Halo Intipers. Perkenalkan namaku Dika Dwi Pangesti. Aku kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Telkom Purwokerto, angkatan 2018. Di sini saya akan menceritakan pengalaman kuliahku selama 4 semester. Happy reading 🙂
Bagi sahabat-sahabat yang hendak mengajukan pertanyaan atau diskusi, bisa komen di bawah postingan ini. Kalau sempat saya balas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dahulu artikel ini sebelum mengajukan pertanyaan.
Apa itu Desain Komunikasi Visual?
Desain Komunikasi Visual atau DKV adalah jurusan yang mempelajari cara mengomunikasikan informasi dengan bahasa visual dan bersahabat hubungannya dengan industri kreatif.
“DKV tuh hanya membuatgambar-gambar aja ya?” Ya! Salah! DKV mempelajari hal lain mirip fotografi, videografi, ilmu komunikasi, copywriting, entrepreneurship, dan lain-lain.
“Masuk DKV harus mampu gambar ya?” Engga mesti, namun kalo mampu itu bakal menolong banget dalam perkuliahan. Ada beberapa Dosen yang mengaku waktu kuliah gambarnya gak sebagus temen lainnya, namun mereka mampu hingga S2. Ya, walaupun nggak mampu dipungkiri, skill gambar memang diharapkan di jurusan ini.
Apa saja mata kuliah yang dipelajari?
Ada mata kuliah teori dan ada praktek. Semester permulaan hampir semua peran dilaksanakan secara manual. Semester selanjutnya baru pakai digital. Kita engga terlepas dari gambar manual dahulu yakni bikin skema.
Teori yang diajarkan di semester 1 hingga 4 di antaranya Pengantar Seni Rupa dan Desain, Pengantar Ilmu Komunikasi, Estetika, Teori Periklanan, dan lain-lain. Mata kuliah praktik di antaranya ada Nirmana 2 dimensi, Nirmana 3 dimensi, Fotografi Dasar, Fotografi Desain, Gambar Bentuk, Ilustrasi, Tipografi Dasar, Tipografi Desain, Studio DKV 1, Studio DKV 2, Audio Visual 1, Audio Visual 2, dan lainnya.
Mata kuliah dan Dosen favorit?
Dalam 4 semester, mata kuliah favoritku yakni Fotografi Dasar dan Estetika. Kuliah Fotografi Dasar kita diajarkan untuk PDKT sama kamera, bagian-bagian kamera, cara penggunaannya, pengaturannya. Kemudian. kita diberi tugas keluar kampus memotret sesuai perintah. Biasanya kita memotret foto tentang kebudayaan, Human Interest, Street Photography. Di mata kuliah Fotografi Dasar diajarkan saat mengambil suatu foto. Aku mampu pelajaran baru dari Pak Aji salah satu Dosen favoritku di kampus. Tapi sayang, kini beliau sudah pindah.
Aku suka mata kuliah Estetika sebab mata kuliah ini berhubungan dengan filsafat. Selain itu, pengetahuanku tentang sejarah seni bertambah seperti masa dari zaman Plato hingga zaman modern. Mata kuliah ini juga diampu oleh Pak Aji.
Dosen favoritku selain Pak Aji ialah Pak Pungky, yang sayangnya Pak Pungky juga udah pindah. Pak Pungky kalo ngajar itu santai, tetapi taat banget sama peraturan. Kalo ada yang salah ya bakalan dapet sanksi sesuai peraturan. Beliau Dosen yang sering membuka sesi kritik dan nasehat yang lebih ke arah curhat di tengah dan tamat semester tentang bagaimana mahasiswa menjalani mata kuliah yang diampunya. Beliau ialah salah satu Dosen yang menyadarkan saya untuk terus berproses dan semangat untuk kuliah di jurusan ini.
Hampir semua Dosen DKV yang ada di kampus ITTP itu favorit, alasannya adalah cara mengajar yang asyik, serius tetapi santai, mampu melucu. Kalau ngeliat mereka ngajar itu kayak saya ngeliat diriku di versi yang lebih akil balig cukup akal. Hampir semua Dosen DKV ITTP hafal sama mahasiswanya, kalo lagi kuliah berasa lagi ngobrol sama temen tetapi masih tetep dengan batas-batas Dosen dan Mahasiswa.

Kegiatan perkuliahan
Apa saja tips untuk Mahasiswa gres yang kuliah di jurusan DKV?
