Selasa, 16 Februari 2021

Kedokteran Hewan Unair / Universitas Airlangga (Rikho)

Hai sobat Intipers. Perkenalkan aku Rikho Dwi Nindiarto, umumdiundang Rikho. Saya mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Airlangga atau Kedokteran Hewan Unair angkatan 2016. Kesempatan kali ini saya ingin membagikan pengalaman kuliah saya sehabis tujuh semester di jurusan Kedokteran Hewan. Jadi, mari kita kupas satu persatu ya sobat. Bagi sahabat-teman yang hendak mengajukan pertanyaan atau diskusi bisa komen di bawah artikel ini. Kalau sempat aku balas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok,pastiin kalian baca sampe beres dahulu postingan ini.


Apa yang dipelajari di Kedokteran Hewan Unair / Kedokteran Hewan Universitas Airlangga ?


Layaknya dokter pada manusia meski beda pasien yang dikerjakan, dokter hewan juga diajarkan tentang bagaimana mekanisme pemeriksaan fisik atau kesehatan pasien secara benar dan sesuai persyaratan operasional guna mengetahui keadaan pasien. Tantangan bagi seorang dokter binatang yaitu si pasien tidak dapat berbicara, sehingga susah untuk kita selaku dokter binatang mengenali secara langsung dan terperinci penyakit apa yang sedang diderita si pasien. Oleh kerena itu, kita menggali lebih dalam perihal keadaan pasien dari pemilik pasien. Pasien juga bermacam-macam, ada pasien ternak besar mirip sapi, kerbau, kambing, ternak unggas mirip ayam pedaging, ayam petelur, binatang kesayangan seperti anjing dan kucing, satwa liar, dan binatang-binatang eksotis seperti iguana.


Selain prosedur pemeriksaan hewan, kita juga diajarkan wacana penyakit-penyakit hewan baik yang menular dan tidak menular. Penyakit dalam juga diajarkan sehingga kita mampu bekal ilmu terkait penyakit dalam yang nantinya bakal dijumpai saat kita menjadi dokter binatang praktisi dan mendapati pasien dengan unek-unek tersebut. Terapi dan pengobatan tidak ketinggalan diajarkan untuk mahasiswa kedokteran binatang Universitas Airlangga. Ya, sudah jadi peran seorang dokter hewan yang mampu mendiagnosa penyakit serta melaksanakan tindakan terapi. Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya, baik dokter dan dokter hewan sama-sama memiliki peran untuk mengendalikan penyebaran penyakit.


Berbagai asumsi salah yang masih saya temui di masyarakat mengenai kedokteran hewan yakni jika dokter binatang itu tugasnya cuma nyuntik-nyuntik hewan saja, lapangan pekerjaan dokter binatang tidak banyak mirip pekerjaan lainnya. Dokter binatang juga sering dibilang sebagai mantri binatang. Dokter hewan  secara hukum memiliki wewenang untuk mendiagnosa penyakit serta melaksanakan langkah-langkah terapi. Sedangkan untuk mantri hewan atau Paramedik Veteriner itu asisten dokter hewan yang menolong dokter binatang saat penanganan perkara tertentu, dan tidak mempunyai kewenangan untuk mendiagnosa penyakit.


Bagaimana dengan mata kuliah dan tugas serta dosen favorit?


Mata kuliah kedokteran binatang Universitas Airlangga untuk strata 1 (S1) terbilang banyak, total ada 148 SKS. Mata kuliah yang diajarkan diantaranya Ilmu Bedah Veteriner yang membicarakan perihal langkah-langkah bedah untuk perkara-masalah binatang yang mengalami patah tulang, kastrasi hewan kesayangan seperti kucing dan anjing baik jantan atau betina, serta kasus yang lain. Praktikum mata kuliah tersebut mewajibkan menenteng pasien untuk dipraktikan bagaimana mekanisme bedah sesuai kriteria operasional. Selain itu ada mata kuliah Ilmu Penyakit Infeksius dan Parasitik. Betapa banyaknya penyakit-penyakit yang mampu menyerang hewan. Melalui mata kuliah ini, aku menjadi tahu bahwa ternyata ada penyakit yang mampu ditularkan dari insan ke binatang atau bahkan sebaliknya.


Kedokteran Hewan Unair

acara kuliah lapangan bareng asisten dosen


Seluruh dosen-dosen di kedokteran hewan Universitas Airlangga banyak memberi inspirasi dan memotivasi saya selama menempuh pendidikan di kedokteran hewan Universitas Airlangga. Dosen favorit saya ialah Prof. Pudji Srianto, drh., M.Kes. dan Dr. Epy Muhammad Luqman, drh., M.Si., alasannya ia-dia inilah yang memotivasi saya untuk terus semangat menjalani perkuliahan di kedokteran binatang Universitas Airlangga.


