Halo teman intipers! Aku Azzahra Ramadhanti dari jurusan Rekayasa Kehutanan ITB angkatan 2017. Kali ini aku ingin sharing pengalaman kuliah ku dan memperkenalkan jurusan/prodi yang saya ambil. Lanjut bacanya ya intipers.
Secara lazim, jurusan Rekayasa Kehutanan ITB itu seperti apa?
Rekayasa kehutanan itu prodi yang menggabungkan dua ilmu, ilmu teknik dan ilmu kehutanan. Nah, terus yang membedakan kehutanan sama rekayasa kehutanan itu bila rekayasa kehutanan belajarnya lebih luas dari pada kehutanan, misalnya ada silvikultur yang kalau di universitas lain dijadikan jurusan sedangkan jika di kita, silvikultur itu menjadi mata kuliah. Tujuan akhir dari rekayasa kehutanan itu membuat suatu rancangan, memanipulasi, mempergunakan dan pengelolaan hutan secara keberlanjutan. Jadi pas tugas simpulan nanti, kita itu dituntut gak cuma melakukan penelitian aja tetapi juga melakukan perancangan hutan dan yang jadi pembeda juga, sesudah lulus nanti gelarnya Sarjana Teknik, bukan Sarjana Kehutanan.
Apa yang jadi alasan masuk jurusan Rekayasa Kehutanan ITB?
Awalnya itu cari-cari isu wacana jurusan di ITB dan yang saya kepincut itu Rekayasa Kehutanan, alasannya adalah yang aku tau itu biasanya Kehutanan aja, ingin tau apa yang membuatbeda. Kaprikornus saya searching, baca-baca yang ternyata jurusan ini menarik banget sebab berguru semua mulai dari lingkungan sampai ke pengelolaan satwa dan mampu menunjang perhutanan di Indonesia.
Apa mata kuliah dan tugas yang khas dari jurusan ini?
Seperti yang telah aku singgung sebelumnya, kita berguru keteknikan dan kehutanan. Kalau dari ilmu tekniknya itu kita belajar mekanika fluida, matematika rekayasa, neraca massa dan energi, dan masih banyak lagi. Kalau dai ilmu kehutanan itu misalnya ada silvikultur, penyusunan rencana hutan, taksonomi hewan, taksonomi tumbuhan, dan masih banyak lagi mata kuliah yang mempesona.
Adakah konsentrasi atau kalangan keahlian di jurusan ini?
Rekayasa Kehutanan ini masuk ke Fakultas Sekolah Ilmu Teknologi Hayati program Rekayasa, nah kalangan kehakiman ini ada untuk dosennya aja, untuj mahasiswa ga ada. Nanti pas mau buat tugas simpulan mahasiswa akan diminta menentukan kalangan keahlian untuk mempermudah observasi semoga lebih terfokuskan dan untuk memilih dosen pembimbing.
Ada 3 kelompok keterampilan, administrasi sumber daya hayati, teknologi kehutanan dan ekologi. Manajemen sumber daya itu fokusnya ke manajemen atau pengelolaan dan penggalian kesempatanyang dimiliki hutan dan manusianya juga. Teknologi kehutanan itu inovasi-inovasi yang bisa dikembangkan dalam pengelolaan hutan. Ekologi itu cara konvensional yang bisa dikerjakan untuk membangun hutan, jadi lebih ke lingkungannya.
Apa saja jalur masuk untuk jurusan ini?
Ada 3 jalur, SNMPTN, SBMPTN/UTBK sama ujian berdikari. Dari ketiga jalur itu kita gak bisa pribadi masuk ke Rekayasa Kehutanan, tetapi pilih fakultas atau sekolah yang ada dulu. Rekayasa Kehutanan itu ada di SITHR, setelah dipastikan lolos, temen-temen bakal melaksanakan tahap persiapan bersama selama setahun, berguru basic nya gitu. Di semester 2, gres akan ada penjurusan untuk menentukan jurusan Rekayasa Kehutanan. Untuk info lebih lanjut silakan klik usm.itb.ac.id
Ada tips buat mahasiswa gres jurusan ini?