Impian semua anak DKV itu dapet acc dari Dosen kalo lagi konsultasi tugas. Sayangnya engga semua cita-cita itu jadi kenyataan. Kadang, alih-alih dapet acc kita dapetnya revisi. Kaprikornus, tipsnya yakni mesti menjajal dekat dengan yang namanya revisi. Aku bergotong-royong takut sama yang namanya revisi. Tetapi kalo dipikir lagi, ternyata revisi nggak semenakutkan itu. Dapet revisi bukan berarti karyamu buruk, tetapi belum cantik aja makanya ada revisi yang bakalan membuatkaryamu jadi lebih baik. Revisi itu keliatannya aja jahat padahal tujuannya baik. Jadi coba mencar ilmu erat ya. Selamat berproses jadi lebih baik!
Jangan pernah takut untuk dapetin pengetahuan baru. Bersabar juga dengan proses dari nggak mampu dan nggak tahu apa-apa jadi bisa dan tahu banyak hal gres. Rasa bosen dan cape niscaya bakalan ada dan bakalan dateng, jadi tipsnya ialah nikmati aja prosesnya. Boleh bosen, boleh cape, boleh ngeluh, boleh nggak semangat, pokoknya take your time aja deh, tapi tetep ingat kewajiban kita buat jalan terus hingga akhir. Kita udah gede, kalo udah milih kuliah di jurusan DKV, pahit manisnya harus dinikmatin. Gak usah terlalu khawatir, kita bakalan hingga suatu dikala nanti dan ngerasa besar hati mampu ngelewatin itu semua. Semangat buat seluruhnya!
Tantangan kuliah di jurusan DKV?
Beberapa mata kuliah yang udah saya sebutin di atas kebanyakan ialah mata kuliah berjenjang. Kaprikornus kalo mata kuliah berjenjang salah satunya ada yang nggak lulus, jadinya adalah nggak mampu ngambil mata kuliah berjenjang selanjutnya. Misalnya kalo enggak lulus di Nirmana 2D otomatis nggak bisa ngambil mata kuliah Nirmana 3D, itu berlaku juga untuk mata kuliah berjenjang yang lain. Selain itu, ada beberapa mata kuliah praktek 4 SKS jadi tugasnya bisa dibilang berat dan bakalan ngaruh banget di IPK.
Prospek kerja jurusan DKV?
Prospek kerja jurusan DKV di antaranya ada Web Desainer, Ilustrator, Editor Video, Agensi Periklanan, Animator, Konsultan Branding, Desainer Produk, dan masih banyak yang yang lain.
Aku pernah nanya sama salah satu Dosenku namanya Mas Elfa “Mas, apa semua anak DKV harus jadi Desainer?” dan jawabannya yakni “Nggak mesti. Kamu boleh jadi apa aja sehabis lulus nanti, tetapi karena kamu udah milih kuliah di jurusan DKV ya mau nggak mau kamu mesti selesain itu. Baru setelah itu, kau mau jadi apa aja terserah kau. Banyak sahabat aku yang kuliah jurusan DKV tapi kerjaannya nggak berafiliasi sama DKV, ya gak apa apa. Cuma kalo kamu kuliah jurusan DKV terus sesudah lulus pengin jadi Dokter itu beda lagi, itu harus kuliah lagi.” Aku manggut-manggut senyum denger balasan Mas Elfa. Terus ditanya “Gimana? Merasa terjebak?” Aku jawab “Dikit Mas.”
Kaprikornus apapun kita nantinya kalo kita udah berupaya dan yang terpenting adalah kita senang, kenapa nggak? Hidup ini cuma diarahkan untuk ke mana bukan didikte untuk jadi apa, dan tetap tujuan tamat dari seluruhnya itu ialah untuk bahagia. Makara, jalani sebaik mungkin.
Rencana dan harapan setelah lulus dari Desain Komunikasi Visual?
Kalau dikasih potensi aku pengin banget dapet beasiswa terus lanjut kuliah S2 dan jadi Dosen. Tapi keinginan itu gak mutlak. Kadang pengin juga jadi Fotografer atau nggak Copywriter. Itu yang masih bekerjasama sama DKV. Keinganan dan cita-cita itu seringkali berganti. Sekadar berita aja kalo jadi Desainer itu adalah cita-citaku waktu SMP, dan ketika aku ada di jalan buat jadi Desainer, aku malah ingin jadi yang lain. Lucu ya. Aku ngerasa sedikit terjebak di DKV dan aku belum ada harapan buat jadi Desainer alasannya aku belum ngerasa itu tempatku. Engga tahu juga sih nantinya, soalnya saya juga baru semester 4, siapa tau semester berikutnya aku berubah pikiran. Sebenernya aku ingin banget jadi Penulis, mungkin sedikit jauh dari DKV, namun mampu saja aku deketin, saya ingin jadi Penulis yang bercerita wacana dunia DKV yang udah pernah saya jalanin. Kayaknya seru deh.
Kode konten: X237
Sumber we.com
EmoticonEmoticon