Rabu, 21 Oktober 2020

Sastra Jepang Universitas Udayana (Gitsali)

Halo sahabat-sahabat! Nama saya Gitsali Hanum Salsabila Santosa, umumdiundang Gitsali. Saat ini saya sedang belajar di kampus tertua di Pulau Bali yakni Universitas Udayana. Saya yaitu mahasiswa jurusan Sastra Jepang angakatan 2017 dan dikala ini berada di semester 6. Kira-kira jurusan Sastra Jepang itu ngapain aja ya? Yuk simak sampai habis. Bagi sahabat-teman yang akan mengajukan pertanyaan atau diskusi, mampu komen di bawah artikel ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dahulu artikel ini sebelum bertanya. Kalian juga mampu nonton versi videonya lewat link berikut. Klik Disini


Sastra Jepang Universitas Udayana belajar apa aja?


Dari kalian pasti ada yang menerka bahwa jurusan Sastra Jepang itu menonton anime, membaca komik, ataupun hal-hal yang lain yang dilaksanakan penggemar fanatik Jepang. Namun, kenyataannya belajar Sastra Jepang itu sangat luas. Di setiap universitas di Indonesia, setiap jurusan Sastra Jepang mempunyai mata kuliah yang sedikit berbeda. Di Universitas Udayana, tidak cuma berguru bahasa Jepang dari tingkat pemula hingga ahli, tetapi juga mempelajari budaya dan Sastra Jepang seperti pop culture, penduduk , ideologi, sejarah, dan menganalisis lagu, puisi, film, teater, dan drama Jepang. Dengan belajar Sastra Jepang, kita akan mengenali bagaimana kemajuan sastra, keadaan, dan penduduk Jepang lebih mendalam.


Tantangan Belajar Sastra Jepang


Dalam belajar bahasa Jepang, ada beberapa tantangan yang tidak gampang. Bahasa Jepang memiliki 3 aksara yang digunakan untuk menulis, ialah Hiragana, Katakana, dan Kanji. Bagi orang Indonesia yang dalam kesehariannya memakai romaji, berguru bahasa Jepang pada mulanya akan sangat susah untuk belajar menulis dan membaca aksara Kanji yang jumlahnya ribuan. Namun, apabila banyak berlatih dan mengetahui bagaimana cara belajar kanji yang efektif dan efisien akan menciptakan menulis kanji menjadi hal yang menyenangkan.


Universitas Udayana yang berlokasi di Pulau Bali yang merupakan daerah wisata internasional menjadi tempat yang banyak dikunjungi maupun ditempati oleh orang asing tergolong Warga Negara Jepang. Sehingga teori yang sudah dipelajari di dingklik perkuliahan mampu dipraktekkan secara eksklusif bareng  native speaker. Selain itu, di Pulau Bali sering diadakan program pertukaran budaya Jepang dan Indonesia. Momen itulah kesempatan mahasiswa Sastra Jepang untuk berkomunikasi dengan native speaker sehingga mempunyai iktikad diri saat berbahasa Jepang. Di Pulau Bali, peluang untuk bertemu dengan native speaker sangat besar dan menimbulkan tempat yang sesuai untuk berguru bahasa asing.


Mata Kuliah dan Aktifitas Klub


Mata kuliah dasar yang disediakan di prodi Sastra Jepang Universitas Udayana ialah grammar, reading, writing, listening, speaking, Japanese Ideology, Japanese Pop Culture, sejarah Jepang, ilmu linguistik biasa dan linguistik bahasa Jepang, serta ilmu sastra dan Sastra Jepang. Meskipun mata kuliah seperti grammar, writing, dan sejarah Jepang berdasarkan saya sungguh sukar, namun ada beberapa mata kuliah yang menurut sungguh menarik. Contohnya adalah mata kuliah Japanese Ideology, mata kuliah ini mempelajari bagaimana ideologi yang dianut oleh penduduk Jepang mirip bagaimana rancangan ajal, rancangan cinta, dan keindahan berdasarkan iktikad penduduk Jepang yang berlawanan dengan penduduk Indonesia.


Untuk mengasah kesanggupan mahasiswa, Sastra Jepang Universitas Udayana juga mempunyai beberapa klub mirip klub manga, kaligrafi Jepang (shoudo), conversation (kaiwa), dan tarian Yosakoi. Dalam satu tahun sekali, Sastra Jepang Universitas Udayana mengadakan pekan raya jepang yang diselenggarakan di Pulau Bali berjulukan D’JaFU. Acara D’JaFU diselenggarakan oleh mahasiswa Sastra Jepang, aneka macam aktivitas yang menawan diselenggarakan dengan menawan beserta dekorasi yang dibuat semirip mungkin dengan negara Jepang.