Apa saja tips-kiat untuk mahasiswa gres jurusan Kedokteran Hewan Universitas Airlangga ?


Pertama, usahakan mencatat materi apa yang disampaikan oleh dosen serta melakukan review bahan yang sudah disampaikan. Ini sungguh membantu kalian dalam mencar ilmu karena kita tahu materinya sungguh banyak. Kedua, membuat agenda mencar ilmu berdikari, manfaatkan momen bimbingan bersama ajudan dosen atau berguru kelompok ketika ada potensi . Ketiga, aktif berdiskusi sesaat sesudah perkuliahan atau dikala sesi tanya jawab penyajian. Keempat, usahakan mencicil tugas yang diberikan dosen, alasannya adalah acara hari berikutnya umumnya padat oleh praktikum dan bimbingan dengan tangan kanan dosen. Kelima, sempatkan di waktu senggangmu untuk berkunjung ke perpustakaan. Disitu kalian bisa baca-baca jurnal, buku materi, dan bahkan skripsi abang tingkat yang bisa dijadikan rujukan untuk penelitian skripsimu mendatang.


Aktif di acara mahasiswa yang disenangi


Beragam kegiatan mahasiswa baik di lingkup universitas dan fakultas tersedia untuk kita. Ikuti acara tersebut sesuai apa yang menjadi minatmu. Untuk di lingkup universitas kalian bisa mengikuti kegiatan kerohanian, bela diri, kesenian seperti karawitan, paduan bunyi, orkestra, ada juga pecinta alam, pikiran sehat, bidang olahraga dan lain sebagainya. Bisa juga aktif mengikuti organisasi mirip tubuh administrator mahasiswa, dewan legislatif mahasiswa, dan lain-lain yang mampu melatih jiwa kepemimpinanmu.


Terdapat unit-unit aktivitas mirip bulutangkis, voli, paduan suara fakultas, seni tari, dan sebagainya. Terdapat organisasi minat profesi mirip kelompok minat profesi veteriner ternak besar, pet and wild, unggas dan burung serta kalangan studi tentang kuda. Ada juga Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan atau yang disebut IMAKAHI selaku wadah untuk mahasiswa mengedukasi mahasiswa berkegiatan tentang informasi-berita kedokteran binatang. Kegiatan kerohanian pun tersedia juga untuk fasilitas memperbesar iman dan siraman rohani mahasiswa. Kegaiatan mirip jurnalis juga ada, kelompok jurnalis aktif untuk meliput serta menolong mengedukasi mahasiswa tentang ranah kedokteran hewan.


Prospek kerja dan Alumni biasanya dimana Kedokteran Hewan Unair?


Prospek kerja lulusan dokter binatang bahwasanya sungguh luas. Di antaranya yang niscaya mampu menjadi dokter hewan praktisi di klinik ataupun rumah sakit binatang. Lulusan dokter hewan juga bisa bekerja sebagai dosen pengajar, peneliti, menjadi tenaga medis veteriner di kebun binatang, menjadi petugas di bab karantina. Dokter binatang serta dokter lainnya pun mampu bertugas selaku pengendali penyakit apalagi penyakit zoonosis. Alumni sepengetahuan saya ada yang menjadi dosen pengajar, ada yang bekerja di dinas pertanian dan peternakan, menjadi peneliti, pengawas pakan dan obat binatang, serta melakukan pekerjaan di klinik atau rumah sakit hewan.


Apa impian dan rencana sesudah lulus?


Harapan dan planning sesudah lulus aku ingin melakukan pekerjaan di salah satu klinik atau rumah sakit hewan selaku dokter hewan praktisi. Menjadi dokter binatang praktisi berdasarkan aku ialah pekerjaan yang mulia, bila pasien dapat sembuh merupakan kebahagiaan bagi kita sebagai dokter binatang karena bekal ilmu yang diperoleh bisa bermanfaat bagi si pasien dan pemilik pasien. Hal ini sesuai dengan motto dokter hewan ialah “Manusya Mriga Satwa Sewaka” yang artinya Menyejahterakan Manusia Melalui Kesehatan Hewan”. Ini juga salah satu bakti pada profesi sebagai dokter hewan yang bisa saya rasakan.


Kode Konten: X140



Sumber we.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)