Minggu, 01 Maret 2020

Analisis Sedimentasi Dan Alternatif Penanganannya Di Pelabuhan Selat Gres Bengkalis

ABSTRAK


Anwar Khatib, Yolly Adriati, dan Angga Endy Wahyudi


Kondisi pelabuhan Selat Baru yang terletak di muara sungai menyebabkan alur pelayaran di pelabuhan selalu mengalami pendangkalan akhir transportasi sedimen. Hal ini pastinya menjadi persoalan yang perlu mendapatkan perhatian. Sehingga karakteristik sedimen dan transpor sedimen perlu diketahui dan dimengerti dengan baik untuk pengembangan dan pemanfaatan daerah pelabuhan Selat Baru yang lebih maksimal. Analisis sedimentasi dilaksanakan dengan cara menganalisis karakteristik sedimen pada 2 titik stasiun di pelabuhan Selat Baru. Pengujian dilaksanakan di laboratorium, dengan parameter-parameter yang dianalisis adalah: berat jenis sedimen, distribusi ukuran butir sedimen dan kecepatan endap sedimen. Untuk mengkalkulasikan transpor sedimen banyak sistem-tata cara yang dapat dipakai diantaranya ialah tata cara Ijama, Sato. Dalam memakai sistem tersebut dikerjakan peramalan gelombang menurut data angin. Dari hasil analisis sedimentasi ditemukan bahwa ada tiga fraksi sedimen ialah pasir, lanau dan lempung dengan diameter beragam.Persentasepasir stasiun 1 adalah 75,87 % yang berada di tempat dermaga pelabuhan, sedangkan persentase pasir stasiun 2 adalah 53,9 % tepatnya berada di ujung muara sungai. Persentase lanau stasiun 1 adalah 20,85 %, sedangkan stasiun 2 yaitu 43,86 %. Persentase lempung stasiun 1 yakni 3,28 %, sedangkan stasiun 2 adalah 3,24 %. Transpor sedimen total adalah 203,679 m3/hari dalam luasan alur pelayaran seluas 161.264,376 m2, dengan tinggi sedimen yang mengedap berkisar 0,1 cm/hari. Untuk mengatasi dilema sedimentasi di pelabuhan Selat Baru diseleksi jetty panjang selaku alternatif penanganan problem.


Baca File Lengkap di sini!



Sumber we.com


EmoticonEmoticon