Konsentrasi Keahlian Sastra Jepang Universitas Udayana


Konsentrasi keterampilan dibagi menjadi 2 bagian, ialah linguistik dan sastra. Meskipun demikian, mahasiswa Sastra Jepang wajib untuk mempelajari kedua dasar ilmu linguistik dan sastra secara biasa . Salah satu bagian konsentrasi inilah yang hendak menyebabkan arah penulisan skripsi apakah akan menulis skripsi ihwal linguistik bahasa Jepang atau Sastra Jepang. Dalam berguru bahasa Jepang, pada semester final juga akan diberi pilihan mata kuliah pilihan jenis penerjemahan yaitu penerjemahan mulut (tsuuyaku) atau penerjemahan non-lisan (honyaku). Mahasiswa akan memilih mencar ilmu lebih mendalam ihwal salah satu dari opsi tersebut.


Tips untuk Maba di Jurusan Sastra Jepang Udayana


Awal berguru bahasa dan Sastra Jepang memang ada banyak tantangan, seperti banyak mencar ilmu menulis kanji, berbicara memakai bahasa Jepang dengan intonasi yang baik dan benar, serta grammar yang bermacam-macam. Sebelum belajar bahasa Jepang, awal yang cantik ialah mengasihi bahasa Jepang itu sendiri. Agar kemampuan mencar ilmu bahasa Jepang dapat berkembangdengan signifikan, mencari mentor ataupun partner mencar ilmu yakni cara yang sempurna. Di Universitas Udayana ada banyak Warga Negara Jepang yang belajar bahasa Indonesia, carilah sahabat yang hendak diajak mencar ilmu bersama. Misalnya, saling bertukar pesan kepada Warga Negara Jepang yang sedang mencar ilmu bahasa Indonesia, ataupun cuma sekedar ngobrol di cafe secara rutin bareng  native speaker. Sehingga dengan cara ini akan saling menguntungkan, bagi pembelajar bahasa Jepang akan meningkat kesanggupan berbahasa Jepang, begitupun sebaliknya.


Ikuti potensi kontes berbahasa Jepang!


Ada aneka macam kontes bahasa Jepang yang mampu diikuti oleh mahasiswa Sastra Jepang. Bebeberapa cabang lombanya yakni pidato bahasa Jepang, Kanji Cup, kontes menyanyi lagu Jepang, dll. Biasanya mahasiswa merasa minder ketika diberi potensi untuk mengikuti lomba. Namun, justru dengan mengikuti lomba bahasa Jepang dari kesanggupan bahasa Jepang yang mungkin masih belum masuk ke level andal proses dalam berlatih akan menjadi motivasi semoga pada potensi yang lain belajar dan berlatih lebih ulet lagi. Mengikuti lomba bahasa Jepang ialah cara yang efektif untuk mengukur sejauh mana kesanggupan bahasa Jepang kalian.


Sastra Jepang bisa kerja apa?


Hal ini yakni pertanyaan yang paling banyak saya terima dari orang-orang di sekeliling . “Ngapain masuk Sastra Jepang? Mau jadi guru?” atau pertanyaan gila lainnya seperti “Mau jadi hokage ya? Atau semoga mampu nonton anime tanpa subtitle?”. Jujur aku tidak begitu mengagumi dunia anime, tetapi jika anime yang bekerjasama dengan mata kuliah ataupun anime yang pernah menjadi objek kajian aku masih mampu mengerti. Sebenarnya, harapan kerja lulusan Sastra Jepang tidak hanya terbatas pada bidang pendidikan saja mirip apa yang orang-orang fikirkan. Namun, bisa merambah dunia bisnis dan jasa lainnya. Misalnya menjadi Translator, Interpreter, Guide, Staff Hotel, Karywan, Peneliti, dan bahkan bisa menjadi Entrepreneur!


Saya setelah memakai toga?


Saat ini saya masih merintis dan mencari bekal semoga saat lulus nantinya saya tidak menjadi beban negara. Saat ini aku bekerja selaku Freelance Translator selaku pengalaman dan sistem saya dalam belajar bahasa Jepang lebih dalam. Apabila sesuai rencana, pada bulan September 2020 aku akan mulai studi di Jepang dengan beasiswa Monbukagakusho U to U program Japanese Studies yang sudah aku raih. Meskipun dengan adanya pandemi virus korona, saya berharap acara beasiswa ini mampu dijalankan. Rencana kedepannya saya ingin meneruskan studi di jenjang S2 di Jepang dengan beasiswa. Memang tidak mudah, namun saya yakin pasti aku bisa bila ingin berupaya. Untuk menggapai keinginan sebagai Translator, aku akan lebih semangat dan konsentrasi menuju kedepan. Bagi kalian yang membaca artikel ini, supaya dapat memperoleh apa yang ingin kalian lakukan dan tetap semangat!


Kode Konten: X249



Sumber we.com


EmoticonEmoticon