Jadi bergotong-royong baik itu Rekayasa Kehutanan maupun jurusan lain sama aja belajarnya, ada tatap wajah pribadi dengan dosen, praktikum, ada output berbentukobservasi atau laporan. Selama ini yang aku rasain di Rekayasa Kehutanan ini kita bakal ngerasa lebih sibuk di tamat semester alasannya tiba-datang tenggat waktu datang, kaya laporan. presentasi, dan harus ngumpulin ini itu.Kenapa di simpulan semester? alasannya adalah di tengah-tengah semester kita banyak melakukan kuliah lapangan, pengambilan data, dsb.
Jadi buat temen-temen yang dua masuk Rekayasa Kehutanan, tetep semangat, jalani dengan tulus, bila udah lapang dada segala sesuatunya niscaya dipermudah dan damai aja alasannya kita gak ngerjain sendiri, ada temen-temen seangkatan dan abang tingkat yang bisa dijadikan mentor.
Bagaimana kesempatan kerja dari alumni jurusan ini?
Prospek kerjanya luas banget, gak selalu perihal hutan, hutan dan hutan. Kalau di pemerintahan bisa di Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perhutani. Selain itu bisa kerja di pertambangan, jadi konsultan atau peneliti, bisa kerja di NGO atau LSM. Jadi pebisnis juga mampu, umumnya di bidang spasial.
Q&A
- Bedanya sama Konservasi Sumberdaya Hutan itu apa? Prospek kerjanya dimana dan bidang yang mesti dikuasai itu apa?
Pertanyaan pertama, di universitas lain Konservasi Sumberdaya Hutan itu menjadi prodi, nah sedangkan di ITB itu disisipkan menjadi beberapa matkul mirip Biokonservasi, Pengelolaan Satwa Liar, dan sebagainya yang jadi basic dari Konservasi Sumberdaya Hutan.
Untuk prospek kerjanya tenang aja ya temen-temen alasannya mirip yang udah aku jelaskan itu memang luas banget.
Kalau bidang yang harus dikuasai itu lebih penting ke basic nya dahulu seperti Matematika, Fisika dan Biologi karena akan kepake.
- Jurusannya nyaris sama gak dengan jurusan Silvikultur? Saat kuliah sering studi ke hutan gak dan apa yang dipelajari di sana?
Seperti yang sudah dijelaskan ya perihal perbedaan dengan silvikultur, jika di universitas lain itu mungkin dipelajari selama 4 tahun ya sebab memang dijadikan prodi, sedangkan di ITB kita mencar ilmu silvikultur itu selama 1 – 2 semester.
Oh ya, selain kuliah di kelas kita juga banyak melaksanakan kuliah lapangan, jadi gak hanya belajar teori tetapi juga eksklusif liat masalah ke lapangan. Ada matkul Taksonomi Hewan yang mempelajari fisiologi hewan mulai dari darat hingga laut. Selain praktikum ada kuliah lapangan, waktu itu kita ke Gunung Gede Pangrango. Ada juga matkul Taksonomi Tumbuhan, kemarin itu kulapnya ke Kebun Raya Bogor, Hutan Raya di Bandung dan Kebun Raya Cibodas. Ada lagi matkul Ekologi Hutan Tropika yang mempelajari karakteristik hutan tropika dan keanekaragamannya. Waktu itu kulapnya ke kawasan pertambangan di Palembang dan Way Kambas jadi seru aja berguru sambil jalan-jalan sambil bonding sama temen-temen juga.
- Peluang dan keketatannya bagaimana?
Sebenernya keketatan itu tiap tahunnya beda-beda, sehabis saya cek di web resmi ITB untuk masuk SITHR itu keketatannya sungguh tinggi, tetapi temen-temen tenang aja selagi perjuangan, berdoa dan minta restu orang renta gak perlu cemas dengan tingkat keketatan.
- Nilai UTBKnya berapa?
Aku pribadi di 2017 itu masuk lewat SNMPTN, jadi kurang tahu dengan sistem penilaian SBMPTN waktu itu. Aku baru cari-cari juga ternyata skor UTBK untuk SITHR ITB itu kurang lebih 660 ke atas.
- Kenapa Rekayasa Kehutanan lulusannya jadi sarjana teknik?
Karena memang kita belajar teknik juga, kombinasi teknik dan kehutanan. Misalnya kita menjumlah laju biomassa yang ada di flora, menghitung laju CO2 yang dikeluarkan dan diserap flora yang alhasil itu rancangan kehutanan yang mana itu basic dari teknik juga begitu.
Kode Konten: Y259
Sumber we.com
EmoticonEmoticon