Senin, 02 Maret 2020

Evaluasi Pemanfaatan Sumber Air Dusun Karanggeneng Untuk Kebutuhan Rumah Tangga

ABSTRAK


Oleh :


Bambang Sulistiono dan Muhammad Taufiq Hidayanto


Dusun Karanggeneng, Desa Purwo Binangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ialah daerah di kaki selatan gunung Merapi, dengan potensi sumber air cukup melimpah yang kualitasnya memenuhi selaku air bersih. Oleh karena itu, beberapa kalangan masyarakatberusaha untuk mempergunakan sumber air tersebut. Berkat bantuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) masyarakat mewujudkan pemanfaatan air, dengan cara mengalirkan secara gravitasi ke bak penampungan utama, yang kemudian didistribusikan ke kolam-kolam penampungan biasa untuk beberapa kepala keluarga. Namum, terdapat beberapa permasalahan yang timbul, seperti ajaran air yang tidak sama antara warga yang satu dengan lainnya, debit air yang tidak kontinyu, atau bahkan air sama sekali tidak dapat mengalir. Karena urusan tersebut sistem perlu dievaluasi dan dianalisis semoga pemanfaatan air di dusun tersebut mampu mencukupi keperluan. Data-data yang diperlukan untuk analisis mencakup: jumlah penduduk, topografi, ketersediaan air, dan system jaringan yang ada. Data penduduk diambil dari demografi desa, topografi didasarkan pada peta rupabumi, ketersediaan air didasarkan pada pengukuran eksklusif dengan volumetrik, dan tata cara jaringan diukur dengan theodolit, sekaligus untuk mendapatkan ketinggian pada masing-masing titik kontrol pengaliran/jaringan. Berdasarkan data demografi diketahui bahwa jumlah penduduk dusun Karanggeneng yang memanfaatkan air dari system jaringan sejumlah 438 jiwa. Pengukuran yang dilakukan selama 2 (dua) bulan, didapat debit andalan sebesar 2,06 liter/detik. Pada satuan keperluan air untuk rumah tangga sebesar 120 liter/orang/hari, debit tersebut mencukupi untuk keperluan warga dusun Karanggeneng. Data demografi memperlihatkan bahwa kemajuan penduduk minus (-1,86%), dalam artian beberapa warga banyak yang migrasi keluar dari dusun, sehingga untuk proyeksi kedepan selama 30 tahun, debit andalan diatas masih mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan air warga. Kondisi existing pengaliran dengan system jaringan terbuka, berikutnya berdasarkan analisis, untuk menjamin kelangsungan ajaran, jaringan perlu diubah menjadi tertutup.


Baca File Lengkap di sini!



Sumber we.com


EmoticonEmoticon