prosesnya dan tahu bagaimana alur belajarrnya maka hal sukar itu mampu jadi sesuatu yang gampang. Juga alasannya saya belum pernah masuk FK jadi saya gak bisa membandingkan antara FK dan FKH.


Kode konten:  C213



Sumber we.com


EmoticonEmoticon