ABSTRAK
Oleh:
Harianto Hardjasaputra,
Guru Besar Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan.
Ultra-high Performance concrete ialah beton generasi baru yang mempunyai karakteristik sebagai material yang sangat padat dengan besar lengan berkuasa tekannya mampu mencapai antara 150 MPa sampai dengan 250 MPa. Beton gres ini memungkinkan diciptakannya struktur beton yang ramping, ringan, disamping dapat meminimalkan energi dan baha alam. Kepadatan UHPC yang tinggi menunjukkan pula keuntungan sesungguhnya UHPC ini memiliki ketahanan yang tinggi kepada serangan zat cair ataupun gas yang berbahaya. Tidaklah mengherankan bahwa para peneliti lebih senang memakai istilah ultra-high Performance dibandingkan ultra-high Strength.
Dasar idea pembuatan UHPC adalah memajukan apa yang disebut dengan term “Packing Density” dari matrix semen dan meminimalkan secara ekstrim water cement ratio sampai dengan 0.2. Untuk itu, gabungan UHPC berlawanan dengan gabungan beton normal, yaitu ditinggalkannya penggunaan agregat garang dan halus berskala makro, selaku gantinya digunakan agregat yagn sangat halus dengan rentang ukuran nanometer. Kuat tekannya yang tinggi berkorelasi dengan sifat UHPC yang getas (brittle), tetapi dengan penulangan ataupun penambahan serat baja yang sempurna akan tetap dapat diperoleh struktur UHPC yang bersifat daktail dengan struktur yang ramping, namun dapat memikul beban sekuat baja.
Perkembangan UHPC dimulai di Perancis, yang dikala itu disebut selaku Reactive Powder Concrete (RPC), sekarang dikenal selaku produk premix UHPC dari DUCTAL atau DENSIT, dengan ukuran optimal agregat 1mm. Kegiatan penelitian UHPC diberbagai Negara selama satu dasawarsa ini menghasilkan diketemukannya banyak sekali mix design yang menggunakan bahan-materi lokal, tanpa bergantung pada industri tertentu.
Baca file lengkap : download file
Sumber we.com
EmoticonEmoticon