Kamis, 29 Juli 2021

Bisakah Ketidakstabilan Emosional Menjadikan Penyakit Mental?

Gambar oleh Pixabay Bisakah Ketidakstabilan Emosional Menyebabkan Penyakit Mental? - Tidak ada satu pun penyebab penyakit mental. Beberapa tampaknya mempunyai bagian genetik yang kuat, mirip skizofrenia, dan lainnya tampaknya ialah hasil aktual dari paparan stress berat lingkungan, seperti PTSD seorang tentara, dengan segala sesuatu di antara kedua ekstrem ini. Berikut ialah beberapa variabel utama yang bergabung untuk memilih kemungkinan seseorang akan berbagi gangguan mental yang mampu didiagnosis: Genetika Genetika diketahui memainkan tugas yang besar lengan berkuasa dalam banyak gangguan psikotik seperti skizofrenia. Misalnya, kalau Anda sepasang monozigot (disebut “kembar identik,” dan salah satu dari Anda menderita skizofrenia, kembar lainnya memiliki kesempatan 48% untuk mengembangkannya juga (bila Anda rata-rata mengeluarkan hasil kembar ganda) studi berdasarkan Gottesman, 1991). Jika Anda kembar fraternal (non-monozigotik), risiko Anda turun menjadi 17%. Sedangkan, jikalau Anda tidak bekerjasama dengan seseorang dengan skizofrenia, risiko rata-rata Anda turun menjadi sekitar 1%. Tetapi genetika bukan satu-satunya aspek yang berperan dalam skizofrenia. Jika ya, si kembar monozigot yang mempunyai gen identik 100%, namun hanya konkordan kurang dari 50%, akan 100% sesuai dengan skizofrenia — kedua si kembar akan membuatkan skizofrenia. Jadi bagaimana kita menerangkan kembar identik secara genetis yang tidak menderita skizofrenia? Para peneliti sudah menyaksikan aspek epigenetik (hal-hal yang menghidupkan dan mematikan gen), aspek intrauterin, faktor lingkungan (racun), gaya pengasuhan, dan aneka macam variasi aspek. Tak satu pun dari ini yang sepenuhnya menjelaskan perbedaan 50% ini. Jelas, mempunyai kecenderungan genetik kepada skizofrenia tidak senantiasa menciptakan orang yang mengembangkannya — dan kita masih tidak yakin apa yang memicu seseorang untuk mengembangkannya dan apa yang melindungi kembar identik yang tidak mengembangkannya. Gaya Parenting Psikosis Kronis: Tidak mirip apa yang dahulu diandalkan, gaya pengasuhan anak tidak berperan dalam perkembangan psikosis kronis. Beberapa gaya pengasuhan mungkin sangat sulit bagi bawah umur dan remaja yang sakit mental untuk menangani dan sudah terbukti mempengaruhi lamanya waktu antara episode psikotik, tetapi mereka tidak menimbulkan psikosis ini. Gangguan Kepribadian: Sebagian besar ahli teori gangguan kepribadian percaya bahwa jenis pengasuhan dan tingkat adaptasi yang tepat untuk anak kecil di banyak sekali abad perkembangan utama adalah penyebab utama gangguan kepribadian borderline, narsis, dan skizoid. Banyak ahli teori juga percaya bahwa beberapa anak mungkin menyebarkan gangguan kepribadian lebih gampang dibandingkan dengan anak yang berbeda. Temperamen dan tingkat ketahanan anak-anak memiliki unsur bawaan yang mampu membuat mereka lebih rentan atau kurang rentan terhadap pengembangan gangguan kepribadian. James F. Masterson (1926-2010), jago teori Object Relations, mengaitkan gangguan kepribadian dengan variasi tiga faktor: alam, kenakalan, dan nasib. Maksudnya adalah bahwa seorang anak dapat memiliki orang tua yang baik, tetapi masih berada dalam suasana yang buruk yang berpengaruh negatif kepada kemajuan psikologis dan emosionalnya, atau memiliki warisan genetik yang membuat anak lebih rentan kepada stres dan gangguan mental. Misalnya, ibu mungkin sakit dan perlu dirawat di rumah sakit selama tahun-tahun penting balita. Atau, mungkin ada perang di mana ayah dirancang dan ibu harus pergi bekerja dan juga merawat bayi gres. Sang ibu tidak akan mempunyai jumlah waktu dan energi yang serupa untuk dicurahkan terhadap seorang balita dalam situasi seperti itu. Stella Chess dan Alexander Thomas (penulis buku Temperament in Clinical Practice) berteori bahwa beberapa kesusahan psikologis disebabkan oleh ketidakcocokan antara harapan orangtua dan temperamen anak-anak mereka. Mereka menyeleksi bawah umur kecil menjadi tiga golongan dasar sehubungan dengan betapa mudahnya mereka untuk menjadi orang renta yang berhasil menurut keperluan mereka — Praktis, Sulit, dan Lambat untuk Pemanasan. Intinya yakni bahwa beberapa anak mungkin lebih mudah atau lebih sukar bagi pengasuh tertentu untuk menjadi orang tua yang sukses. Kebanyakan orang tua dapat sukses membesarkan "anak yang gampang" dan kebanyakan akan merasa sukar untuk membesarkan "anak yang merepotkan." Neurosis: Istilah neurosis telah digunakan di kurun lalu menggambarkan semua gangguan mental yang kurang parah yang tidak cocok dalam klasifikasi psikosis atau gangguan kepribadian. Sigmund Freud dan pengikutnya menghubungkan apa yang disebutnya gangguan neurotik pada periode pasca-Oedipal (Lebih dari 4+ tahun). Karena gangguan kepribadian diperkirakan dimulai selama masa pra-Oedipal sementara kepribadian sedang dibuat (bayi sampai sekitar usia 4), sebagian besar gangguan mental gangguan non-psikotik dan non-kepribadian — fobia, OCD, serangan panik, stress reaktif, PTSD , dll. dianggap sebagai bagian dari grup ini. Praktik Budaya Beberapa praktik budaya mendorong kemajuan gangguan kepribadian atau kecemasan atau frustasi. Misalnya, kalau penghinaan publik ialah bab utama dari cara kelompok budaya untuk mendisiplinkan dan mengajar anak-anak, ini dapat mendorong pembiasaan narsis di mana harga diri yang tidak stabil, tertekan berbasis rasa aib, dan pertahanan narsis kepada perasaan malu perihal diri ialah yang utama. gejala. Kebiasaan beberapa orang renta yang mengutamakan pasangan dan anak-anak mereka yang tinggal di rumah mereka sendiri, tidak dikelilingi oleh keluarga besar, membatasi anak-anak dari peluangsaudara lain untuk menolong orang renta dalam memenuhi keperluan belum dewasa. Mutilasi genital ritual anak perempuan di beberapa budaya meningkatkan kemungkinan bahwa belum dewasa ini akan mempunyai masalah psikologis yang berkaitan dengan insiden itu sendiri, dengan masalah seksual perhiasan di kemudian hari terkait dengan menjadi orang akil balig cukup akal yang menjadi target praktik ini. Punchline: Ada beberapa penyebab berbeda untuk aneka macam jenis gangguan mental. Banyak yang sepertinya ialah hasil interaksi kompleks antara genetika, gaya pengasuhan, faktor budaya, dan kejadian yang tidak dijadwalkan. Sayangnya, masih ada banyak hal yang belum kita pahami perihal etiologi dan pencegahan banyak sekali bentuk tekanan psikologis.
Sumber http://barokongnetwork.blogspot.com


EmoticonEmoticon