Sabtu, 29 Februari 2020

Versi Ketersediaan Air Di Waduk Sutami Akibat Pergeseran Iklim

ABSTRAK


Gusfan Halik, Nadjadji Anwar, Budi Santosa, dan Edijatno.


Perubahan iklim secara global akan memberikan imbas terhadap perubahan acuan curah hujan dan temperatur, sehingga memperlihatkan imbas kepada ketersediaan air di waduk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model ketersediaan air di waduk balasan pergantian iklim dengan mengambil Waduk Sutami selaku studi masalah. Metode pendekatan yang dipakai merupakan adonan antara versi Sekolah Dasar (Statisitcal Downscaling) dan model hidrologi. Model Sekolah Dasar curah hujan dan temperatur dimodelkan dengan ANN (Artificial Neural Networks). Variabel input model SD diambil dari luaran NCEP/NCAR reanalysis. Ketersediaan air di waduk dimodelkan memakai versi hidrologi IHACRES (Identification of Unit Hydrograph And Component flows from Rainfall, Evaporation and Stream flow data). Hasil running versi IHACRES menunjukkan bahwa debit inflow waduk luaran versi cukup mencukupi jikalau dibandingkan observasinya (tahap kalibrasi EF = 0,64 dan validasi EF = 0,75). Selanjutnya, prediksi debit inflow waduk akibat pergeseran iklim dilaksanakan berdasarkan skenario perubahan iklim SRES (Special Report for Emission Scenario) yang dikeluarkan oleh IPCC 2007, adalah : SRES B1, SRES A1B dan SRES A2 dari luaran GCM (General Circulation Model) CSIRO-Mk3.5. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketersediaan air di Waduk Sutami pada skenario SRES A2 lebih kecil jikalau dibandingkan SRES B1 dan SRES A1B.


Baca file lengkap: Model Ketersediaan Air di Waduk Sutami Akibat Perubahan Iklim.pdf



Sumber we.com


EmoticonEmoticon